31

4.3K 314 26
                                    


Setelah mengungkapkan keluh kesah nya dan penyesalannya yang tidak taat kepada orang tua, Faizapun berdiri dan berjalan pergi meninggalkan kamar kedua orang tuanya dan kembali ke kamarnya yang sedang di tiduri oleh putranya.

Perlahan sepasang mata wanita baya itupun terbuka, setetes air mata mengalir dari matanya yang lelah.

"Faiza..hiks..apa itu benar kamu..nak...ibu kangen.." bisik nya pilu. Ia merasakan tangan yang di genggam oleh sesosok yang serupa dengan Faiza putrinya, masih hangat. Bahkan tangannya masih basah karena air mata nya.

Ia pun mencoba bangun dari tidurnya, pria yang tidur disampingnya merasa pergerakan pasangannya yang sangat ia cintai pun terbangun.

"Ma, ada apa? Kenapa mama menangis?" Tanya papa David sambil memeluk istrinya.

"Pa, tadi  Faiza ke sini.  Iza masih hidup, tangan mama masih terasa hangat akan sentuhan Iza, Dan Dua bilang ia nyesel udah gak dengerin nasehat kita dan dia minta maaf karena udah menghilang selama dua tahun ini. Pa..mama mau cari Iza , Iza pasti di kamarnya." Iapun bergegas berdiri dengan cepat. Dan berlari keluar, David yang mencoba menangkap istrinya pun gagal. Ia pun bangkit dan mengejar istrinya yang naik kelantai atas, ke kamar Faiza.

"Ma..sadar ma..ikhlaskan Iza biar tenang di sana. Jangan membuatnya sedih melihat mamanya gak ngiklasin kepergiannya" dengan suara agak keras sambil mengejar istrinya. Ia melihat istrinya yang mematung di depan kamar Faiza sambil menutupi mulutnya karena seperti shock melihat di dalam kamar Faiza, putrinya.

"Ada apa ma? Apa yang mama lihat?"
Mama Faiza mengisyaratkan untuk melihat ke dalam kamar Faiza sendiri.
Karena penasaran, papa David pun bergegas menuju kamar Faiza dan ketika sampai matanya terbelalak tak percaya. Ia lebih shock dari istrinya.

Arkan yang tidur nyenyak terbangun karena kebisingan orang tuanya di dekat kamarnya. Kamarnya dan Faiza itu berhadap-hadapan, jadi ia merasa sangat terganggu dengan teriakan papanya. Tadi siang dia sangat sibuk mengurus perusahaan, dan jam sembilan malam tadi baru pulang. Dengan langkah lunglai ia keluar kamarnya dan melihat kedua orang tua nya berdiri mematung di depan pintu kamar Faiza yang terbuka, karena penasaran apa yang di lihat orang tuanya yang mematung dan tak bergerak sedikitpun. Iapun menyelinap masuk ke kamar Faiza.

 Iapun menyelinap masuk ke kamar Faiza

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Melihat seorang gadis dan di sebelahnya anak mungkin berumur empat atau lima tahun? Tidur di ranjangnya adik perempuan nya, Faiza

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Melihat seorang gadis dan di sebelahnya anak mungkin berumur empat atau lima tahun? Tidur di ranjangnya adik perempuan nya, Faiza. Dengan penasaran tinggi ia perlahan mendekati tempat tidur itu dan melihat dengan seksama siapa perempuan ini.

Betapa shock nya ia mengetahui perempuan yang berbaring di atas ranjang itu.

" Fa..fa..Iza?" Ucap tak percaya.😱

Ia bahkan lebih shock dari pada papa mama nya. Iapun melihat ke arah kedua orang tuanya.

"Pa..ma..di..dia Iza ma?!" Gagapnya.
Dua orang yang mematung segera sadar dan cepat-cepat masuk dan melihat perempuan yang tidur itu.
Mama Faiza menangis tertahan karena senang, papanya ada rasa senang, marah dan..ingin memukul manusia yang sedang tidur nyenyak itu. Apa lagi lihat wajah bayi bocah Lima tahun yang tidur dengannya.

Tangannya sudah terulur ingin membangunkan orang yang tidur itu tapi di cegah istrinya.

"Jangan pa, lebih baik besok. Arkan jaga adikmu disini, mama takut ia hilang lagi. Biar besok kita interogasi dia"

"Oke, kalau begitu kita tidur lagi. Tapi ngomong-ngomong mama larinya kenceng banget tadi, udah gak sakit?" Tanya David.
"Eh beneran pa? Mama juga merasa ringan dan sehat. Alhamdulillah mungkin Allah yang nyembuhin mama " dengan senyum.

"Arkan tidur di sofa sana. Papa mama mo bobok lagi" kedua orang itupun pergi tinggallah Arkan sendirian menjaga dua sosok yang sedang tidur pulas.

"Jika kamu masih hidup, lalu siapa yang dikubur waktu itu? Wajahnya sangat mirip dengan mu?" Bisiknya lirih ke dirinya sendiri.

"Jika kamu masih hidup, lalu siapa yang dikubur waktu itu? Wajahnya sangat mirip dengan mu?" Bisiknya lirih ke dirinya sendiri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Arkan

OM MR JUAN SHITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang