Paman Du sudah menjadwalkan semua kegiatan yg akan ia lakukan dikediaman itu sampai bulan purnama tiba. Itu masih sepuluh hari. Musik yg ia sukai adalah seruling, seruling batu giok putih pemberian Juan yg sangat indah tdk spt seruling yg dia tahu.
Sambil mengamati disekitar dan menghafalkan pergantian penjaga, tempat mana saja yg jarang dijaga dan dilewati patroli. Hape pribadinyapun sudah kehabisan daya. Hape pemberian ayahnya ia tinggal dirumah agar tak dihubungi orang tuanya. Hp pribadi hp yg tidak bisa digunakan kecuali hanya dia saja. Keluarga dan teman2nya tk tahu no hp pribadi ini. Ditempat ini tdk pakai listrik ini spt jaman dahulu pakai lentera minyak kelapa.
Setelah dua hari pengamatan ia tau pintu belakang yg agak terpencil jarang dilewati dan dijaga krn itu hanya menuju tempat pembuangan sampah, tapi ada celah untuk bisa keluar dr kediaman ini.
Waktu melarikan diri sudah ditentukan tas gunung yg isinya hanya empat pakaian, tali, senter, alat kejut listrik dan semua perhiasan emas dan mutiara pemberuan Juan Shi ia masukan ke tas itu. Pasti kalian pikir si Faiza itu muna kan? Perhiasan itu akan ia jual untukmu beli tiket ke indonesia. Ia punya uang tapi takut kurang. Dana pribadinya belum ia cairkan dibank, tidak sempat ketika sampai dichina ia langsung dibawa kesini. Rute masuk ke hutan pun ia masih ingat jadi ia tak takut tersesat.
Malam semakin larut, setelah memastikan semua orang tertidur kecuali penjaga, Faizapun dg pelan menyelinap keluar dr kamarnya menuju tempat pembuangan sampah, tapi satu hal ia lewatkan bahwa orang yang ia hadapi sekarang org jaman dulu yg insting nya sangat kuat sekali. Dikegelapan sepasang mata tajam mengawasi gerak geriknya itu.
'Sampai mana kamu bisa melarikan diri..zhen akan lihat" gumam org itu seram.
Faiza behasi. Sekarang ia berada di jalan setapak. Ini aneh..waktu ia memasuki hutan jalannya beraspal dan bisa dilalui mobil. Tapi sekarang..jalan itu tdk ada, yg ada hutan belantara. Ia masih ingat beberapa pohon yg aneh disisi jalan yang ia lalui, dg senter ia bisa melihat itu . Ini membingungkan dr tadi ia hanya berputar2 saja dan sampai di pohon aneh itu lagi.
''Haahh' ia mendesah panjang ia sangat capek sekali. Berputar2 lebih dr sepuluh kali. Ia bersandar di pohon aneh itu.
''Ya Rahmman. Aku ingin pulang dan minta maaf pada ayah bunda krn mengabaikan larangannya. Oh kamarku yg indah aku merindukanmuu...andai saja aku bisa teleport seperti di novel2 itu" ia mendesah lagi dan memejamkan matanya, membayangkan ia berada di kamarnya.
Yg tdk ia sadri dr tadi sepasng mata tajam memperhtikannya. Melihat gadis buruannya memejamkan mata, ia mengumpat krn kecerobohan sigadis. Ditengah hutan tanpa kewaspadaan ia berani tidur. Baru selangkah mendekati buruannya, ia dikejutkan akan sinar putih menyilaukan matanya yg mengelilingi pohon aneh dan gadis buruannya itu.
''APA?! TIDAK MUNGKIN! POHON TELEPORT TDK MUNGKIN AKTIF LAGI SETELAH RATUSAN TAHUN! DAN TANPA RITUAL?!" ia masih shock. Ketika ia sadar dr keterkejutannya..gadis itu sudah tidak ada dan pohon itupun ikut menghilang, tersisa pohon yg dekat dg pohon aneh itu melambai2 kan daun cabangnya seakan mengejek dia yg gagal menangkap gadis buruannya itu.
''****** , aku harus menangkapnya lagi. Tp kemana ia di teleportkan?" Ia benar2 frustasi. Kemudian ia melayang pergi dg ginggongnya kembali kekediamannya.
----

KAMU SEDANG MEMBACA
OM MR JUAN SHI
FantasíaFaiza Putri Anisa dapat foucer gratis liburan kecina pada liburan akhir semester. Yang anehnya ia berangkat hanya sendiri. Tak ada yg lain. Ayah bundanya tak mengizinkan dia pergi krn dia anak perempuan. Tp ia nekat pergi ke China sendirian. Ia ingi...