07

4.9K 221 19
                                    

Sudah beberapa hari belakangan ini mereka berdua datang dan pulang bareng. Sudah banyak juga yang mengira bahwa mereka berdua pacaran. Mereka yang dibilang pacaran hanya diam saja tidak menanggapi ucapan para murid lainnya. Saat ini mereka sedang berada di kantin,

"Mereka aneh ya, Lan? Masa kita yang gak ada hubungan apa-apa dibilang pacaran, hahahaha." Fina terkekeh.

"Wah, Lan, kode tuh," ucap Davi.

"Iya tuh, masa lo gak peka juga sama kode kayak gitu. Jadi cowok peka dikit kek," ucap Varo menambahi.

"Peka apa sih?" tanya Alan bingung.

"Bego! Peka sama perasaan lah, babang ku sayanggg," jawab Alex geram.

"Oh."

"Cuma oh doang, njir! Ini orang satu minta dibunuh kali ya?" Kesel Varo.

"Bunuh aja Var gue ikhlas kok, gak pa-pa," ucap Fina. Alan hanya melirik sinis Fina,

"Wah, matanya santai dong, Mas, jangan kayak gitu kayak mau bunuh gue aja sih." Fina mendengus kesal.

"Wah, udah dibolehin nih. Kapan di eksekusi?" Perkataan Varo melenceng dari percakapan Fina dan Alan.

"Lo itu orang lagi ngomong apa dijawab apa, dasar bangkek!" Kesal Davi.

"Maaf lah." Varo cengengesan.

"Lan, jadi gimana nih sehubungan lo sama Fina? Masih sama kayak dulu atau udah aja berkembangan? Gue denger dari murid semua o sama Fina udah jadian, tapi gak mungkin temen gue satu ini jadian sama cewek gak ngomong sama kita," tanya Davi.

"Apa sih pertanyaan lo? Gak berbobot, Dav! Gak usah dengerin murid lain gak bakal gue sama Alan jadian kok." Bukan Alan yang menjawab tetapi Fina.

Mendengar pernyataan Fina yang seperti itu Alan langsung menoleh ke arah Fina yang ada di sampingnya, dia mengangkat alisnya ke Fina.

"Kenapa gitu ngomongnya?" tanya Alan ke Fina dengan suara dinginnya.

"Kenapa? Kan memang gitu apa adanya kan. Kita gak mungkin pacaran," ucap Fina polos.

Alan hanya menggidikkan bahunya ke arah Fina.

'Fina ngomongnya kok gitu sih?' batin Alan bingung

***

Setelah kejadian di kantin tadi Alan hanya diam saja kepada Fina. Biasanya walaupun dia dingin tapi setidaknya dia akan menjawab pertanyaan unfaedah Fina. Tetapi sekarang dia malah diam saja walaupun Fina melucu dan melontarkan pertanyaan unfaedah lainnya,

"Lo kenapa sih, Lan? Dari tadi diam aja? Gue jadi kayak ngomong sama batu, enggak deh sama patung yang ganteng," ucap Fina menggoda Alan.

"Gak pa-pa."

"Dasar kayak cewek, ditanyain kenapa malah jawabannya gak pa-pa terus. Pasti ada apa-apa, kan? Udah cerita aja sama gue, gue bisa jaga rahasia kok," ucap Fina menenangkan.

"Gue lagi suka sama cewek kayaknya, Na." Memang setelah kejadian itu Alan selalu memanggil Fina dengan sebutan 'Na'. Fina yang awalnya aneh dengan nama panggilan barunya pun akhirnya menurut saja dipanggil seperti itu. Karena dia tau prinsip Alan 'Alan tidak suka ditolak'.

"Wahh, siapa tu ceweknya? Beruntung banget deh."

'kok gue nyesek ya?' batin Fina.

"Ada aja."

"Ya udah kalau gak mau kasih tau namanya. Sekarang apa permasalahan lo sama dia sampe lo diam aja dari tadi? Apa ada hubungannya dengan kejadian di kantin tadi?" tanya Fina.

BAD TWINS [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang