OMJS . 29

4.5K 309 13
                                    

Satu Minggu kemudian, keduanya sudah mendapatkan tiket pesawat ke Indonesia. Pagi ini mereka sibuk mengemasi barang-barang mereka, walau cuman sedikit.

"Siap?"

"Hmm"

"Kau ini.. kembali lagi kan cuweknya, ayo berangkat nanti ketinggalan pesawat."

Faiza menggandeng tangan Zidan dengan lembut.

Ach iya, kita masukan aja ke ring penyimpanan biar praktis. Batin Faiza.

Koper kecil mereka pun lenyap masuk ke ring penyimpanan.

Dalam sepuluh menit keduanya sudah sampai di bandara, mereka menyerahkan tiket ketika memasuki kabin.

"Ibu.."
"Hmm, Ini beneran bisa terbang?"😮
"Iya, nanti pakai sabuk pengaman mu ya.. biar aman waktu mo terbang"😊

"Sabuk pengaman itu apa?😮
"Ini( sambil memegangi sabuk pengaman di samping Zidan) namanya sabuk pengaman"
Zidan pun menganggukkan kepalanya tanda mengerti.

"Ya, Bu"

Sepuluh menitpun pesawat yang di tumpangi Faiza dan putranya pun berangkat.

Zidan pun merasa takjub melihat pemandangan yang ada di balik jendela kecil di samping nya, ia menikmati perjalanannya dengan gembira dan tenang.

Tapi ketenangan itupun terusik dengan kegaduhan di kabin VIP.

Samar-samar terdengar ancam akan menembak, dan jeritan para wanita. Mungkin jeritan pramugari? Atau penumpang?

Penumpang lainnya mulai resah gelisah mendengar keributan di kabin VIP, Faiza tetap tenang dan sempat tertidur, Zidan masih Cuwek seperti biasa dan ikut tertidur bersama ibunya.

Ternyata pesawat yang di tumpangi Faiza sedang di bajak oleh gembong mafia, yang meminta pemerintah China untuk melepas saudara-saudaranya dari penjara.
Seperti di film aksi saja. Ada kira-kira dua puluh lima orang yang membajak pesawat, dengan senjata lengkap.
Penumpang diselimuti rasa takut yang mencekam.

Faiza pun menghela nafas panjang, kalau saja teleportrasi nya masih ada, ia lebih memilih pang ke rumah dengan itu. Ia sudah rindu dengan Ummi ayahnya dan juga abangnya, bagaimana keadaan mereka apa mereka baik-baik saja?

Suara tembakan menyadarkan Faiza dari lamunannya, di sana ..di depan kabinnya seorang penjahat menembak penumpang laki-laki yang sepertinya melawan mereka tapi gagal.

Kalau dibiarkan seperti ini terus, semua penumpang bisa celaka. Ia harus berbuat sesuatu, sebenarnya mudah baginya untuk menolong mereka semua, tapi itu sama saja membuka rahasianya. Di jaman sekarang ada yang mempunya ilmu beladiri dengan tenaga rohnya, pasti akan dikira monster, dan..bukan penjahat itu yang di tangkap tapi dia dan putranya akan ditangkap juga untuk di jadikan barang penelitian.

Tapi...kalau tidak di tolong mereka termasuk dirinya akan mati di bunuh oleh para penjahat itu.

Zidan yang melihat keresahan ibunya pun mulai memperhatikan sekitar, dan melihat ada banyak laki-laki yang menodongkan benda aneh ke para penumpang.

"Bu, yang mereka pegang itu apa?" Bisik Zidan.
"Itu senjata yang berbahaya bernama tembak Laras panjang, tapi tipe apa ibu tidak tahu, itu bila di arahkan ke tubuh manusia tepat di jantungnya akan mati seketika" jelas Faiza dengan berbisik juga.

"Ibu, tidak membantu mereka?"

"Ingin sih, tapi yang harus kamu ketahui. Jika kita mengeluarkan sihir di sini kita akan di anggap aneh dan akan di tangkap menjadi objek penelitian"

"Ooo, kan bisa kita hapus ingatan mereka? Aku bisa melakukan itu"😶

"Oke, kita mulai dengan misi penyelamatan. Harus waspada"

Ibu dan anak itu mulai terus berbisik-bisik untuk menyusun recana.
 


Tolong... tolong...lepaskan... Teriakan seorang anak yang di sandera.
Karena geram oleh gigitan anak itu si penjahat mengarahkan pistol yang ia pegang ke kepala bocah malang itu.

Pas peluru akan meletus di kepala anak itu, tiba-tiba penjahat itu tumbang dan mati. Anak kecil itu tahu bila orang yang akan menembaknya telah mati melarikan diri ke orang tua nya.

Penjahat di sekitarnya pun berdatangan, tapi sebelum mereka menembak orang-orang disana , mereka telah roboh duluan. Terus seperti itu sampai tinggal pemimpin mereka yang hidup.

Karena marah yang sangat, pemimpin mafia itupun menembak mati sang pilot, untung sudah di auto. Kalau tidak nasib mereka tidak bisa di bayangkan.
Bayangan hitam milik Faizapun sulit untuk menyerang sang mafia, terpaksa ia harus menghadapinya dengan bertatap muka.

"Ada yang bisa menerbangkan pesawat?!" Teriak Faiza.

"Kakek..kakekku mantan pilot, ia bisa menerbangkan pesawat tapi ia sudah tua" teriak seorang anak kecil di depan.

" Tolong kendalikan pesawatnya di bantu yang bisa di andalkan!" Terik Faiza dengan bahasa Inggris yang agak kaku.

" Tapi bagaimana penjahat itu, dia masih mempunyai senjata!"

"Aku yang akan urus"

Faiza pun masuk ke ruang pilot, karena mafia itu ada di sana.

"Siapa kamu? Berani masuk ke sini? Sendirian?"👿

Tanpa menjawab Faiza mengeluarkan kekuatannya mengarah ke penjahat itu dan menguncinya dengan ikatan benang sutra emas, semakin ia bergerak semakin kuat ikatan itu.

"Siapa kamu?" Tanya penjahat itu penuh horor.

Bagaimana manusia biasa mengeluarkan benang panjang dan kuat dari telapak tangannya.

Zidanpun menghampiri penjahat itu dan menyentuh kening mafia itu dengan telunjuknya.

" Lupakan kejadian baru saja, jika ibuku mempunya kekuatan"
Sebercah cahaya menyinari kepala mafia itu dan dia pun pingsan.

"Beres" mereka pun keluar dari ruang pilot. Kakek mantan pilot dan anaknya pun mengambil alih pesawat itu .

OM MR JUAN SHITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang