32. Grace sakit

20.6K 803 25
                                    


Happy Saturday Night

***

TASYA berjalan menunduk. Tampakmya ia tidak bersemangat sekolah hari ini. Maklum saja kemarin malam Della sudah meninggalkan Tanah air untuk waktu yang lama. Mungkin Tasya belum terbiasa, terlebih ia harus melakukan kegiatan belajar tanpanya di kelas.

"Masih ada gue," Tasya mendongkak menatap Zayn dan tersenyum.

"Gue kangen sama Della,"

"Baru sehari, Sya. Nanti juga terbiasa." Ucap Zayn menenagkan, memang Tasya sedikit berlebihan namun itu yang dia rasakan.

Mereka sudah sampai di parkiran. Tasya segera naik ke mobil Zayn menuju rumah Tasya.

"Kita jadi kan makan siang bareng?" tanya Tasya. Zayn mengangguk dan Tasya pun tersenyum.

Hari ini bunda Tasya tidak bekerja, dan tadi pagi saat Zayn menjemput Tasya ia menawarkan Zayn untuk makan siang bersama setelah pulang sekolah.

Mobil Zayn pun tiba di rumah Tasya dengan segera mereka turun. Namun, ponsel Zayn bergetar saat ia hendak masuk ke dalam rumah Tasya. Dengan cepat ia membuka pesan itu. Matanya sedikit membulat saat membaca pesan itu. Zayn kembali memasukan ponsel ke dalam sakunya. "Sya," panggilnya.

Tasya menoleh. "Ayo masuk, Bunda udah nunggu."

"Gue gak bisa,"

Tasya menautkan kedua alisnya. "Kenapa?"

"Ada urusan mendadak,"

Raut wajah Tasya berubah seketika menjadi tidak bersemangat karena Zayn tidak jadi makan siang bersamanya.

"Sorry," Ucapnya lalu pergi tanpa menunggu jawaban dari Tasya. Gadis itu masih mematung melihat mobil Zayn melesat dengan cepat.

Tasya menghela nafasnya. "Urusan apa?" Gumamnya kemudian masuk ke dalam rumahnya.

Dengan masih menggunakan seragam, Zayn masuk ke dalam rumah Grace mencari keberadaan gadis itu. Ia berhasil menemukan gadis itu terduduk di kursi yang ada di kamarnya dengan wajah pucat pasi. Zayn menghampiri Grace dan langsung menggendong gadis itu ke mobilnya.

"Tahan," kata Zayn sambil melajukan mobilnya dengan kecepatan di atas rata-rata.

Mobil Zayn tiba di rumah sakit dan segera menggendong Grace keluar dan meletakannya di atas bankar yang sudah di siapkan beberapa suster. Zayn berhenti di depan pintu UGD ketika bankar Grace masuk ke dalamnya.

Cowok itu mencoba menelfon kedua orang tua Grace namun hasilnya nihil. Tidak ada jawaban. Pantas Grace memanggilnya ternyata orang tuanya tidak bisa di hubungi. Ia sama sekali tidak tau apa yang terjadi pada cewek itu. Jujur, Zayn sedikit merasa khawatir namun tidak sekhawatir saat Tasya yang seperti ini dulu, entah kenapa. Ia berharap dokter keluar dengan kabar baik.

Pintu UGD pun terbuka menampakan dokter yang keluar, Zayn bangkit dan menghampiri dokter paruh baya itu.

"Gimana, Dok?" tanya Zayn.

"Apa anda keluarganya?" tanya Dokter itu kepada Zayn.

"Saya--"

ZAYNTASYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang