01

22.5K 687 104
                                    

Ini cerita pertama aku, jadi mohon maaf apabila masih banyak sekali kesalahan di dalamnya. Insyaallah kalau udah ada waktu luang aku bakalan merevisi cerita ini kok.

***

Hari masuk sekolah telah tiba, saatnya semua murid yang biasanya bangun siang menjadi bangun pagi seperti rutinitas sebelumnya. Hari di mana semua murid mengeluh karena harus menguras pikiran untuk pelajaran yang akan lebih sulit lagi. Hari dimana kakak OSIS akan sibuk untuk menyiapkan PLS dan para junior harus mempersiapkan mental mereka saat PLS nanti.

Begitu juga dengan seorang laki-laki yang tengah mengerang karena tidur nyenyaknya terganggu oleh suara bising kembarannya.

"Alan, bangun! Hari ini tuh hari pertama kita sekolah, hari dimana kita bisa bertemu dedeq emesh yang bisa dijadiin target. Alan, bangun nanti kalau gak bangun jodoh lo dipatok ayam. Kan kasihan jodoh lo masa badannya bolong-bolong gara-gara dipatokin ayam," ucap Alex, saudara kembar Alan dengan cerewetnya.

"Ahh, berisik!" jawab Alan dengan singkat dan nada ketusnya.

"Kamu mah jahat kali sama aku, masa aku nya udah ngomong panjang kayak gitu kamu cuma ngomong 2 kata, udah ngomongnya ketus lagi, sedih loh kamu gituin aku," ucap Alex dengan wajah memelasnya.

"Bodo amat, jijik gue denger omongan lo!" Mendengar omongan kembarannya itu Alex pun balik badan sepeti anak kecil yang sedang merajuk karena gak di belikan balon oleh ibunya.

"Ah, lo mah jahatnya nauzubillah sama gue. Gue tuh ya cuma mau bangunin lo untuk sekolah, dan ini udah ada sekitar 10 menit gue di kamar lo dan lo belum mau bangun ju-" kata Alex dengan keras dan terputus karena mendengar suara pintu kamar mandi yang tertutup dengan keras.

"Anjir lah! Punya kembaran kok laknat banget yah," gerutuan Alex.

"Ya udah deh, Lan, gue tunggu di meja makan yaa," lanjut Alex dengan teriakan supaya Alan mendengar suaranya.

"........" Tak terdengar jawaban apapun dari Alan akhirnya Alex pun keluar dari kamar Alan dengan muka kesalnya.

***

Alan pun sudah siap dengan seragam sekolah nya, sebelum keluar ia mengambil tas nya yang isinya cuma 1 buku tulis serta 1 pena saja.

Sesampainya di ruang makan ia melihat kembarannya duduk di bangku bersama dengan kedua orang tuanya dan tidak lupa juga adik kecilnya.

"Pagi Ma, Pa, Lex, dan princess abang," sapa Alan kepada anggota keluarganya itu walaupun dengan nada datar. Ya walaupun Alan dikenal dingin di luar rumah api sikap dinginnya akan luntur di dalam rumah, ya walaupun kadang masih dingin sama kembarannya, Alex.

"Pagi, Abang Alan," sahut Alicia, adik Alan dan Alex yang masih berumur 4 tahun.

"Hmmm," jawab Alex.

"Pagi, sayang. Mau sarapan roti atau nasi goreng?" sahut Anita-mama Alan sekalian bertanya kepada anak sulungnya itu.

"Mau roti aja, Ma, pake selai coklat," jawab Alan disertai dengan senyumannya.

"Ok, bentar ya," ucap Anita.

"Sip, Ma," jawab Alan.

"Nih rotinya, awas aja kalau gak kamu habisin!" ucap Anita dengan nada mengancam.

Alan hanya menjawabnya dengan senyuman saja.

***

Setelah sarapan Alan dan Alex pun berpamitan kepada orang tuanya dan mereka pun menuju ke garasi untuk mengambil mobil sport masing-masing. Memang mereka memilih memakai mobil masing-masing, sebenarnya usul Alex karena dengan begitu dia bisa aja setelah pulang sekolah ia jalan dengan bebeb-bebebnya.

BAD TWINS [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang