Faiza Putri Anisa dapat foucer gratis liburan kecina pada liburan akhir semester. Yang anehnya ia berangkat hanya sendiri. Tak ada yg lain. Ayah bundanya tak mengizinkan dia pergi krn dia anak perempuan. Tp ia nekat pergi ke China sendirian. Ia ingi...
Suara kumandang adzan bergema di setiap sudut kota Jakarta, menandakan waktu sholat subuh tiba.
Seorang wanita muda yang sedang memeluk anak laki-laki kecil menggeliat dan mulai membuka matanya. Matanya masih kosong, ia masih tak percaya jika ia sudah di rumahnya sendiri. Tapi .. karena terlalu nyaman ia sulit bangun lebih awal untuk cepat-cepat pergi dari sana. Ya dia belum siap untuk bertatap muka dengan orang tuanya.
"Sudah bangun, eh?"
Suara serak seorang pria menyadarkan dirinya yang masih bengong. Dengan perlahan ia melihat ke arah suara serak itu. Matanya terbelalak, terkejut.
"Kak Arkan?"
"Hmmm masih ingat kakak rupanya? Eh.."
"Kak..."
Pletak
Sebelum Faiza menyelesaikan ucapannya, ia sudah mendapatkan hadiah jitakan keras dari kakak nya.
"Kakak...sakit tau"jeritnya membangunkan anak laki-laki kecil disampingnya.
"Mam, siapa yang membulimu? Mama kan bodoh" sarkas bocah itu.
Pletak
Gantian Faiza yang menjitak putranya Zidan.
"Ma.." protes Zidan tak terima.
"Suruh siapa ngatain mamanya sendiri bodoh, mulai besok gak boleh pegang hp gak boleh lihat tv gak boleh.."
"Sekarang waktunya solat subuh, kalian berdua cepat bangun dan wudlu untuk solat berjamaah di mushola keluarga" Arkan pun segera keluar dari kamar Faiza.
Setelah sholat subuh berjamaah, Faiza dan anak laki laki kecil itu di giring di ruang keluarga.
Mereka diam membisu, Faiza menundukkan kepalanya. Takut melihat orang disekitarnya, hanya Zidan yang cuek dan bermain dengan robot-robot an yang diberikan Arkan milik nya ketika masih kecil.
"Za..kamu gak ingin cerita ke kami apa yang terjadi?" Tanya ayah David.
"Pengen pa, tapi mau memulai cerita dari mananya Iza jadi 😕 bingung"
"Mulai kamu menghilang dari kamar kamu tiba-tiba yang terakhir kalinya, za. " Usul mamanya.
Iza pun terdiam cukup lama, dan menyuruh Zidan keluar dari ruangan bermain robot-robotan, walaupun itu gak berhasil mencegah Zidan mendengar kisah ibunya yang malang ini. Karena pendengaran zidan amat peka dengan sekitar nya.
Setelah Zidan keluar ruang keluarga, Faiza mulai menceritakan kisahnya yang di culik Ama kaisar jaman dulu yang pengen keturunan darinya. Ia di paksa menikah dengan nya dan melahirkan putra untuk nya, ia sudah berusaha untuk mencari jalan keluar bisa kembali ke jaman ini, dan baru dua tahun untuk waktu masa sekarang dan di masa dulu ia sudah disana lima tahun lebih.
Ayah, ibu dan Arkan seperti mendengar kisah fiksi penjelajah waktu di dalam novel-novel China yang sedang populer.
Dengan derai air mata, ibu Faiza memeluk Faiza erat. Ia tak menyangka jika putrinya mengalami kejadian yang mengerikan di usia mudanya.
"Iza, ambil pelajaran dari apa yang terjadi padamu ini. Jangan pergi ketempat jauh tanpa mukhrim yang bisa menjagamu dari bahaya, apalagi pergi tanpa pamit?!Hem " kata papa David bijak. Ia sebenarnya ingin memarahi putrinya yang bandel ini. Tapi..apa dengan ia marah-marah apa yang telah terjadi pada putrinya akan kembali ke waktu awal sebelum bencana yang menimpa putrinya?
"Jadi, bocah laki-laki itu cucu ibu?" "Iya" jawab Iza malu-malu. Ya dia malu karena umurnya yang masih belia ia sudah mempunyai putra yang berumur lima tahun.
"Dia cukup tampan dan agak dingin juga pendiam".
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Itu memang sifatnya, jadi...apa kalian semua mau memaafkan faiza ini? Dan mau menerima Zidan dengan lapang dada?"
"Tentu, dia yang Faiza lahirkan dengan taruhan nyawa Faiza, tentu kami akan menerimanya dengan lapang hati dan mungkin kedepannya akan banyak media yang akan menyoroti keluarga kita"
"Ma...mungkin Iza akan hidup dengan Zidan sendiri, Iza tidak ingin kehormatan keluarga ini tercoreng dengan adanya Faiza ini. Jadi..Iza akan tinggal di tempat lain" kata Iza takut-takut.
David menghela nafas panjang, ia tahu reputasi keluarganya akan hancur dengan adanya Faiza yang telah mempunyai seorang putra. Tapi ia tidak akan begitu saja membiarkan putri satu-satunya menderita.
"Iza, kami gak akan membiarkan mu meninggalkan keluarga ini, kamu putri kami dan putramu cucu kami, jadi tetap tinggallah di sini" kata davit serius.
"Makasih pa, tapi Iza tetap akan tinggal terpisah dengan rumah ini. Iza akan hidup mandiri dengan usaha Iza sendiri" kata Iza tegas.
"Oke, kami menghargai keputusanmu, tapi dengan sekolah kamu yang tidak lulus SMA, kerjaan apa yang akan kamu dapatkan?" Tanya Arkan.
"Iza akan menjalani ujian paket dan mendapatkan ijasah dengan cepat. Juga Iza sudah punya rencana untuk membuka usaha Iza sendiri" terang Iza percaya diri.
"Oke, papa akan tunggu dan lihat hasilnya, jika itu semua tak berhasil jangan sungkan-sungkan meminta bantuan kepada kami"
"Baik pa, Iza akan ingat. Terimakasih atas perhatian kalian pada Iza" dengan senyum disertai derai air mata.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.