Mereka tersenyum bahagia, masa putih abu-abu sudah terlewat tinggal masa depan yang harus dihadapi sekarang.
Lima bulan sudah kejadian Fina dan Alex itu, sekitar dua Minggu yang lalu juga mereka sudah mengerjakan ujian nasional yang melelahkan jiwa. Dan disinilah mereka berdiri di aula sekolah yang sudah disulap menjadi sebuah hotel yang megah, dengan paduan warna emas dan putih menambah kesan elegan dan mewah.
Kedatangan mantan Alex beberapa bulan lalu hanyalah untuk mengembalikan barang yang dulu pernah Alex berikan kepada Tia dan setelah bertemu Alex Tia langsung pindah sekolah lagi. Mendengar alasan Tia itu membuat semuanya bernafas lega, mereka pikir akan ada lagi kejadian seperti yang dilakukan oleh Amel.
"Fina! Salsa!" teriakan membahana itu muncul dari balik punggung keempat orang itu. Fina dan Salsa kompak membalikkan punggungnya dan langsung melihat Byta dan Manda yang terlihat cantik malam ini, acara malam ini memang memperbolehkan para siswa-siswi untuk membawa pasangan masing-masing.
Byta dan Manda langsung memeluk Fina dan Salsa bergantian. Sudah lama mereka tidak bertemu karena harus difokuskan pada ujian nasional.
"Akhirnya udah lulus," mereka semua mengangguk. Akhirnya mereka lepas dari seragam putih abu-abu. Seragam bersejarah, seragam yang banyak mengajarkan arti cinta dan sakit hati, seragam yang banyak mengajarkan tentang pertemanan yang abadi.
Mereka berdelapan berjalan menuju ke arah pojokan yang berisi makanan itu.
"Nilai kalian berdua gimana?" Manda dan Byta saling menatap dan tertawa pelan.
"Pastinya bagus dong," Fina mendengus mendengar itu.
"Sombong mode on,"
"Becanda neng,"
"Ehhh, gue baru sadar sesuatu deh," mereka semua kompak menatap Salsa.
"Kenapa kita berempat pake gaun putih sedangkan nih cowok-cowok pake jas hitam?" Varo yang tengah memakan kue sontak saja tersedak.
"Biar couple gitu kita berempat, Sal, kan kayak ada lucu-lucunya gitu."
"Tumben bacot lo ngomong lucu, Lan?"
"Karena di hidup gue ada lucu-lucunya gitu."
"Termasuk gue kan bang?" Alan menggeplak kepala Alex sedangkan yang lain memutar bola matanya malas.
"Lo mah gak ada lucu-lucunya," Alex mendengus kesal, punya kembaran jahat amat.
"Dav, jangan pacaran aja woi!" Davi mendengus kesal, teman-temannya ini sangat mengganggu momennya dengan Manda saja.
"Punya pasangan masing-masing gak usah ganggu orang kek!"
"Ya, lo sih aneh-aneh, acara perpisahan woi bukannya untuk kencan, kampret!" Alan dan Alex mengacungkan jempolnya mendengar perkataan Varo itu.
"Kok malah ribut sih kalian?"
"Lah dia malah pacaran By, kan kita mau perpisahan disini?"
Davi menatap tajam Varo, "Lo kenapa sih sensi banget? Ada masalah sama gue?"
"Lo yang aneh kita disini sama-sama gak usah pacaran terus. Lo dimana-mana juga udah pacaran, jadi disini jangan pacaran lagi!"
"Lah, gue salah? Salah dimana? Kita disini bareng sama pasangan jadi bebas dong."
"Ya gak gitu juga lah, Dav," Alex dan Alan kompak menjitak kepala kedua orang itu.
Alex mendengus kesal, "Lo berdua kenapa sih? Bikin gue kesel aja."
![](https://img.wattpad.com/cover/184501955-288-k669270.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
BAD TWINS [Selesai]
Ficção AdolescenteSaudara kembar yang berbeda sifat tetapi memiliki kenakalan yang sama? Itulah Alan Alfian Lemos dan Alex Alfian Lemos, saudara kembar yang perilakunya membuat orang geleng-geleng kepala melihatnya, saudara kembar yang dijuluki dengan 'BAD TWINS' ole...