Seperti biasa bunda Syaifa menggedor pintu kamar anak2nya untuk sholat malam berjamaah, ketika sampai dikamar putrinya, Faiza. ia diam sejenak. Sudah dua minggu lebih Faiza pergi yg katanya ingin berlibur ke china, tapi setelah suami dan putranya ke bandara melihat nama penumpang yg pergi kechina di hari itu, tak ada nama putrinya disana. Walau ketika di telusuri jasa antar jemput ada yg mengatakan pernah mengantarkan seorang gadis sendirian pergi kebandara yg akan berlibur keluar negri. Nyatanya ... dibandara tak ada nama putrinya walaupun seudah mengecek juga pesawat pribadi yg lepas landas disana. Tetap aja tak ada.
Hati seorang ibu akan resah jika mendapati salah satu anaknya tak ada di sampingnya. Perlahan ia membuka pintu kamar putrinya dan menyalakan lampu kamar. Ia melihat seorang gadis dg sweter garis2 dan celana jins pajang ., dipunggungnya masih menempel tas gunung lengkap sepatunya juga. Perlahan ia mendekat mengecek benarkah gadis itu Faiza? Dr dekat ia dg jelas kalau itu benar2 putrinya yg menghilang tiba2 muncul dikamarnya., padahal ia masih ingat jika semua pintu dan jendela sudah ia kunci.
Yg lebih anehnya lagi ada beberapa daun kering yg menempel di sweter nya. Di tangan putrinya itu masih ada senter yg menyala. Sepeti ia baru saja dr hutan.Tampa babibu ia berteriak menggelegar seantero rumah memanggil suami dan putranya. Dg tergopoh2 kedua pria beda usia itu masuk kemar Faiza.
''Ada apa yang?" Tanya David cemas.
''Tu..'' menunjuk ke kasur.
''Faiza? Kapan ia pulang? " tanya David heran.
''Tak tahu"
Arkan mendekat dan menggoncang tubuh Faiza dg kasar.
''Za bangun. Hei bangun. '' terus menggoncangkan tubuh Faiza keras.
''Jangan bawa saya...tolong lepaskan saya...saya tak mau jadi ........'' igau Faiza ketakutan dan di akhir kalimat tak jelas.
''Bunda ayah maafin Iza karena tak mendengarkan larangan kalian" lirihnya terus mengigau.
Ketika Arkan menempelkan tangannya kakening Faiza ternyata ia demam dan yang paling aneh keadaan adiknya yg terbilang berantakan banyak daun kering yg menempel di sweter nya.
''Yah, bun, apa yg terjadi padanya? Kok berantakan gini? Kayak habis lari dikejar hantu dihutan, lihat! Ada beberapa goresan di bahunya"
Seperti yg katakan Arkan, bahu kanan kiri Faiza ada beberapa goresan ranting pohon ketika ia berjalan dihutan krn minim pencahayaan dan kurang hati2.
''Entahlah, bunda juga gak tahu. Sebaiknya kalian keluar dan sholat tahajud duluan, biar bunda bersihin dan ganti bajunya Faiza.''
''Iya bun.''
''Hmmm.''
Saut keduanya dan meninggalkan kamar Faiza.
----@@@---
Sinar mentari menerobos masuk melalui jendela kamar Faiza, wajahnya yg kemerah2an krn panas menambah sensual walau agak pucat. Mata berbulu lentik mulai bergetar dan perlahan terbuka, mulai mengerjap2kannya untuk menyesuaikan penglihatan matanya. Melihat sekeliling dg nuansa familiar, ini.....kamarnya. apa dia kembali kekamarnya. ? Di rumahnya ? Jakarta? Indonesia?
Abaikan kelebaiyan Faiza, ia hanya terkejut dan heran. Seakan2 apa yg terjadi di dua minggu ini hanyalah mimpi belaka. Semoga hanya mimpi, batinnya. Ketika ia mengangkat tangannya ia melihat sesuatu yg melekat di pergelangan tangannya dan jari manisnya, sebuah gelang giok bermahkotakan kelopak bunga begitu pula cincin dijarinya. Bentuk yg unik dan bagus. Ach..kapan ia memakainya? Padahal ketika ia keluar dr kediaman MR JUAN ia gak pakai dua benda ini? Sudahlah yg jelas ini barang bagus.
CEKLEEEK
''Oh kamu udah sadar Za, di kira kamu gk sadar selamanya" ucap Arkan masuk dg nampan berisi semangkuk bubur ayam di atasnya.
''Kak Arkan? "
''Ck..baru menghilang dua minggu saja kamu lupa wajah kakakmu yg tampan mempesona ini..!''sambil menegakkan krah bajunya. Sepertinya kakaknya ini mo pergi kuliah.
''Bukaaa..n. begitu kak..tadi malam aku masih berada di hutan di China sana. Dan di kejar spikopat. Heran aja kok aku bisa disini?" Bingung Faiza.
''Kamu aja bingung apa lagi kakakmu yg kece badai ini. Hahaha.''
''Pede gilak. Tampan sich tampan tapi sayang gak punya gandengan"
''Situ apa udah punya.? Ngaca dong..!''
''Lokan tau dek. Kalau bunda ama ayah gk suka kalau kakakmu ini pacaran dulu. Kalau ketahuan bisa langsung dinikahkan"
''Iya shich , tapi..kak...''
''Sudah..habiskan buburnya dan turun. Ayah ama bunda mok ngomong ama lo" arkanpun keluar dr kamar Faiza.
------
KAMU SEDANG MEMBACA
OM MR JUAN SHI
FantasyFaiza Putri Anisa dapat foucer gratis liburan kecina pada liburan akhir semester. Yang anehnya ia berangkat hanya sendiri. Tak ada yg lain. Ayah bundanya tak mengizinkan dia pergi krn dia anak perempuan. Tp ia nekat pergi ke China sendirian. Ia ingi...