38

3.4K 262 12
                                    

Faiza mulai mengendap-endap masuk ke bekas pabrik itu, ia tidak seperti putranya zidan. Ia hanya mengawasi lingkungan sekitar dengan energi rohnya saja.
Ternyata banyak juga bocil yang di culik, sekitar 35 anak laki-laki dan perempuan. Dan ada...lima mayat bocil yang sudah hilang organ dalamnya. Ya...Allah tega bener ni orang, harus di kasih pelajaran, atau di musnahkan sekalian biar gak berbuat onar lagi! Faiza yang sibuk dengan pikirannya belum menyadari jika di belakangnya ada laki-laki besar sedang mengayungkan tongkat besi kearang kepalanya.
Tapi...blaakkk!! Tongkat itu cuman mengenai kayu yang di depan Faiza, ia mengelak tepat waktu, jika tidak kepalanya udah banjir darah. Membayangkan saja sudah membuat orang bergidik ngeri.
"Hhhmmm .... Berani bener cewek cantik kayak Lo masuk ke kandang srigala?!"
"Eh kandang srigala ya? Aku kira kandang kucing, yang sukanya cuman sama anak kecil doang!" Dengan jutek.
"He cewek! Apa Lo kagak takut kalo kepala Lo pisah dari badan Lo yang semlohai itu?!" Mata sang preman dengan liar melihat ke arah tubuh Faiza, karena jilbabnya tersingkap memperlihatkan pundak putih mulusnya.
Berani bener ni penjahat? Pengen gue congkel tu matanya! Jengkel Faiza sambil memperbaiki jilbabnya.
"Cewek sableng! Apa kamu gak takut sama gue yang garang ini!" Jengkel juga si penjahat ni melihat Faiza malah ngaca di kaca jendela membenahi jilbabnya yang berantakan. Kenapa ia gak pakai jilbab kaos aja sih...kan ribet!
Karena gak sabar merasa di permainkan Ama Faiza si penjahat brewok langsung menyerang Faiza dengan garang, Faiza menghindari nya dengan mudah dan terus mengelak. Karena suara perkelahiannya menyebabkan keributan, maka penjahat lainnya berdatangan. Si brewok ini merupakan mantan pembunuh bayaran dan setelah melarikan diri dari penjara, ia mengikuti geng mafia yang memperdagangkan anak-anak kecil, entah di jadikan budak atau di ambil organ dalamnya. Ada juga yang pesan dagingnya mo dijadikan SOP awet muda! Ngebayangin aja membuat ngeri! Makanya harus jaga anak kita baik-baik Jangan sampai jadi korban!
"Brewok! Lo Cemen amat, masak kalah anak cewek! Hahaha.." ledek temen-temen nya.
"Berhenti Lo b**it!!" Is malu sekaligus geram. Kenapa cewek cantik ini bisa menhindarinya dengan mudah?!
Ia menyerang Faiza lebih ganas lagi, ia mengeluarkan senjata tajam andalannya, sepasang pisau bergerigi. Sekali kena ususnya akan terburai keluar.

"Ck, menyusahkan!" Teriak Faiza jengkel. Hampir saja lengan mulusnya terkena sabetan pisau di brewok.
Oke sekarang gak usah main-main lagi, dengan menggerakkan tangannya membentuk sebuah pola rumit Faizapun memukulkan ketanah denagn keras, sebercah cahaya merah meledak dari pukulan Faiza merobohkan semua penjahat yang mengerubungi Faiza 15 meter darinya. Bagaimana nasib si brewok yang sangat dekat dengan Faiza? Tentunya ia terpental dua meter dan jatuh dalam keadaan bersimbah darah tapi belum mati cuman pingsan.
Pemuda yang mengikuti Faiza terkejut tercengang, ini seperti melihat film kolosal kesukaannya? Beneran ini kenyataan? Dia bukan masuk ke adegan di tv kan? Sedangkan Zidan mengambil kesempatan menyelnap masuk ke penyekapan anak-anak kecil untuk membebaskan mereka semua. Ia hanya bisa membawa mereka dua-dua ke tempat pak sopir taksi untuk di amankan, ia tahu jika ibunya yang membuat kegemparan di luar. Kurang dua anak lagi semua akan aman, sedangkan untuk jasat lima anak yang lainnya biar pihak berwenang yang menanganinya, yang penting yang masih hidup dulu. Tapi ketika ia keluar menyelamatkan dua anak kecil yang terakhir salah satunya teman sekelasnya, Ye Yien Amelia. Dihadapannya ada lima orang laki-laki bertubuh besar dan salah satunya bos nya.
"Mo kau bawa ke mana mereka?! Ha?!" Tanya bos penjahat itu, ia mempunyai luka melintang di wajahnya menambah seram untuk di lihat dua bocil yang di gandeng Zidan.
"Bukan urusan mu!" Kata Zidan dingin. Ia pun menarik dua bocil ketakutan ke pojok ruang untuk mengamankan mereka.
"Kalian berdua disini jangan kemana-mana, mengerti?!"
"Zi..Zi..Dan, Kamu mau kemana..jangan kesana mereka jahat!" Cegah Yien terbata.
"Ck. Diem aja, jangan banyak omong"
Tanpa menoleh ia mendatangi kelima penjahat itu dan tanpa babibu ia menyerang dengan serangan mematikan. Kelima penjahat kaget bukan main di buatnya, salah satu dari mereka telat menghindar sudah merenggang nyawa. Mereka tak mengira bertemu monster kecil yang berwajah malaikat.
Tanpa belaskasih juga keempatnya mengeluarkan belati dan pedang mereka, ada juga yang pakai kapak. Mereka menyerang Zidan bersamaan, Zidan bersalto di udara menghindari serangan dan sesekali menyerang mereka, karena tak sabaran untuk meladeni empat tikus besar Zidan langsung mengeluarkan sinar biru menarik air yang berada di gentong sebelahnya untuk di jadikan senjata. Di genggamannya ada pedang besar terbuat dari air yang membeku, ia mengayunkannya dengan mudah. Ke empat penjahat itu seketika tumbang bersimbah darah. Hanya bosnya saja yang masih hidup. Bosnya ketakutan sampai mengencingi celananya sendiri ketika melihat Zidan berjalan kearahnya sambil menyeret pedang esnya yang kebesaran untuk bocah seukurannya.
"Ampuh..tolong ampun jangan bunuh saya.." mohon si bos penculik.
"Kamu tidak malu memohon kepada anak kecil yang selama ini kamu anggap remeh?" Sarkas Zidan.
Berdiri tegap di hadapan si bos, di matanya Zidan adalah malaikat pencabutnya yang sangat mengerikan.
Tapi di mata Yien yang menyaksikan semua yang di lakukan Zidan itu sangat keren, ia bertambah suka dengan bocah tampan itu.

OM MR JUAN SHITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang