47

3.1K 245 10
                                    


Bagaimana Faiza gak ngacir melarikan diri? Jika ada om-om yang suka kepadanya. Walaupun om-om nya cakep sich.. tapi...Faiza tidak mau lagi menjalin hubungan dengan laki-laki yang umurnya beda jauh sama dia, seperti om Juan Shi. Wajah tampan nan genit juga sadis terlintas di benaknya. Nggak-nggak...buang jauh-jauh wajah nyebelin itu, dia gak mau ingat dia lagi.

Faiza terus melangkah menuju kelasnya, sebentar lagi kelasnya mulai, hari ini dosen pembimbingnya hadir, setelah cuti sekian lama. Katanya sich...orangnya cakep en care banget sama mahasiswa nya. Hihihi...jadi penasaran kan? Seperti apa orangnya. Faiza walau sudah berhijab masih suka cowok ganteng, ya..seperti anak putri kebanyakan.
Beberapa saat kemudian kelaspun penuh dengan mahasiswa jurusan kedokteran, dilihat dari wajah-wajah mereka terlihat antusias seperti dirinya. Dan pintu depan terbuka dan masuklah seorang laki-laki berumur dua puluh sembilan atau tiga puluh masuk ke kelas, benar kata rumor, jika dosen pembimbingnya ini sangat tampan, berkulit putih bersih wajah yang ramah dan senyum tak pernah terlepas dari bibir seksinya.

Selama pelajaran, ia menjelaskan materi sangat detail dan terperinci

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selama pelajaran, ia menjelaskan materi sangat detail dan terperinci. Ia juga sangat sabar menjawab semua pertanyaan yang diajukan oleh para mahasiswa. Benar-benar dosen favorit.  Nama dosen itu bernama Faisal Basri. Wih hampir mirip dengan namanya.

🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟

Tok tok tok
Ini pertama kalinya ia akan bertemu dengan dosennya secara langsung, duh kok grogi ya? Biasanya sich enggak.

Masuk! Suara orang yang ada di dalam ruangan.

"Slamat siang pak"
"Siang, duduk!"
"Saya Faiza Putri Annisa, anak kedokteran semester kedua"
"Oh, ada keluhan selama pelajaran?"
"Tidak"
"Kenapa kemari?"
Ish, katanya ramah, nyenengin, kenapa dinginnya kebangetan.
"Kan di suruh kesini pak, untuk buat laporan. Trus katanya mau....apa ya?" Faiza jadi lupa.
"Kalau kamu pelupa apa yang akan kamu kerjakan? Kenapa kamu memilih jurusan kedokteran jika pelupa seperti itu!" Tegurnya keras.
" Jika kamu salah memberi obat ke pasienmu, maka tamatlah riwayatnya, karena dokternya lupa obatnya!"
Tuh kaaan, nyebelin banget sich...
"Besok kamu ikut saya bimbingan secara pribadi di sini, setelah semua kelasmu selesai!"
"Ech kok gitu pak? Saya harus kerja cari duwit pak. Kalau gak cari duwit biaya makan kuliah dari mana dong?" Sewot Faiza.
Ni anak berani bener Ama dosennya, baru kali ini ada mahasiswa yang terus membantah apa katanya, cewek lagi. Biasanya...mahasiswi tu kalau lihat dia akan selalu menganggukkan kepala dan pasti jawabannya 'ya'. Menarik sangat menarik, sepertinya mulai sekarang hidupnya akan gak monoton lagi.
"Apa kamu tidak mau lulus kuliah?"
"Mau sich, tapi saya ini gak begok-begok amat pak, kenapa harus dapat jam tambahan?"
" Kamu tu pelupa harus di beri pelajaran tambahan untuk menghafalkan semua materi pelajaran!"
"Yaaa Rob, dosa apa aku ini?! Harus dapat dosen super nyebelin!" Keluh Faiza jutek.

Faisal yang melihat kelakuan Faiza hanya tersenyum saja.
"Pak Faisal tu katanya baik hati, baik hati dari mana sich? Mereka tu buta kali...mengenali orang" dumel Faiza yang masih bisa di dengar Faisal yang membuatnya geli.
"Pak kalau gak ada yang lain, Faiza undur diri. Selamat siang"
Tanpa babibu Faiza meninggalkan ruangannya Faisal. Biarin kalau di cap gak punya sopan santun sama orang tua. Dianya nyebelin bangeeet.
Sehari ketemu om-om nyebelin dua kali. Aarrrrggg..


OM MR JUAN SHITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang