54

2.9K 209 26
                                    

Banyak Media yang memberitakan tentang peluncuran pil penumbuh tulang milik Zuxuan, dengan bukti konkrit yang telah diuji coba pada manusia dan hewan. Semua manusia yang bertubuh mini dan berduit tak melepaskan kesempatan emas ini, satu pil penumbuh tulang ini di hargai dua ratus juta rupiah bila beli lima, gratis lima pil penumbuh tulang. Dan stok pil ini hanya seratus pil saja. Jarak minum pil dengan pil selanjutnya sekitar minimal enam bulan. Agar mencerna obat itu dengan sempurna, tapi hasil pil ini bisa dilihat dalam satu bulan. Manusia biasa maksimal bisa menerima pil ini hanya tiga pil saja. Jika melebihi dosis maka akibat di tanggung sendiri eh konsumen.

Xuan Zu dokter ilmuan obat-obatan yang menemukan berbagai obat yang tidak masuk akal manusia. Jadi ia adalah dokter incaran internasional untuk bisa menemukan obat penyakit yang saat ini belum di temukan sampai sekarang. Seperti Aids.

Kita tinggalkan sementara berita tentang Zuxuan ini.

Kembali ke Faiza yang sekarang sedang sibuk mengawasi kafenya, terkadang ikut membantu menyajikan pesanan ke pelanggan.

"Zidan, bawa pesanan ini ke meja no tujuh belas ya"
"Okey, bos" Zidan yang sejak tinggal lagi bersama Faiza ikut bekerja bersama pekerja kafe lainnya. Lumayan dapat tambahan jajan. Tidak seperti dulu yang suka main game saja.

"Mbak Faiza, teman-teman kampus mbak nyariin tu, udah aku suruh ke lantai dua" seru Dodi dari depan.

"Okey, nanti akau kesana" saut iza.

Sesaat kemudian..

"Mbak iza, di cari pak Raya! Udah di lantai dua juga"

"Hmmmm"

"Mbak iza, pak Faisal nyarin mbak, dianya langsung ke lantai dua juga"

"Hach..."desah Faiza jengkel.

"Mbak iza, mas Arkan datang ama temennya, dia keatas juga"

"Duh Gusti...ini bukan ulang tahun gue...kenapa pada kemari sich... Berasa gue ini banyak pacarnya.." keluh Faiza lebay.

"Lha mbak Faiza kan hobi ngumpulin cogan, kenapa sekarang pusing.?! " Celetuk Dito.

"To...diem! Mbak iza kalau marah nyeremin lho. Jangan becandanya ke bablasan" Ingat Dodi.

Semua pekerja kafe itu pun langsung ngacir setelah mendengar celetukan Dito. Takut Faiza marah.

Faiza hanya memelototi Dito tajam. Hampir saja Dito terjungkal kebelakang setelah mendapatkan pelototan Faiza.

Faiza pun pergi membersihkan diri dulu karena bau keringat di lantai empat. Yang khusus untuk pribadinya dengan naik lift mini.

Ketika ia berada di lantai dua, ia sangat terkejut mendapati ruangan lantai dua penuh dengan cogan, hanya satu ceweknya si Neni teman sekampusnya.
Di sana ada kak Arkan, Xuan Zu, Dodot, Erik, Faisal, raya dan satu lagi yang jarang nongol, si pemilik pelelangan, tuan Yang Zhefang. Eh ada juga Zidan karena di panggil sama omnya. Zidan dan Xuan Zu yang melihat penampilan Yang Zhefang sangat terkejut, jika mereka tidak mengetahui fakta jika Juan Shi ayah mereka sudah tua renta, pasti keduanya akan mengira jika Yang Zhefang adalah Juan Shi Karena sangat mirip. Seperti kata pepatah pinang dibelah dua.

"Ech Mr Zhefang, kenapa anda kemari?" Tanya Faiza mendekat ke arah mereka semua.

"Hai, lama tidak bertemu iza. Kamu tambah cantik saja" sapa Zhefang sambil tersenyum manis. Neni yang melihat senyum Zhefang kedua lobang hidungnya mengucur darah.

Dodot yang melihat Neni mimisan langsung menyambar tisu di atas meja memberikan ke Neni.
"Jangan senyum ke gitu disini, kasian temen gue sampai kehabisan darah ke gitu dan gak usah muji dengan tampang minta di tabok" sewot Faiza gak suka. Kalau ada yang mati di kafenya kan jadi berabe. Mati kehabisan darah.

OM MR JUAN SHITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang