39. Keputusan

19K 766 13
                                    

Special update hari batikk!! ❤🇮🇩

Happy Reading

♡♡♡

Semilir angin dan matahari yang masih malu-malu menampakan bentuk indahnya menemani seorang gadis berbibir tipis itu duduk di ayunan kayu yang termasuk fasilitas tempat penginapannya di Sumba. Tasya menatap kosong air laut yang kadang tenang kadang berombang ambing di hadapannya sambil menggoyangkan kecil ayunan dengan kakinya. Entah mengapa ia menjadi tidak bersemangat. Ia melupakan satu orang penting dalam hidupnya.

Kemarin Tasya lupa mengisi kuota membuat ponselnya menjadi tidak berguna selain untuk berfoto. Saat sudah mengisi kuota, kesialan kembali datang kepadanya yaitu ponselnya justru tidak mendapat sinyal di sini. Alhasil ia tidak bisa memberi kabar Zayn. Dan ini membuatnya sangat khawatir. Dia takut Zayn marah kepadanya.

Susah sekali sinyal di sini. Tahu begitu ia tidak akan ke Sumba. Cewek itu jadi tidak bisa bersenang ria dengan kekasihnya walau hanya melalui ponsel. Ralat, terkasihnya.

Pasir yang sedikit kasar membuat Tasya sadar bahwa ada seseorang yang sedang berjalan karena mendengar gesekan sendal. Benar saja, John menghampirinya.

"Di sini aja bangun pagi, kalo di rumah suruh bangun solat subuh aja susahnya minta ampun." Sindir John sesaat sudah di samping Tasya.

Tasya masih menatap lurus seakan tidak menganggap kehadiran Ayahnya. 

"Betah, ya?" tanya John.

"Kita pulang jam berapa, Yah?"

"Loh kok buru-buru? Kemarin semangat banget mau ke sini. Ayah malah gak mau pulang."

"Kan seneng-senengnya udah kemarin."

"Udah cukup ya senengnya sama Ayah?"

Tasya diam.

"Padahal Ayah masih mau habisin waktu sama kamu sama Bunda." John ikut menatap laut yang sedang tenang.

"Hayo.. ngomongin Bunda ya?" Gea tiba-tiba datang dengan kain khas Sumba yang ia pakai di bahu tubuhnya.

"Tau nih Ayah." Tasya terkekeh membuat John menoleh dan menyengir.

"Katanya Ayah betah di sini Bun, gak mau pulang karena banyak cewek cantik," Tasya tertawa.

Gea melotot ke arah John dan menyubit pinggang pria itu. John hanya merintih geli.

"Dasar ya, masih belum kapok selingkuh?" Gea keceplosan dan langsung memalingkan mukanya.

Sedangkan alis Tasya berkerut. "Selingk--"

"Ngapain aku selingkuh? Satu saja belum habis." John terbahak setelahnya.

Tasya tersenyum tipis dan mengencangkan ayunan dengan kakinya.

"Eh kita ke sana yuk, mumpung baru sunrise.." Ajak Gea.

"Oh iya kita belum foto suasana pagi di sini.." kata John.

"Boleh, sebentar aku ambil kamera ya." Tasya menghentikan ayunannya dengan kaki dan mulai berdiri masuk ke dalam penginapan.

ZAYNTASYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang