Faiza Putri Anisa dapat foucer gratis liburan kecina pada liburan akhir semester. Yang anehnya ia berangkat hanya sendiri. Tak ada yg lain. Ayah bundanya tak mengizinkan dia pergi krn dia anak perempuan. Tp ia nekat pergi ke China sendirian. Ia ingi...
Warning!! Ada adegan dewasanya, yg kecil2 harap stop bacanya.
Malam harinya..
Kaisar juan shi benar2 marah besar karena istri pemberontaknya melarikan diri. Untuk meredakannya dan tak membantai seluruh penghuni istana, ia memasuki kamar permaisurinya yg selama ini menghindari.dirinya. diruangan itu gelap krn penghuninya tidak ada , perlahan ia berjalan ketempat tidur. Betapa kagetnya ia , ketika melihat gundukan ditempat tidur. Dg cahaya yg amat minim sekali ia menyibak selimut yg menutupi sosok yg tertidur itu, dan mengamati wajah sang putri tidur yg ternyata sang pembuat onar seluruh kekaisaran. Betapa geram dia dibuatnya , tampa babibu , ia menanggalkan semua pakaian nya dan ikut bergabung dg Faiza yg masih terlelap dan tak menyadari bahaya yg mengintainya.
Dengan perlahan Juan melepaskan semua pakaian sang permaisuri dan menciumnya rakus. Baru Faiza terusik tidurnya krn dadanya sesak dan berat , ia kesulitan bernafas dan segera membuka matanya.
Mata indahnya melebar sempurna, sebelum ia menjerit Juan langsung melahap bibirnya dan membenamkan pisang besarnya ke lubang semut miliknya. Ia mencoba memberontak, tapi percuma saja , krn semua tubuhnya sudah dikunci oleh juan. Malam itu, Faiza tdk dibiarkan tidur , itu menjadi hukuman baginya krn membuat geger seluruh kekaisaran.
"Faiza, ini sebagai hukuman untukmu, krn membuat kawatir seluruh istana atas kepergianmu tadi siang" geram Juan. Dan terus melajutkan aksi goyang pinggulnya.
Faiza tak bisa menghindari untuk mengeluarkan lenguhan menjijikkan itu. Ia benci dg tubuhnya sendiri krn malah mendambakan lagi sentuhan si bejat juan shi ini. Tenaganya telah terkuras habis, ia hanya bisa pasrah dg apa yg Juan lakukan eg tubuhnya.
"Ach faiza...tubuhmu benar2 nikmat sekali aku semakin bersemangat membuatmu cepat hamil." Sambil mendesah panjang ketika mencapai orgasmenya yg beberapa kali.
"Tidurlah pasti kamu capek melayani ku semalaman" bisiknya dan mengecup kening Faiza yg mulai terlelap krn kecapekan.
Esoknya...
Apa yg dirasa Faiza hampa, lagi2 om tua bangka itu memperkosanya, bila seperti ini terus , berapa banyak dosanya dan harga dirinya diinjak2 oleh laki2 itu? Ia harus pergi dan mencari cara agar ia dapat kembali ke jamannya, ya Rob, tolonglah hambamu ini... ia janji ...ia akan berhijab sepeti yg diperintakan oleh Mu.. doanya dlm hati.
Setelah menjalankan sholat subuh, walau ia tak tahu kiblat ke arah mana yg tepat. Tp..ia pernah mendengar bahwa setiap arah itu menuju kekiblat. Tp...yg afdholnya itu arah yg plg dekat dg ka'bah yg dijadikan kiblatnya. Ach yg jelas ia mengikuti kata hatinya mana arah kiblat yg benar.
🐢🐢🐢🐢🐢🐢🐢🐢🐢🐢🐢🐢🐢🐢🐢🐢🐢🐢🐢
Dg sembunyi2 ia pergi menjelajah istana dg pakaian pria spti kebanyakan pria dizaman ini. Iatak tahu namanya apa, sampai ia berada ditempat latihan para prajurit di istana sebelah utara yg dekat dg barak prajurit.
Ia mendekat untuk melihat adu duel para prajurit dg seorang laki2 gagah berkulit gandum dan rambut panjangnya di jepit dg giok tinggi2. Ia sangat seksi apalagi keringatnya yg menetes di sekujur tubuhnya..😍😍😱😱😍😍
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kepala prajurit Zhang xii
"
Sekarang siapa lagi yg mau jadi lawanku?" Tanya pria seksi itu.
Para prajurit semuanya mundur, krn semua mengenal kepala prajurit Zhang xii adalah yg terkuat, kekuatannya sama dg Jendral Poo. Yg berdiri didepan tersisa Faiza ug menyamar.
"Hei kamu, maju kesini!" Printahnya arogan menunjuk ke Faiza.
Bisik2:" matilah ia"
"Kenapa tak mundur"
"Tamat riwayatnya"
Faiza hanya menengok kanan kirinya bingung dan melihat ke pria seksi itu dan menunjuk hidungnya sendiri.
"Aku?"
"Ya kamu, siapa lagi? Kamu yg berdiri didepan sendirian, jadi kamu lawanku sekarang"
"Tapi...a..." sebelum ia menjelaskan, pria seksi itu sudah menyeretnya ketengah2 lapangan.
Semua orang bersorak dan mengelu2kan kepala prajurit Zhang xii.
