Amel menatap tajam seseorang yang berada di samping Alan itu, seseorang yang menggantikan posisinya di hati bahkan di hidup Alan.
'gue gak bakalan biarin Lo seneng Fin, gue bakalan rebut Alan kembali dan ngebuang Lo jauh-jauh dari hidup Alan bahkan kalau bisa bakalan gue lenyapin Lo dari hidup Alan.' batin Amel tidak suka.
Fina yang melihat tatapan tajam Amel yang mengarah padanya hanya memberikan senyum manisnya ke arah Amel. Amel membalas senyuman manis Fina itu dengan seringainya. Fina mengerutkan keningnya bingung, kenapa Amel senyum kayak gitu sama gue?
"Na," Pikiran Fina buyar mendengar panggilan dari Alan itu. Fina langsung menatap Alan,
"Kenapa?" Tanya Fina bingung, Alan mengerutkan keningnya,
"Kamu dari tadi gak dengerin aku ngomong? Kamu perhatiin apa sih?" Tanya Alan sambil mengedarkan pandangannya melihat apa yang menjadi fokus objek Fina sampai-sampai Fina mengacuhkannya,
"Ehhh sorry Lan," Jawab Fina sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, Alan mengembuskan nafas kasarnya,
"Ya udah gak pa-pa, tapi lain kali kamu perhatiin aku ngomong ya, aku gak suka diabaikan Na," Ucap Alan sambil mengelus rambut Fina. Fina tersenyum manis mendengar itu,
"Kamu manis banget sih?" Gemas Alan sambil mengecup sekilas kening Fina dan pipi Fina langsung memerah dibuatnya,
Brakkkk...
Tiba-tiba suara pukulan meja membuat semua murid yang ada di kelas menatap pelakunya, Amel.
"Kenapa Lo? Panas hati Lo?" Tanya Varo sambil menatap remeh Amel,
"Apa sih Lo," Ketus Amel, Davi hanya terkekeh kecil mendengar itu.
"Kemana cowok Lo?" Tanya Varo,
"Cowok gue, tuh yang lagi duduk sama bitch itu," Jawab Amel enteng sambil menunjuk Alan. Alan yang mendengar itu menggeram marah,
"Ngarep aja Lo, bangun dulu Lo dari mimpi Lo itu kasian gue kalau misalnya Lo udah seneng-seneng ehhh ternyata cuma mimpi," Ucap Alex sambil memandang wajah mengejek ke arah Amel, Amel menggeram marah,
"Heh adik ipar kalau ngomong jangan gitu kali deh, yang mimpi itu tuh ya bukan gue tapi cewek yang disampingnya Alan itu, dia mimpi pengen gantiin posisi gue di hidup Alan." Ucap Amel sinis sambil menunjuk Fina, Alan sudah tidak kuat menahan emosinya ia berjalan ke arah Amel dan berhenti di depan Amel. Dengan tidak tau malunya Amel memegangi dada bidang Alan, melihat itu Alan langsung menepis kasar tangan Amel,
"Jangan pernah tangan kotor Lo itu nyentuh gue, bahkan seujung rambut gue sekalipun. Dan inget yang bitch itu Lo bukan Fina karena Lo yang gak bisa pacaran normal, pacaran Lo itu pacarannya para cewek gila. Dan camkan ini Fina itu bunga yang masih segar dan Lo bunga yang udah busuk!" Lantang Alan, Amel yang berada di depan Alan tidak percaya Alan dapat berbicara seperti itu.
Mendengar perkataan Alan siswa-siswi mulai berbisik-bisik tentang Amel, Amel tidak kuat mendengar bisikan negatif tentang dirinya itu langsung keluar kelas dengan dibanjiri air mata.
"Gue gak nyangka sekarang Lo sebenci itu sama gue Fian, gue gak nyangka cara yang gue buat dulu ternyata bisa ngebuat gue jadi benar-benar ngejauh sama Lo," Gumam Amel sambil berlari.
___****___
"Na," Panggil Alan, Fina tersenyum ke arah Alan. Alan tau senyum yang Fina tampilkan itu paksaan,
"Gak usah dipikiran ya omongan Amel," Ucap Alan sambil mengelus kepala Fina,
"Ngapain mikirin omongan dia Lan?" Jawab Fina sambil tersenyum,
KAMU SEDANG MEMBACA
BAD TWINS [Selesai]
Teen FictionSaudara kembar yang berbeda sifat tetapi memiliki kenakalan yang sama? Itulah Alan Alfian Lemos dan Alex Alfian Lemos, saudara kembar yang perilakunya membuat orang geleng-geleng kepala melihatnya, saudara kembar yang dijuluki dengan 'BAD TWINS' ole...