Malam harinya...ketika Tang Zuxuan pulang, ia sangat terkejut melihat pria gagah nan tampan berada di rumahnya. Ia mengira itu Yang Zhefang yang sedang duduk di kursi malas yang biasanya pria tua itu lakukan, tapi...siapa tahu jika pria itu ternyata ayahnya sendiri bukan Yang Zhefang."Ayah, bagaimana kamu jadi seperti ini? Obat yang aku buat bahan dan dosisnya sama dengan obat sebelumnya. Tapi..kenapa efeknya berbeda? Ini...luar biasa hahaha..." Koar Zuxuan bangga.
"Ck, jangan sombong dulu anak bau! Ini semua berkat darah Faiza yang tak sengaja tercampur ke mangkuk obat yang kamu buat" Juan Shi pun menceritakan kejadian tadi siang kepada Zuxuan.
Setelah mendengar cerita ayahnya Zuxuan termenung sejenak. Ia membutuhkan sampel darah Faiza untuk ia teliti, apa benar darah ibunya bisa membuat obat awet muda dan mengembalikan keremajaan nya? Ia harus dapat darah ibunya ini. Tekatnya.PLAK
Zuxuan mendapat pukulan di kepalanya oleh Juan Shi."Singkirkan jauh-jauh niatmu itu! Itu sangat jelas tergambar di wajahmu anak bau!" Hardik Juan Shi, ia tak rela jika darah Faiza di ambil anak gilanya ini untuk penelitian nya itu.
"Tapi kakek jelek , ini untuk mu juga agar bisa awet muda. Apalagi kita tidak tahu efek sampingnya bukan? Sebelumnya efek samping obat itu adalah kamu tak bisa berjalan dengan kedua kakimu, apa efek itu masih ada?"
"Aku bukan kakek jelek lagi, jangan panggil aku kakek, dasar anak durhaka!" Juan shi Tak terima masih di panggil kakek oleh putra gemblungnya. Ia juga penasaran apakah ia bisa berjalan sekarang? Juan Shi pun perlahan berdiri dan mulai berjalan tertatih, karena otot-otot kakinya sudah lama tak bergerak. Baru tiga langkah ia limbung terjatuh. Untung Zuxuan cepat meraih tangan ayahnya mencegah pantatnya mencium lantai yang dingin. Zuxuan mendudukan ayahnya ke kursi malasnya lagi.
Keduanya pun membahas ini sampai larut malam.
🌸🌸🌸🌸🌸🌸Keesokan harinya, Faiza sudah sampai di kampus. Hari ini jadwalnya padat sampai sore hari, ia menyerahkan kafenya untuk diurus oleh Edo dan teman-temannya. Walau ia bos di sana ia lebih suka terjun langsung ke lapangan membantu apa saja untuk menambah semangat anak buahnya.
Jam tiga sore setelah menunaikan shalat ashar di Mushola kampus ia menuju ke gedung olah raga untuk ikut klub beladiri. Ia sebenarnya ogah-ogahan untuk mengikuti ekskul di kampus, ya...dari pada ia dapat teguran ia ikut ke bela diri aja walau ia sering absen gak pernah hadir, ini masuk juga karena terpaksa di ancam mau di kasih nilai E. Hadexh...capek dech..
"Eh anak baru, tumben masuk? Biasanya alpa, karena kamu ada di sini pedang kayunya kurang satu, kamu bisa ambil sendiri di gudang belakang gedung ini. Ada tulisannya koq di atas pintu" kata pembina beladiri.
"Okey kak, makasih" Faiza pun keluar gedung dan berjalan ke belakang mencari gudang yang dimaksud kakak tadi.
"Eh bro, Lo suruh tu cewek ke gudang?"
"Iya, kenapa?"
"Begok Lo, itukan pangkalan si Felix si playboy kolor ijo, kalau waktu begini biasanya ia ada disana sedang wik-wik"
"Ya ampuun, eh cepat susul cegah dia kesana, si Felix biasanya tidak suka ada orang mengganggu kesenangannya"
Keduanya pun berlari menyusul Faiza ke belakang gedung.
Sedangkan Faiza sudah sampai di gudang, tanpa banyak pikir ia masuk kedalam sana, betapa terkejutnya dia mendapati suara aneh di balik tumpukan meja dan kursi yang tak terpakai, untuk ukuran gudang tempat ini terlalu bersih dan terawat. Ia berjalan menuju tempat suara-suara aneh yang membuatnya merinding."Ach..cepat..lebih cepat, a..Aku sudah tak tahan lagi say" rintih suara wanita.
"Yeach beb, kamu begitu nikmat dan sempit... Ach..ach..."Di sana ada sepasang kucing garong yang sedang telanjang bergelut dengan nafsunya, Faiza yang melihat adegan live hanya bisa memalingkan badannya secepat mungkin Al hasil ia menabrak meja di dekatnya dan membuat tumpukan meja itu jatuh. Mengagetkan kedua pasangan kucing garong itu. Oh my God Robbiii tamatlah riwayatnya... Teriak Faiza dalam hati, Faiza pun melompati meja yang berserakan itu dan menyambar pedang kayu yang tergeletak tak jauh dari sana dan lari keluar gudang.
Gosh..Gosh...nafasnya memburu, detak jantungnya seakan mau melompat dan wajahnya merah padam karena malu bercampur marah. Faiza lari dan menabrak salah satu kakak pembina yang menyusulnya tadi.
"Za, Ada apa?"
"Kak, ada kucing garong lagi kawin! La..lapor ke dekan! Biar dapet sp, atau biar di keluarin sekalian!" Marah Faiza.
Dua kakak itupun cuman melongo mendengar kata-kata Faiza, kucing garong?😮 Ni cewek ajaib banget sih, ia seharusnya menjerit trus lari terbirit-birit, nah ni cewek malah ngomong kucing garong lagi kawin.
"Kak, ngapain bengong, ada penzina di sono-no. Koq malah bengong di sini"😠
"Za, itu pejantannya anaknya dekan pemilik universitas ini, percuma aja Lo lapor, malah lo nya yang kena sp, ngintip privasi orang"😢
"Duh kak..itu..."
"Sudahlah za, Lo kembali aja ke latihan. Anak-anak udah pada kumpul semua lho"
"Oke, iza kesana. Ini juga bukan urusan gue ngapain ikut campur" guman Faiza sambil berjalan kembali ke gedung olah raga.Sepasang kucing garong yang di sebut Faiza keluar dari gudang dengan baju yang rapi, keduanya juga mendengar apa perkataan Faiza tadi yang membuat keduanya geram .
"Lix, gi mana ini..ni cewek harus kasih pelajaran biar tahu diri" kata kucing betina.
"Kamu tenang saja sayang tak ada yang berani melaporkan kita bila ia ingin tetap kuliah" hibur si kucing jantan yang bernama Felix.
"Ah..memang dirimu is the best"
Keduanya pun tertawa bahagia meninggalkan gudang itu.
🌸🌸🌸🌸🌸Di gedung olah raga, klub beladiri yang di namai gagak putih, terdiri dari lima puluh anggota. Mereka duduk bersila membentuk lingkaran, kebetulan hari ini adalah latihan duel dengan menggunakan pedang kayu. Jadi di tengah-tengah lingkaran itu sedang berlangsung dua orang yang sedang menguji kemampuan mereka dalam memainkan pedang. Faiza hanya duduk lesu memainkan kuku jarinya. Kebetulan si kucing garong Felix salah satu pembina gagak putih ini. Ia dari tadi memperhatikan gerak-gerik Faiza yang tak bersemangat. Gadis jilbab ini benar-benar cantik nan imut, tampang lesunya itu membuat hatinya gemas ingin mencubit bibir pinknya yang manyun kedepan beberapa centi. Ia pun memikirkan hukuman untuk Faiza yang telah memergoki nya yang sedang melakukan wik-wik di gudang. Duel telah berakhir, si Felix tiba-tiba berdiri dan berteriak ke arah Faiza untuk maju kedepan, dua pembina lainnya mencegahnya karena Faiza anak baru yang tak aktif mengikuti latihan beladiri. Tapi..si Felix masih ngotot untuk membuat Faiza maju ke depan. Dengan malas Faiza berdiri dan maju ke tengah-tengah lingkaran. Ia memegang tongkatnya dengan asal-asalan, kalau di lihat teman-temannya Faiza ini benar-benar pemula nol pengalaman.
🌟

KAMU SEDANG MEMBACA
OM MR JUAN SHI
FantasyFaiza Putri Anisa dapat foucer gratis liburan kecina pada liburan akhir semester. Yang anehnya ia berangkat hanya sendiri. Tak ada yg lain. Ayah bundanya tak mengizinkan dia pergi krn dia anak perempuan. Tp ia nekat pergi ke China sendirian. Ia ingi...