Tok tok tok"Permisi, mbak iza maaf mengganggu. Ada yang nyari mbak Faiza. Pak Raya yang nyariin. Katanya penting". Kata Dodi si kasir.
"Suruh aja kesini!"
"Baik mbak" Dodi pun turun menyampaikan pesanan Faiza."Kamu kecil-kecil jago juga berbisnis, ini bisnis keluarga?"
"Tidak, ini bisnis yang aku bangun sendiri dari nol, sebelumnya aku buka kafe di jalan ****** ini, karena ada insiden pembunuhan di sana. Kafenya aku jual dan pindah ke sini. Lumayan dekat kampus." Jawab Faiza sambil mengerjakan soal yang di berikan Faisal.Tok tok tok.
"Masuk aja, gak usah berisik" teriak Faiza yang masih sibuk dengan soalnya.
Dari balik pintu muncul laki-laki tampan yang masih berseragam polisi.
"Ech aku nggagu kamu ya?"
"Enggak juga, duduk! Udah pesan kan?" Masih menunduk sibuk.
"Sudah, ini..."
"Dia dosen pembimbing aku, kenalan aja sendiri. Aku baru sibuk""Hai, lama tidak bertemu Ray" sapa Faisal akrab.
"Kau tambah tampan saja Sal, Gimana udah punya istri?"
"Belum baru berusaha ndapetin dia"
"Hach..sama dong, gue baru pdkt Ama dia juga, doain ya..biar sukses"
Keduanya saling menatap tajam satu sama lain.
"Jika mau saling pamer jangan disini, be-ri-sik!" Sewot iza tidak senang.
"Sepertinya kalian teman lama, kalau mau ngobrol di lain tempat saja" lanjut Faiza.Kedua laki-laki dewasa itupun diam seribu bahasa, hanya memperhatikan Faiza yang mengerjakan soal-soal nya dan sesekali menggumamkan istilah-istilah yang ia hafalkan. Setengah jam kemudian..Faiza selesai menjawab semua soal-soal itu. Melelahkan!
Di mata dua pria itu Faiza sangat imut dan menyenangkan dipandang mata.
Faiza yang merasakan pandang dua pria dewasa kearahnya tanpa kedip merasa risi juga lama-lama, ia pun meletakkan bolpennya. Dan memandang dua pria itu secara bergantian. Ia pun mendesah dan menyerahkan bukunya ke Faisal.
"Sudah pak, sekarang bapak boleh go, saya ada urusan dengan pak raya" kata Faiza cuek. Inilah pertahannya untuk gak di ganggu sama cowok-usil. Banyak laki-laki yang mendekatinya menyerah di tengah jalan karena ia judesnya kebangetan."Tidak, jika saya pergi kamu akan berduaan saja dengan dia" tolak Faisal tegas.
"Ck, pak. Ini bisnis pribadi saya, jadi saya harap anda menghormatinya, dan lagi anda bukan ayah dan Abang saya!" Jutek Faiza kelewatan.
"Oke, besok kamu harus bimbingan lagi dengan saya, dan itu setiap hari" final Faisal dan keluar dari ruangan VVIP itu.
"Za.. Kamu harus hati-hati sama dia"
"Kenapa?"tanya iza biasa.
"Dia itu playboy yang sering Gonta ganti pasangan kayak pakai baju. Jadi.. hati-hatilah!"
"Oke"
Faizapun menyeruput minumannya yang sudah tidak dingin lagi.
"Ada perkembangan?" Tanya Faiza."Ada, tapi sayang orang yang menjual ruko itu mati bunuh diri dengan menyayat lehernya dengan pisau buah"
"Kok bisa? Bukannya benda tajam tidak boleh masuk kepenjara?" Tanya Faiza penasaran.
"Iya, tapi ini beda, ada orang ngaku kerabatnya datang memberi makan dia, ketika di waktu sorenya ia telah di temukan mati dengan urat lehernya terputus dan di tangannya memegang pisau itu."
"Lalu apa ada sidik jari lain di pisau itu?"
"Tidak, yang membuatku janggal adalah kedalaman luka di leher korban tak sesuai dengan pisau itu. Karena pisau itu tidak begitu tajam. Dan lagi mata korban seperti ketakutan, seperti...melihat hantu."
"Menurutmu..ini mungkin dia dibunuh oleh pelaku sesungguhnya?"
"Iya, dan..dari cctv bahwa orang yang mengirimi makanan, sangat mencurigakan. Ia seperti wanita ketika ia masuk tapi tidak ada tanda-tanda ia keluar dari kepolisian."
"Hmmm, mungkin ia menyelinap masuk dan membunuh saksi ini, biar bisa membersihkan bukti kejahatannya"
" Bisa jadi" keduanya pun berdiskusi sampai Maghrib bekomandang.

KAMU SEDANG MEMBACA
OM MR JUAN SHI
FantasíaFaiza Putri Anisa dapat foucer gratis liburan kecina pada liburan akhir semester. Yang anehnya ia berangkat hanya sendiri. Tak ada yg lain. Ayah bundanya tak mengizinkan dia pergi krn dia anak perempuan. Tp ia nekat pergi ke China sendirian. Ia ingi...