50

2.3K 80 3
                                    

Alan memasuki kelas dengan berat hati. Setelah tadi ia dan Fina bolos selama lima jam mata pelajaran, dengan terpaksa Alan mengikuti Fina yang sudah merengek ingin kembali ke kelas. Fina menggenggam erat tangan Alan karena ia melihat Amel yang sedang duduk dibarisan paling depan.

"Tenang," bisik Fina sambil mengelus lengan Alan, Alan hanya menganggukkan kepalanya.

"Hai Lan, kamu kemana aja sih dari tadi aku nyariin kamu loh," dengan tidak tau malunya Amel bergelayut manja di lengan Alan.

"Apa sih Lo?" Bentak Alan sambil menepis kasar lengan Amel. Amel mengerucutkan bibirnya,

"Itu bibir atau cocor bebek?" Tanya Varo, semuanya tertawa mendengar itu.

"Lo gak usah ikutan Var," ketus Amel, Varo hanya menggidikkan bahu saja.

"Lex kok aku jijik ya nengok kelakuan dia?" Bisik Salsa disamping telinga Alex,

"Sebenarnya udah dari dulu dia menjijikkan," jawab Alex, Salsa menunjukkan wajah tidak percayanya,

"Kamu gak bakalan tau apa yang aku maksud, kalau mau tau tanya sama Fina nanti," Salsa hanya mengangguk saja.

"Lan," panggil Davi melihat Alan yang sudah duduk dibangkunya dengan Fina yang disebelahnya. Alan hanya bergumam menanggapinya,

"Gimana sama Amel?" Tanya Davi sambil berbisik,

"Semoga bisa aja dia dikeluarin dari sekolah ini, sebenarnya gampang sih tinggal bilang mama apalagi kalau nama dia udah di blacklist dari sekolah ini. Tapi mama sama guru lain gak bakalan bolehin karena bentar lagi mau UN," jawab Alan. Davi dan yang lain hanya ber-oh-ria saja,

"Nanti gue bantuin Lo ngomong sama mama," ucap Alex, Alan mengangguk dan menelungkupkan kepalanya di lipatan tangannya. Fina mengelus kepala Alan.

'semoga gak ada apa-apa ya Lan," harap batin Fina.

___****___

"Ma," Anita menolehkan kepalanya mendengar panggilan dari putranya itu. Anita mengerutkan keningnya melihat wajah putra sulungnya yang muram ini.

"Kenapa sayang?" Tanya Anita menghampiri Alan di sofa. Anita duduk di sofa sampingnya Alan dan terkaget karena Alan langsung merebahkan kepalanya di paha Anita. Anita mengelus rambut Alan dengan sayang,

"Ini pasti ada masalah kan?" Tebakan Anita langsung diberi anggukan Alan.

"Kenapa?"

"Pak Burhan ada ngomong sama mama tentang ada anak baru belum?" Ucap Alan sambil menatap mamanya dari bawah sini,

"Belum, jadwal mama ngecek sekolah kan juga masih dua hari lagi jadi Pak Burhan belum ada ngomong apa-apa lah sama mama," Jawab Anita menatap balik putranya itu.

"Amel kembali," Anita langsung menghentikan elusan di rambut Alan itu. Ia menatap dalam mata Alan dan menemukan kegundahan di mata anaknya itu.

"Terus jangan bilang anak baru di sekolah itu Amel?" Alan menganggukkan kepalanya lagi, Anita menghembuskan nafasnya lelah.

"Bukannya nama dia udah di blacklist ya dari sekolah?" Tanya Anita bingung,

"Mama gak tau ya mama ngangkat kepala sekolah yang gak pernah ngecek-ngecek nama siswa yang di blacklist? Tadi udah Alan tanya terus kata Pak Burhan dia malah sama sekali gak pernah ngecek nama siswa angkatan Alan yang di blacklist. Apalagi dia masih dua tahun belakangan ini ngejabat sebagai kepala sekolah." Jelas Alan dan Anita meringis,

BAD TWINS [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang