"Iya, gara-gara Lo tuh karena Lo becanda lucu kali, sangking lucunya Fina jadi harus cepet-cepet ke kamar mandi karena denger lelucon Lo itu, jadi dia di kamar mandi ketemu sama kecoak. Fina kan takut kecoak jadinya dia nangis deh dipojokan kamar mandi," Mendengar jawaban Salsa itu Fina langsung menghela nafas lega dan menyusupkan kembali kepalanya ke lipatan tangannya. Sedangkan para cowok hanya melihat Salsa dengan tatapan heran saja, 'yakali cuma gara-gara ketakutan sama kecoak mata Fina bisa sampai sembab kayak gitu? Kenapa juga kalau takut gak lari keluar? Kenapa harus nangis dipojokan kamar mandi?' ya itu lah pikiran mereka semua.
Alan melihat Fina lagi, tiba-tiba tangan Alan sudah ada di kepala Fina saja dan Alan mengelusnya pelan-pelan, Fina yang merasa ada tangan yang mengelus kepalanya pun mendongakkan kepalanya untuk melihat siapa pelaku yang mengelus kepalanya itu, Alan yang merasa diperhatikan pun hanya tersenyum manis saja ke arah Fina, Fina yang malas melihat Alan langsung saja menelungkupkan kepalanya kembali ke lipatan tangan,
'perlakuan Lo yang kayak gini yang buat gue nyaman sama Lo Lan, gue yang nganggap perlakuan Lo ini istimewa atau Lo aja yang udah biasa memperlakukan cewek kayak gini?'
Kepala Fina terasa berat karena dia menangis tadi, ditambah rasa nyaman dari tangan Alan yang terus mengelus kepalanya, Fina pun tertidur. Merasa helaan nafas Fina sudah teratur Alan langsung bertanya ke Salsa,
"Sal gue tau Lo bohong apa yang sebenarnya terjadi sama Fina? Ada yang bully dia di kamar mandi?" Tanya Alan serius dengan tangan yang masih mengelus kepala Fina,
"Iya Lan gue juga gak percaya aja gitu, masa takut kecoa sampe kayak gini sih? Mata dia sembap banget lo," Tambah Davi, sedangkan Alex dan Varo hanya mengangguk-anggukkan kepalanya saja mendengar pertanyaan Alan dan Davi itu,
"Memang gitu, sampe di kamar mandi gue liat ada kecoa baru keluar dari kamar mandi kok" Bohong Fina,
"Beb ngomong aja yang sebenarnya, kami ini cowok-cowok yang tau mana yang bohong dan mana yang jujur, ya kan gaesss?" Ucap Varo kepada mereka bertiga dan hanya dibalas anggukan saja,
"Bab-beb-bab-beb gue bukan bebeb Lo, oke fine gue ngaku bohong, kalau memang peka kalian pasti tau penyebabnya, kalian pikir aja sendiri, gue mau tidur, kalau ada guru yang masuk bangunin aja gue sama Fina, byee" Ucap Salsa yang langsung merebahkan kepalanya di lipatan tangannya, Salsa tidak mau diintrogasi lebih lanjut makannya dia langsung saja beralasan untuk tidur.
Mereka berempat bengong mendengar jawaban Salsa itu, mereka langsung saling berpandangan seperti bertanya 'maksud dia apa?'. Alan melepas tangannya dari kepala Fina dan menatap sendu ke arah Fina,
'Lo kenapa sih Na?'
___****___
Entah ini hari keberuntungan Fina karena harusnya setelah istirahat tadi jam kimia tetapi gurunya tidak masuk jadi dia bisa leluasa untuk tidur. Sekarang sudah jam pulang sekolah, Alan sudah berdiri di samping meja Fina dari tadi, yaps Alan menunggu Fina yang sedari tadi melamun,
"Na Lo kenapa sih?" Mendengar sebuah suara di samping tempat duduknya Fina pun seakan tersadar dari lamunannya,
"Eh sejak kapan Lo disini Lan? Kok belum pulang?" Tanya Fina dengan muka terkejutnya,
"Dari tadi gue disini nungguin Lo ngelamun yang entah ngelamunin apa, gimana gue bisa pulang kalau Lo masih disini?" Tanya Alan heran,
"Sorry Lan gue gak bilang dari tadi gue mau main sama Salsa jadi Lo pulang duluan aja, gue sama Salsa mau ke mall dulu," Jawab Fina berbohong,
"Serius Lo mau ke mall sama Salsa? Terus sekarang Salsanya mana?" Tanya Alan sambil memperhatikan sekeliling, memang kelas sudah sepi karena bel pulang sudah 15 menit yang lalu,
"Eh iya ya Salsa kemana?" Tanya Fina bingung juga,
"Lah kan Lo yang mau pergi sama dia kok Lo jadi nanya ke gue sih? Makannya dari tadi jangan ngelamun," Ucap Alan sambil menyentil kening Fina,
"Sakit Lan" Jawab Fina cemberut sambil mengusap keningnya itu,
"Lo tadi kenapa? Kok masuk kelas nangis-nangis??" Alan mengungkit kejadian tadi,
'ya ampun masih ingat aja ni anak, gak usah di bahas lagi napa? Ini lagi si Salsa ke mana tadi yang ngajak gue pulang naik taxi siapa? Sekarang dianya malah ngilang, dasar kampret' umpat batin Fina,
"Fin kenapa? Jangan ngelamun lagi lah" Desak Alan,
"Lan gue ke toilet dulu ya kebelet gue"
Elak Fina dari pertanyaan Alan itu. Baru saja dua langkah Fina berjalan dari tempat duduknya tangannya sudah di tarik oleh Alan, sekarang posisi Fina sedang dikurung oleh lengan Alan dan dinding,"Jangan ngehindar lagi, gue tau yang diucapin Salsa tadi bohong, gak mungkin gara-gara Lo nengok kecoak di kamar mandi mata Lo kayak habis nangis diputusin pacar gitu," Ucap Alan datar sambil menatap mata Fina. Fina yang matanya di tatap Alan hanya bisa mengalihkan perhatiannya ke arah lain,
"Ya memang gitu kok kenyataannya" Jawab Fina pelan masih sambil memalingkan wajahnya,
"Fin tatap gue" Perintah Alan dengan nada dinginnya dan tangannya yang menangkup pipi Fina. Fina mau tidak mau menatap iris mata coklat kehitaman itu, Fina hanya bisa meneguk ludah saja melihat tatapan Alan yang seperti mengintrogasinya,
"Lo tadi kenapa Fin? Jujur aja sama gue" Ucap Alan masih menangkupkan tangannya di pipi Fina,
"Guu..ee..ta-" Ucapan Fina terputus mendengar teriakan orang yang sangat dia kenal. Alan yang mendengarnya pun hanya mendengus sambil melepaskan tangkupan tangannya di pipi Fina,
'Lo nyelamatin gue dari singa Salll, Alhamdulillah banget Lo datang di saat yang tepat' lega Fina
"Fin Lo habis ngapain sama Alan? Kok curiga ya gue sama Alan, kalian cuma berdua di kelas dan posisi tadi itu ambigu banget" Tanya Salsa dengan muka penasarannya. Ya yang datang Salsa, Salsa belum pulang karena setelah mendengar bel pulang tadi dia langsung buru-buru ke toilet dengan membawa tasnya, makannya Fina tidak nampak kalau Salsa ke toilet lagi pula pun Fina melamun,
"Aneh pertanyaan Lo gue gak ngapa-ngapain lah sama Alan," Jawab Fina mencoba untuk santai, Salsa pun hanya ber-oh-ria saja,
"Jadi kan?" Tanya Fina ke Salsa,
"Kemana?" Salsa yang belum mudeng dengan pertanyaan Fina pun bingung. Fina yang melihat itu hanya menggelengkan kepalanya saja,
"Pikun Lo kelewatan ya, kan kita tadi katanya mau ngemall" Jawab Fina sambil mengedipkan sebelah matanya kode untuk Salsa. Salsa yang mengetahui itu pun langsung menepuk jidatnya,
"Ya ampun gue lupa, ya udah ayok kita pergi, Lan gue sama Fina pergi dulu ya, tuh kembaran Lo masih diparkiran entah nungguin siapa," Tanpa memperdulikan jawaban Alan Salsa langsung menarik tangan Fina untuk pergi dari situ,
Alan yang melihat itu langsung saja pergi ke parkiran untuk pulang,
'sia-sia gue nungguin Lo Na, kenapa gak bilang dari tadi sih kalau mau ke mall? Kalau tau kan gue bisa pulang duluan, itu lagi Salsa ganggu aja orang tadi dikit lagi Fina bakalan jujur eh dia datang, bangkek lah' umpat Alan,
"Loh kok Lo sendirian Lan Fina mana?" Tanya Alex yang bingung, biasanya Alan pasti pulang sama Fina kok ini dia cuma sendirian,.
"Pergi" Singkat Alan,
"Kemana? Sama siapa? Ngapain?" Tanya Alex bertubi-tubi,
"Pertanyaan Lo satu-satu lah nyet, sama Salsa mau ke ma-" Belum siap Alan menjawab Alex sudah memotong omongannya,
"Sama Salsa? Anjir sia-sia gue nungguin dia di sini, udah panas lagi disini" Setelah mengucapkan itu Alex langsung masuk ke mobilnya,
'bangkek sama saudara sendiri aja langsung di tinggalin gimana sama yang lain? Anak itu pun gue belum selesai ngomong langsung dipotong aja,' kesal Alan,
TBC....
Warning!! Typo bertebaran...
Jangan lupa vote and comment...
Terima kasih yang udah mau baca dan votment....03 Juni 2019
KAMU SEDANG MEMBACA
BAD TWINS [Selesai]
Teen FictionSaudara kembar yang berbeda sifat tetapi memiliki kenakalan yang sama? Itulah Alan Alfian Lemos dan Alex Alfian Lemos, saudara kembar yang perilakunya membuat orang geleng-geleng kepala melihatnya, saudara kembar yang dijuluki dengan 'BAD TWINS' ole...