44

2.9K 257 22
                                    


Ada empat mobil pick up milik kepolisian yang berhenti di depan kafe Zidan, yang menarik perhatian semua orang, entah para tetangga atau orang lewat dan pejalan kaki. Sore itu suasana di ruko baru Faiza benar-benar sangat ramai, di depan ruko di pasang garis polisi.
"Apa yang terjadi? Kenapa begitu banyak polisi?"
"Dengar-dengar ada kasus pembunuhan disini, pemilik baru bangunan itu yang menemukannya"
"Trus tadi aku lihat ada yang pingsan. Katanya ia ketemu hantu menyeramkan"
"Benera? Disiang bolong?"
"Bener, orangnya juga belum sadar di dalam kafe"

Bisik-bisik orang yang mengerumuni tempat itu, mereka mau lihat apa yang terjadi.

Sebuah mobil hitam Ferarri berhenti di depan kafe Zidan.
"Bro, kenapa depan kafe banyak orang?"
"Tidak tahu, ada polisi juga. Faiza?! Duh anak ini kena kasus apa coba dia ini, kenapa banyak polisi?"
"Coba kita tanya ama orang kafe"

Kakaknya Faiza, Arkan baru saja bertemu klien yang ada di sampingnya saat ini, namanya Xuan Zu. Keturunan China. Dia derektur sekaligus pemilik perusahaan elektronik terbesar di dunia dan mobil. Tak mengira jika ia sangat muda, ia juga dosen berhonor tinggi di sana, tapi ia tidak pernah mengajar di universitas manapun karena kesibukannya mengelola bisnis, ia hanya mengampu pelajaran jika ada yang menjadikan tamu saja. Bocah ini baru berumur dua puluh dua, beda satu tahun dengannya.

Keduanya pun masuk kedalam kafe dan langsung melihat dua orang terkapar di atas karpet, yang lainnya ada yang mengipasinya, ada yang mencoba menyadarkannya tapi belum sadar-sadar juga.

"Apa yang terjadi?"
"Eh mas Arkan, ini mas pingsan lihat hantu di loteng lantai dua ruko sebelah, yang baru saja di beli mbak Faiza" jawab si Udin yang biasanya diam.
"Lha Faiza nya mana?"
"Masih di sana mas, katanya ada ruangan misterius yang di dalam nya ada mayat manusia"
"Trus Zidan mana?"
"Di atas, main game"
"Hach, bocah ini..biarin saja dia. Xuan kamu di sini saja ya, aku mau bantu adik aku dulu"
"Aku ikut, mungkin bisa bantu sesuatu"
"Oke, yuk"
Keduanya pun pergi ke ruko sebelah menyusul Faiza yang sedang sibuk dengan para polisi.
🌟🌟🌟🌟🌟

Faiza mengarahkan para polisi membongkar pintu beton yang mencurigakan itu, tapi sia-sia saja, linggis kapak tak mempan menjebol pintu itu. Sepertinya pelaku sudah memperkirakan akan kejadian ini.
"Pakai granat aja untuk menghancurkannya" cetus salah satu polisi.
"Bodoh, barang buktinya nanti jadi hancur"
"Komandan, kita sudah melakukan semua cara untuk menghancurkannya, tapi masih nihil"
Para polisi sedang berdebat, Faiza masih meneliti pintu ruangan itu.
Sepertinya ini bisa dibuka dengan sesuatu seperti tombol apa tuas, ya...mungkin seperti di film-film itu, ini pintu rahasia yang gak bisa dibuka oleh apapun kecuali dengan tombolnya.
Faizapun berkeliling meraba semua dinding dan tempat-tempat tersembunyi.
"Dek, apa yang kamu lakukan?"tanya komandan polisi, Raya.
"Sepertinya itu pintu ruang rahasia yang seperti di film-film itu, hanya bisa dibuka dengan tombolnya."
"Ech benarkah? Ya..mungkin bisa di coba. Yang lain bantu dek Faiza cari tombol atau tuas apapun, jika ketemu segera lapor" perintah komdan Raya.
"Siap Dan" saut mereka serentak.
Faiza menatap pojokan tersembunyi yang di situ ada hantu bocah perempuan mungkin berumur sepuluh tahun mengarahkan jarinya ke atas pojok ia berdiri.
Faizapun dengan cepat berjalan kearahnya dan mendongakkan kepalanya keatas, di sana ada tuas sepanjang dua puluh centimeter menonjol keluar dinding, tapi tinggi badannya tidak bisa menjangkau tuas itu.
"Pak Raya! Kesini, saya menemukannya!" Seru Faiza.
Komdan Raya pun mendekati Faiza.
"Ada apa?"
"Itu tuas nya, saya tidak bisa menjangkaunya"
"Sebentar," komdan Raya pun meraih tuas itu dengan mudah dan menariknya ke bawah.
Dan....
"Pak! Pintunya terbuka!" Teriak semua polisi heboh.
Semuapun melangkah maju ke ruangan itu, tapi tak di sangka mereka langsung keluar. Wajah mereka pucat pasi.
"Ada apa?"
"Pak..itu...itu mengerikan, baru sekarang saya bertugas mendapati kasus seperti ini" polisi itu ketakutan.
Faiza dan Raya penasaran dan masuk ke ruangan tersebut, dengan bantuan senter mereka dapat melihat apa yang ada di dalam sana.
Ada tiga puluh mayat perempuan tergantung di langit-langit ruangan itu, di lantai ada mayat yang sudah membusuk, sudah menjadi tengkorak, ada yang kepalanya pisah, ada yang kulitnya hilang, ada yang semua organ dalamnya tercerai berai, ada juga kaki tangan dan kepalanya terputus, bau anyir dan formalin bercampur jadi satu, mungkin si pelaku ingin menghapus bau busuk mayat di sini.
Total mayat semuanya ada tujuh puluh orang dan semuanya perempuan, pantas akhir-akhir ini banyak kasus hilangnya perempuan.

Raya yang melihat semuanya tak tahan keluar dari ruangan itu, sedangkan Faiza masih di dalam. Di sana ada alat penyiksa milik pelaku, dengan perlahan ia mendekati alat itu dan meletakkan sapu tangannya di atas alat itu dan memegangnya. Ia memejamkan matanya dan mentransfer sedikit qi nya untuk melihat apa yang terjadi.
Di penglihatannya ia melihat pria yang bukan orang yang menjual ruko ini menyiksa dengan sadis para korbannya, ciri pria itu tinggi besar kulitnya putih bersih dan wajahnya tergolong tampan, tapi ia mempunyai hati iblis yang tidak punya rasa welas asih kepada manusia.
Faiza tak tahan untuk melihat semua kelakuan bejat pria itu. Mungkin yang menjual ruko ini anak buah pria itu.
Karena tak tahan dan tenaganya terkuras melihat masa lalu pembunuh itu Faizapun pingsan , untung Arkan cepat datang dan menangkap tubuh Faiza sebelum jatuh ke tumpukan mayat di sana.
Arkan segera membawa Faiza keluar dari tempat pembantaian itu, sedangkan semua mayat di urus oleh polisi, sekarang banyak ambulan yang datang untuk membawa mayat-mayat itu untuk diotobsi.
Berita media gembar memberitakan kejadian itu,tak ada yang mengira jika hilangnya gadis-gadis ternyata menjadi korban pembantaian di sini.

OM MR JUAN SHITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang