37

3.6K 261 11
                                    

Faiza sedikit mengeluarkan Qi nya ke motor meticnya, agar melaju lebih cepat dan selamat. Tak sedikitpun kesulitan menyelinap di antara mobil dan truk, bahkan orang yang mengikutinya dari belakang sampai kualahan untuk mengejarnya. Polisi lalulintas yang melihat ada kendaraan melaju kencang melebihi batas maksimum orang berkendara, segera polisi lalu lintas mengejar Faiza. Faiza tak menghiraukannya sama sekali, ini mendesak menyangkut nyawa manusia. Jadi buang jauh-jauh takut dengan namanya polisi. Faiza sampai di lokasi satu jam kemudian yang seharusnya di tempuh dua jam.
Di san ia bertemu dengan pak sopir taksi.
"Maaf pak, bapak yang nganter bocah laki-laki mengikuti para penculik?"
"Ah..iya, mbak ini siapa?" Pak sopir.
"Saya Faiza, , kakak nya Zidan, bocah yang bapak anter tadi"
"Oo ... Gitu, saya pak parjo, sopir taksi Deket sekolahannya nak Zidan"
" O...gitu, makasih ya pak, udah mau anterin si Zidan, besok-besok saya minta tolong jemput adik saya kalau dia gak ada yang jemput. No hape bapak berapa ya?" Faiza mengeluarkan hapenya.
Pak Parjo pun menyebutkan deretan angka, nomer hapenya.
Di hadapan keduanya berhenti pemuda dengan motor ninjanya.
"Ck, kamu gak salah minum obat kan? Bukanya adek kamu yang kamu tanyakan tapi nomer hapenya pak sopir taksi?! Tanya pemuda itu sarkasme.
Faiza pun memukul jidatnya, tanpa peduli mereka berdua ia langsung pergi ke arah gedung tempat penculik itu.
"Hei kamu mau kemana?!" Teriak pemuda itu tertahan.
" Ck dasar, ada apa dengan gadis itu? Menyusahkan saja!" Pemuda itupun menyusul Faiza.

Setelah kepergian Faiza dan pemuda yang tak di kenal, datanglah mobil polisi yang mengejar Faiza.
"Maaf pak, pemilik motor metic Ini ada dimana?" Polisi satu.
"Eh..yang punya sedang menyelamatkan adiknya yang ada di sarang penculik pak, apa cuman dua polisi yang akan menggrebek penculik-penculik itu? Mereka banyak lho pak?" Tanya pak Parjo heran. Biasanya kan banya saru atau dua kompi untuk menangkap segerombolan penjahat kan?
"Lho..memang ada penculikan?" Tanya balik polisi dua.
" Eh..trus bapak kesini mau apa kalau gak menangkap penculik?"
"Mereka ada di gedung sana ya?"
"Iya pak, untung pak polisi gak bunyikan sirene, kalau tidak penjahat nya bisa kabur"
" Itu pak sirenenya kebetulan sedang rusak"
"Oalaaah. Eh ada yang lewat. Mobilnya kita tutupi apa ni.. kalau ketahuan bisa gawat?!" Panik pak Parjo mencoba menutupi mobil polisi dengan ilalang. Sedangkan mobil taksinya ia parkir agak jauh dari sana. Dua polisi itupun juga mencari ilalang untuk menutupi mobil mereka, tapi tidak bisa tertutupi semuanya. Pada akhirnya salah satu polisi membawanya pergi menjauh. Ternyata bantuan polisi yang di telpon pak Parjo dalam perjalanan ke sana.

Di dalam gedung ....

Zidan sedang berurusan dengan anak buah penculik. Ternyata mereka berjumlah sangat banyak. Setelah ia mengamati dengan menyebarkan Qi nya di sekitar dan dalam gedung. Ada puluhan anak-anak yang di culik termasuk gadis kecil yang di lihatnya tadi yang ternyata teman sekelas nya , Ye Yien Amalia. Melihat wajah-wajah ketakutan mereka membuat ia marah. Anak-anak ini di bagi menjadi dua kelompok, satu untuk di jual organ dalamnya . dua, yang berparas cakap akan di jual keluar negri untuk di jadikan budak seks di sana.
Iapun menarik energi Qi nya dan ia harus segera menyelamatkan mereka kalau tidak mereka akan mati.
Sebab di satu ruang ada beberapa mayat anak-anak yang hilang organ dalamnya.

OM MR JUAN SHITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang