41

3.3K 263 17
                                    

"Ibu, aku mau ke minimarket, mau beli cemilan sama permen coklat" izin Zidan ke Faiza yang sedang merapikan kamar tidurnya.
" Udah bawa uangnya?".
"Sudah, tapi..kayaknya kurang dech"
"Memangnya kamu bawa uang berapa?"
"Lima puluh ribu"
"Ck, anak sekecil kamu bawa uang lima puluh ribu itu udah kebanyakan. Apalagi cuman beli jajan."
"Yach, dari pada bolak-balik beli lebih baik nyimpen dirumah yang banyak"
"Kamu ini, jangan kebanyakan makanan ringan dan coklat, gak baik untuk pertumbuhanmu. Nanti gak bisah tumbuh lho"
" Bu, Zidan sudah tubuh tinggi begini mau tumbuh seberapa? Seumuran Zidan ini seharusnya baru setinggi satu meter, lha Zidan udah kelebihan tubuhnya."
"Ngomong sama kamu memang gak ada habisnya. Ya sudah, yang jelas makannya yang bijak, jangan cuman itu saja diimbangi makanan bergizi"
"Oke. Tambah seratus ribu lagi dong Bu" sambil mengulurkan tangan minta tambahan uang.
" Sudah lah, ini ..harus hati-hati di jalan. Dan biar kak Dito yang antarin kamu ke minimarket"
"Bu, aku bisa sendiri saja"
"Gak, nanti Ndak di culik"
"Ck, merepotkan, ya sudah biar kak Dito yang anterin Zidan"

Dito ini salah satu waitress di kafenya Faiza, dan dia cukup tampan untuk menarik pelanggan.

"Ach, iya Zidan. Nanti malem ibu mau ke acara pelelangan. Jadi kamu nanti ke rumahnya nenek ya. Takutnya kamu sendirian di sini"
"Oke"
Zidanpun pergi ke minimarket diantar oleh Dito dengan kendaraan yang sering untuk mengantar pesanan.

Di jalan, tak sengaja kendaraan yang di tumpangi Zidan dan Dito hampir menabrak pelari yang menyebrang jalan tak lihat arah jalan. Karena pelari itu gak kenapa-kenapa, dia langsung pergi begitu saja, padahal zidan akan memberi ganti rugi. Karena sudah pergi ya..sudah.
🌟🌟🌟🌟🌟
Sorenya....

Setelah mengantar Zidan ke tempat ibunya, faiza pun berangkan ketempat pelelangan setelah sholat isya', kebetulan ia di tempatkan di VIP karena ikut menyumbangkan barang untuk di lelang.

Di sana sudah begitu ramai dari kalangan atas dan ada juga selebritis yang menemani para pejabat. Ruangan yang di gunakan di lantai gedung nomer tiga, banyak juga yang minat untuk acara menghabiskan uang, karena acara ini bukan untuk amal tapi untuk mencari keuntungan sebesar-besarnya.
Jam sembilan malam acara lelang itupun di mulai, dari guci antik dari dinasti Ming, batu safir ber- umur seratus tahun, senjata pedang peninggalan dinasti Tang, di katakan ini adalah pedang dari jendral Xu untuk membunuh semua musuh-musuhnya, ini di temukan di kedalaman laut China. Dan yang terakhir dua set perhiasan dari permaisuri tanpa nama dari dinsti Tang tiga ratus tahun yang lalu. Permaisuri ini tidak tercatat dalam sejarah karena masa jabatannya yang singkat karena ia mati setelah melahirkan pangeran mahkota.
Semua terjual sekisar dari seratus juta, sampai yang tertinggi dua milyar yang jatuh ke dua set perhiasan ini.
Faiza pun tersenyum lebar mendengar harga fantastis itu, setelah di potong sepuluh persen dari harga terjual. Ia bisa membeli ruko di samping kafenya. Ia benar-benar bahagia.
"Nona Faiza, pemilik pelelangan ini ingin bertemu dengan anda secara pribadi" kata asisten lelang itu.
"Baik, tolong tunjukan jalan"

Faizapun mengikuti asisten itu ke sebuah kamar yang tak jauh dari aula lelang itu.

"Silahkan masuk, tuan sudah menunggu"

Faizapun sedikit ragu masuk ke kamar itu.

"Permisi tuan"
"Ah iya, silahkan masuk dan duduklah dengan nyaman"

Disana ada seorang pria yang berdiri menghadap jendela sedang membelakangi dirinya. Ia berpakaian rapi, dengan jas hitam yang gagah nan tampan. Melihat tubuh tegaknya, sepertinya pria ini berumur di akhir dua puluh an, mungkin dua puluh delapan?
"Maaf, kenapa anda memanggil saya, anda tahukan jika laki-laki dan perempuan tidak boleh berduan saja, di takutkan akan terjadi fitnah. Jadi..tolong persingkat pembicaraan ini" dengan tegas.
Seperti di tv dengan gerakan lambat pria itu berbalik badan menghadap ke Faiza. Melihat wajah pria itu yang sangat familiar, jantung Faiza seakan mau lepas dari tempat nya.

"Ka..ka..kamu..kenapa bisa di sini?"kaget Faiza dengan tergagap-gagap.

OM MR JUAN SHITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang