Faiza berdiri berhadap-hadapan dengan Felix, ia bersikap acuh tak acuh. Tak ada sedikit ketakutan di wajahnya, karena ia tak begitu memperhatikan si penantang ia baru sadar jika laki-laki di depannya ini pernah ia temui sebelumnya, tapi di mana ya?. Tiba-tiba bayangan sepasang kucing garong yang sedang bergumul di gudang terlintas di benaknya.
"Eh, kamukan si kucing garong yang kawin di gudang kan tadi?!" Tanya Faiza frontal. Gak sadar jika omongannya ini ngena banget atau menghina banget ke hati Felix. Teman-temannya yang berada di aula gedung olah raga itu pun membulatkan mata dan mulut mereka. Di sana bukan hanya klub elang putih aja, tapi ada klub basket di lapangan sebelah. Suara Faiza terlalu lantang dan Didengar seluruh penghuni gedung.
"Ni cewek cari mati ya?!"
"Apa dia gak tahu Felix tu siapa?!"
"Gue salut ama tu cewek, berani banget!"
"Ya ampunn cewek tu pasti jadi bergedel dech. Kasian banget"😢
"Cih, jadi cewek jangan suka rese, gue jamin dia bakal keluar dari kampus ini"
"Anak mana dia?"
"Eh itu kan anak kedokteran. Si Faiza"
"Oooo anak emasnya pak Dos Faisal?"
"Eh..iya, itu dia"
"Wah..dia kan si pemilik kafe di seberang Sono. Kafe Zidan"
"Eh...ada apa? Ada apa?"
Itu kebisingan atau percakapan di antara mahasiswa yang ada di gedung olah raga. Mereka segera merapat menonton pertunjukan yang akan segera tayang."Lo, Lo..ngomong apa?!" Teriak Felix marah. Ia terkejut jika gadis jilbaber di depan nya ini omongannya gak ada saringannya.
"Ya Allah, Lo tu maksiat di kampus, di siang bolong lagi. Apa gak takut kena adzab dari Allah?! Seperti gak bisa lepas tu burung dari sarangnya?!" Dengan tampang bodoh dan lugu.
Ya ampuuun cewek ini...
"Tutup mulut Lo itu! Lo tahu.."
"Gak dan gak mau tahu"
"Lo bisa di keluarin dari kampus ini"
"Gak takut, Lo bukan tuhan. Jadi ngapain takut. Kampus bukan di sini doang. Masih banyak kampus lain"
"Banyak bacot Lo!"
Tanpa prosedur saling memberi hormat Felix langsung menyerang Faiza tanpa memberi celah Faiza untuk menyerang. Faiza menghindar serangan dan pukulan Felix deng mudah dan lihai. Ia males ngeladeni cowok laknat di depannya ini. Jadi..ia hanya berputar-putar menghindar dari segala serangan Felix.
Tapi...siapa sangka jika tongkat Felix berhasil melepas jilbab Faiza yang ia kenakan. Rambut hitam nan panjang sepantat segera terpampang di depan khalayak ramai. Rambut yang semula ia ikat dengan pita tergerai memenuhi punggungnya. Karena pita itu ikut lepas saat Felix berhasil menarik jilbab Faiza, ini juga kelengahan Faiza karena terlalu santai menghadapi si kucing garong.Semua orang di gedung itu memandangi Faiza takjub.
"Gila! Ni cewek manusia apa bidadari sich?! Cantik bangeet!"
"Ya ampuuun gue cewek aja bisa jatuh cinta Ama tu cewek"
"Duh ini berkah apa membawa sial. Kalau udah lihat dia semua wanita terlihat biasa aja"
Jerit mahasiswa di sana.Aura abu-abu keluar dari tubuh Faiza, menyelimuti di sekeliling nya. Lantai tebal yang ia pijak pun mulai retak perlahan-lahan, anggota elang putih segera menjerit melarikan diri sejauh-jauhnya dari sana. Felix ketakutan melihat gadis cantik itu seperti malaikat pencabut nya untuk nya.
"Kau.. berani-beraninya melepas jilbabku" kata Faiza berbahaya. Ini adalah kemarahan Faiza tingkat dewa. Tapi ia masih bisa mengontrol emosi nya. Jika tidak gedung olah raga ini sudah hancur tinggal puingnya saja.
"Kembalikan jilbab ku!" Pintanya rendah.
Felix menjadi semakin ketakutan. Ia tak dapat berbicara apalagi mengembalikan jilbab yang ada di tangannya.
Faizapun melanghah maju, lantai itupun retak di setiap kaki Faiza berpijak.
"Kembalikan!"
"Aaaa.." Felix tak bisa apa-apa. Ia tak tahan oleh tekanan aura yang di keluarkan oleh Faiza.
Entah angin dari mana datangnya menyebabkan rambut tebal Faiza bertebaran ke mana-mana.
Mahasiswa hanya bisa menonton dari kejauhan tak berani mendekat, tidak kuat dari tekanan yang di buat Faiza. Sampai ada yang pingsan juga.
"Ya ampun...itu..itu monster.. kuat banget...hanya mengeluarkan aura saja bisa kayak gitu, itu cepat hentikan dia! kalau tidak kita akan mati semua! " Teriak salah satu kerumunan.
"Kita gak bisa kemana-mana, buat angkat kaki aja susah!" Saut yang lainnya.
"Felix cepat berikan jilbabnya! Lo mau cari mati ya!" Teriak teman-teman nya.
Mendengar teriakan-teriakan itu Faiza pun sadar dan menarik semua auranya. Ia memejamkan matanya sebentar dan setelah itu semua menjadi normal kembali. Ia mendekati Felix dan mengambil jilbabnya lalu memakainya. Ia pun berbalik meninggalkan Felix yang masih mematung, tapi sedetik kemudian ada suara tamparan keras dari arah tengah-tengah aula. Ternyata Faiza menampar wajah Felix sampai gigi gerahamnya tanggal satu.Sepeninggalan faiza semua mahasiswa diam membisu tak ada yang berani menghalangi Faiza atau mengajak bicara kepada nya.
Felix yang semula masih berdiri di tengah-tengah itu pun roboh tak sadarkan diri. Barulah para mahasiswa bergerak menolong Felix membawanya ke rumah sakit terdekat.

KAMU SEDANG MEMBACA
OM MR JUAN SHI
FantasiaFaiza Putri Anisa dapat foucer gratis liburan kecina pada liburan akhir semester. Yang anehnya ia berangkat hanya sendiri. Tak ada yg lain. Ayah bundanya tak mengizinkan dia pergi krn dia anak perempuan. Tp ia nekat pergi ke China sendirian. Ia ingi...