Sepulang sekolah..."Zidan, ayo belajar bersama, kita harus bisa menciptakan sesuatu yang gak bisa di lakuin ama orang lain. Yien suka lho..makan di kafe kamu, soalnya enak" cerocos gadis kecil itu sambil tersenyum lebar.
" Sudah?" Tanya Zidan dingin.
"Sudah apa?" Dengan wajah lugu.
"Ck, sudah ngomongnya? Kalau sudah scram" zidan pun cepat-cepat pergi meninggalkan Yien sendirian dan masuk ke taksi untuk pulang. Ia tidak takut jika ada penculik, karena ia akan mematahkan kaki dan tangan nya.Sedangkan Yien yang di tinggal sendirian oleh Zidan ketakutan, karena semua teman-temannya sudah pulang, hari ini pulangnya lebih awal karena ada rapat guru. Sebenarnya semua wali sudah di beritahukan jika hari ini pulang lebih awal. Sesaat kemudian ada mobil panther hitam yang berhenti di depan Yien yang akan masuk kembali ke sekolahan, rencananya ia akan menunggu sopir nya untuk menjemput nya. Tapi siapa sangka dia diangkat oleh orang yang tak di kenal dan di masukkan kedalam mobil. Mulutnya di tutupi oleh tangan si penculik yang bau trasi, ia ingin muntah karena baunya sangat menyengat. Karena tak tahan yien pun memuntahkan sarapannya. Si penculik menampar gadis kecil itu sampai ia terbentur kaca mobil, dan pada waktu itu mereka berada di pemberhentian lampu merah.
Braak.
Suara keras itu mengalihkan perhatian Zidan dari game nya, ia melihat ke samping dan di sana ia melihat ada gadis kecil yang di pukul oleh laki-laki sangat, dan mengumpati nya dengan kasar. Walau suaranya terhalang oleh mobil, Zidan masih mendengarnya dengan jelas.
"Pak sopir, ikuti mobil hitam itu, seperti nya ada anak yang di culik" perintah Zidan datar.
"Eh yakin nak? Kamu gak takut?"
"Tidak, jangan banyak omong, nanti kita bisa kehilangan jejak mereka"
"Baik"
Taksi Zidan pun mengikuti mobil panther hitam dengan jarak sepuluh meter, agar mereka tak curiga.Mobil itu masuk ke kawasan pedalaman dan berhenti di sebuah bangunan yang terbengkalai, seperti bekas pabrik.
"Bapak, di sini saja. Dan bapak punya hp tidak?"
"Punya, bapak punya. Apa...bapak nelpon polisi?"
"Iya, kalau bisa secepatnya dan jangan membunyikan sirine agar penjahatnya tidak kabur"
"Oke..oke.. tapi kamu gak apa-apa sendirian ke sana? Sepertinya mereka penjahat kelas kakap" dengan wajah khawatir dan takut.
"Gak papa, pak. Tenang saja, saya anak cerdas, masalah seperti ini kecil buat saya" Kat Zidan bangga.
Tapi di telinga pak taksi itu seperti kata menenangkan saja, dan sebenarnya bocah di depannya takut gemetaran.Zidan pun keluar dari taksi yan bersembunyi di semak belukar, ia menghilankan hawa keberadaannya dan melesat terbang melompati tembok pabrik bobrok itu, sedang pak Soper taksi setelah menelfon polisi melaporkan ada kasus penculikan dan dia ada di markas mereka.
Polisi menginstruksi nya untuk menunggu dan jangan bertindak gegabah. Tapi sopir taksi itu was-was sama anak kecil tadi yang sekarang entah di mana.Sementara Faiza yang berada di kampus, merasa perasaanya tak enak. Ia kepikiran ama Zidan terus, ketika ia menghubungi Zidan hapenya ternyata mati. Ia benar-benar was-was. Menelfon kafe, katanya Zidan belum di rumah, di sekolahan kata gurunya udah pulang dari tadi kan pulang lebih awal. Faiza lupa dapat WA dari wali kelas Zidan karena hari ini pulang lebih pagi. Ia gak jemput Zidan, biasanya ia naik taksi sendiri. Atau salah satu pegawai nya yang jemput. Tadi ia lupa kasih kabar ke mereka kalau Zidan pulang pagi.
Duh..gimana ini...
Plak
Ada seseorang yang memegang pundaknya dari belakang.
Aaaaaaa...
Jerit Faiza refleks.
"Eh sorry.. sorry..aku ngagetin kamu ya? Soalnya dari tadi aku perhatiin kamu gelisah banget? Kalau boleh tahu ada apa?" Tanya seorang pemuda sepertinya ia seniornya.
"Maaf kak, kakak tadi ngagetin banget. Soalnya saya baru cemas sama anak saya yang belum pulang kerumah, eh maksud saya adik saya. Karena dari bayi saya yang rawat jadi saya anggap anak sendiri"
Bukannya Faiza pengen bohong, tapi hanya ingin menghindari banyak pertanyaan dari orang lain. Karena zidan itu seperti adeknya bukan anaknya karena tubuhnya yang cukup tinggi bagi anak seusianya.
"Oh..apa adik kamu udah sekolah?"
"Iya, tadi keberulan pulang pagi karena ada rapat. Duh... Gimana ini?"
Tut...Tut...Tut...
Hape Faiza bunyi.
"Halo?"
"Zidan? Kamu...." Orang di sebrang sana memotong ucapan Faiza.
"Apa?! Kamu ngikuti penculik anak?! Dimana? Ach ya..ya...mama kesana. Oke. Yaya... Mama tahu tempatnya"
Tut.
"Ada apa?" Tanya pemuda itu.
" Adik saya ngikutin penculik ke pinggir kota, di daerah #@$#@ saya segera kesana"
"Eh udah lapor polisi?"
"Sudah, maaf buru-buru"
Laki-laki itu mencekal tangan Faiza, Faiza sudah ancang-ancang untuk melempar senior yang tak di kenalnya itu.
"Boleh aku ikut?"
"Boleh tapi pakek kendaraan sendiri!"
Faizapun lari sangat cepat ke tempat parkirannya mengambil motor metic nya. Dan melaju kencang menuju ke alamat yang di sebutkan Zidan. Sedangkan pemuda tadi mengikutinya dari belakang dengan motor ninja keluaran baru. Ia takjub dan heran dengan gadis berjilbab yang melaju sangat cepat dan gesit menyelinap di antara mobil dan truk. Ia tak takut kecelakaan .

KAMU SEDANG MEMBACA
OM MR JUAN SHI
FantasyFaiza Putri Anisa dapat foucer gratis liburan kecina pada liburan akhir semester. Yang anehnya ia berangkat hanya sendiri. Tak ada yg lain. Ayah bundanya tak mengizinkan dia pergi krn dia anak perempuan. Tp ia nekat pergi ke China sendirian. Ia ingi...