Naruto © Masashi Kishimoto
…
Debaran kacau menyelinap dirongga dada Hinata begitu saja. Entah bagaimana ia menafsirkan, hanya saja situasi seperti ini terlalu mendadak. Harapan Hinata di hari ini hanya ingin melaluinya dengan lancar tanpa hambatan. Seperti biasanya, tentunya. Namun, masalah datang karena gadis itu sendiri yang mengundangnya lebih dulu.
Ucapan Sara yang cukup keras membuat seisi ruangan menggema. Lucu rasanya, melihat bagaimana rona merah muncul begitu jelas diwajah gadis itu. Menahan lonjakan amarah yang seolah siap untuk dikeluarkan tanpa ampun. Berharap Si Pengganggu tadi malam mengakui kesalahannya hari ini.
"Saya?"
Bukan jawaban yang diharapkan Sara, Hinata berlagak seolah tidak terjadi apa-apa. Sebenarnya, Hinata tidak ingin lebih lanjut berurusan dengan dia. Namun, hari ini keberuntungan sedang menghindari gadis itu.
"Lo gak inget, atau pura-pura bego?!" Sara mendecih, "Lo pasti inget gue 'kan? Lo inget banget siapa gue!"
'Ya iya lah, lo kira gue amnesia! Haruskah gue teriak kalo situ pacar Pak Naru? Bangga banget, eh…'
Gadis itu terus memandangi Hinata dengan emosi yang meledak-ledak. Mata ungunya menyipit tajam, begitu lekat menatap wajah Hinata. Hinata merasakan hawa kurang menyenangkan, ia terintimidasi oleh Sara. Antara kesal sekaligus khawatir menyelubungi kedalam perasaan gadis itu.
"Maaf?"
"Oh," Sara menyeringai, tangannya meraih Id Card milik Hinata yang menjuntai dilehernya, "Hyuuga Hinata, SPG Hara Cafe and Resto," nada bicara Sara terdengar meremehkan, "… lo seorang SPG, huh?!"
Hinata mengangguk, "Iya."
"Anak buah Pak Kashi?" tanya Sara lagi.
Hinata kembali mengangguk, "Tepat."
"Oh…," tangan Sara melempar Id Card itu tepat diwajah Hinata, "Lo masih mau pura-pura idiot depan gue, huh, Hinata?!" dan langsung berkacak pinggang.
Entah mengapa, Hinata merasa terhina. Harga dirinya terluka karena sikap yang ditunjukkan Sara padanya. Apakah karena jabatan Sara lebih tinggi, dia bisa melakukan hal semacam itu seenaknya?
Hinata meraih Id Card Sara dan menariknya, sehingga gadis itu sedikit oleng karenanya.
"Hey!"
"Biar saya lihat," ucap Hinata, "Oh, Ibu Sara seorang CSO lantai 3," nada sindiran mengalun dari mulut gadis itu.
Sara menggeram, "Berani banget, ya, elo ngelakuin hal begini ke gue?!"
"Dan emangnya lo punya hak melakukan penghinaan seperti ini ke gue, huh?" Hinata melempar id card itu ke wajah Sara, "Apa lo pikir, jabatan lo membuat lo bisa seenaknya melakukan hal semacam itu?" Hinata melangkahkan kakinya untuk menaiki tangga, bermaksud meninggalkan Sara.
"Dan elo, " Sara menghalangi langkah Hinata, "Apa lo tau kenapa gue ngelakuin ini?!"
Hinata mendongak, menatap Sara yang dipenuhi perasaan marah padanya. Gadis itu ingin menghindarinya sekali lagi, "Enggak." namun sepertinya Hinata tidak akan bisa keluar dengan mudah dari situasi ini.
"Masih pura-pura gak inget juga, huh?!" Sara mulai naik pitam.
"Apa gue harus memproklamasikan kalo Anda itu pacar Pak Naru?" hati Hinata mendesir. Bukan desiran yang menyenangkan, melainkan sebaliknya. Gadis itu menatap lekat perubahan ekspresi Sara, ada raut bangga yang terpancar dari romannya.
"Dan akhirnya lo bangun dari mimpi lo, Hyuuga Hinata." bibir Sara menyeringai.
"Apa mau lo sekarang?" tanya Hinata dingin.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Perfect SPV [ TAMAT ]
FanfictionSweet Cover by @Arite_Chisiki Naruto © Masashi Kishimoto [ AU/Mature/Romance/Comedy ] [ NaruHina Fanfic Story ] Revisi : 1-4 ( Cerita ini mengandung unsur Dewasa ) ... Hinata adalah seorang gadis yang bekerja di Harajuku Plaza Square sebagai Sales...