OMJS.26

4.7K 322 25
                                        

Duuuuh, gak ada ide nih, buat lanjutin ni cerita. Mandek. Sorry up-nya luaamaa, apa...masih ada yang nungguin ga?

📖📖📖📖📖📖📖📖📖📖📖📖📖📖📖






"Xuan-xuan!"

Faiza melesat cepat ke arah kamar putranya itu. Tapi....apa yang membuat dirinya tercengang adalah tumpukan gunung manusia yg di duduki putranya bagai duduk diatas singgasana. Dengan satu kaki bertupuan dg kaki yang lain. Benar-benar menjengkelkan menurut Faiza, melihat putra tengilnya. Tapi didalam hatinya ia merasa lega, wajah kawatirnya pun pudar.

"Xuan-xuan, turun tak patut kamu menduduki mayat-mayat itu, nanti pantatku bisulan baru tahu rasa, ibu tak mau merawatmu!"

"Ibu.... Xuan-xuan minta maaf, besok gk ngulangi lagi dah"



Ya , entah apapun ancaman dari mulut Faiza pasti terjadi. Pernah ia terlalu usil dengan Zidan dan Faiza memperingatkannya sampai tiga kali, karena jengkel Faiza mengutuknya pantatnya bisulan, eh satu jam kemudian pantatnya benar-benar bisulan sebesar kelereng. Iapun merengek dua hari dua malam karena bisul. Ia kira itu cuman kebetulan. Tapi..setelah sembuh ia ulangi usilnya ke tetangganya yg dekil item. Faiza lagi2 mengutuknya bisulan pada dua pantatnya yg Segede bola bekel. Eh satu jam ia benar-benar bisulan. Jadi bila Faiza menegurnya apalagi membawa bisulan ia langsung nurut. Bayangkan bisulan di pantat? OMG, no! Gak lagi dah cukup dua kali aja ia merasakan bisulan.






Setelah melaporkan ke panglima Len Rin yang berpatroli di malam itu, mayat-mayat itu pun di bersihkan. Zidan yang mendengar saudara kembarnya di serang langsung bergegas ke kediaman Xuan-xuan.

Sedangkan Kaisar, yang baru mendapatkan berita itu langsung membersihkan diri dan melesat ke kediaman putranya.



"Zidan, Xuan. Ibu telah mendapatkan petanya, jadi dua hari dari sekarang kita akan meninggalkan antah berantah ini"

" Tapi Bu...itu pasti terlalu beresiko."Zidan.

"Jangan khawatir, ibu mendapatkan rute paling aman."

"Ibu...." Ragu Xuan.

"Apa?"

"Tidak jadi."

"Kaisar datang..!!"teriak Kasim yang menjaga di luar.

"Pembicara kita lanjutkan nanti."

Sebenarnya Xuan ingin mengatakan jika ia tak bisa ikut dengan ibunya karena takdir nya untuk tetap berada di dinasti ini. Ia sedih akan segera berpisah dengan ibu tercintanya dan saudara esnya ini.😖😞







Juan Shi langsung menerjang ke dalam, memeluk Xuan dan melihat semua tubuhnya, apa ada yg terluka atau tidak.

"Apa ada yang terluka?" Tanyanya khawatir.

Tap jawaban Xuan-xuan membuat orang canggung apalagi Sang Kaisar.

"Kenapa yang mulia repot 2 ke sini? Bukankah lebih menyenangkan bergaul dengan para selir?" Sarkas  Xuan.

"Eh.." canggung Juan Shi.

"CK, sudahlah. Jangan bahas yg gk penting. Xuan-xuan, istirahatlah lebih awal. Ini malam yang panjang. Jadi sayang segeralah tidur" faizapun mencium kening Xuan dan pergi menggandeng tangan mungil Zidan tanpa melirik Juan Shi sedikitpun.



Tang Juan Shi geram melihatnya, apa salahnya lagi. Setiap kali ia berpapasan dengan Faiza setelah ia masuk istana ini, ia selalu memalingkan muka.

Author" hah..gak mikir apa, baru masuk ke istana anak nya  harus di korbanin plus selirnya segudang yg diam-diam En terang-terangan merongrongnya setiap saat. Dia nya mikirnya cuman si otongnya doang."😒






Wajah Juan Shi merah padam marah besar.








🍎🍎🍎🍎🍎🍎😏📖📖📖📖🍎🍎🍎🍎






OM MR JUAN SHITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang