18

3.1K 142 9
                                    

"Bukan gitu maksud gue Lan, Lo salah paham," Jawab Fina lirih,

"Terus gimana?" Fina hanya bisa menggigit bibir bawahnya saja,

"Gue seneng sikap Lo ke gue gak sedingin dulu lagi Lan, tapi gue bingung kenapa sikap Lo tiba-tiba berubah kayak gini?" Tanya Fina memperjelas,

"Karena suatu alasan yang belum bisa gue kasih tau sama Lo kenapa sikap gue sama Lo berubah Na, intinya gue pengen kayak dulu lagi, jadi kayak Alex, dulu diri gue itu kayak Alex tapi ya sama lagi gue gak bisa nyeritainnya sekarang," Jawab Alan dengan nada bersalah, Fina hanya menatap bingung ke arah Alan saja,

'kenapa Lo banyak teka-teki sih Lan?? Seketika Lo berubah dan Lo bilang ingin jadi kayak dulu lagi, emang dulu Lo kayak mana? Kayak Alex yang pecicilan, cerewet, dan playboy?" Batin Fina bertanya-tanya,

"Na ada yang jual permen kapas, mau gak?" Tanya Alan di saat keheningan itu, Alan bertanya seperti itu untuk mencairkan suasana saja, Fina langsung tersentak dari lamunannya dan Fina langsung mengangguk saja,

"Lo tetap mau di mobil atau makan di luar?" Tanya Alan,

"Kayaknya makan di luar aja deh lebih seru," Jawab Fina setelah berfikir tadi,

"Ok ayok," Ajak Alan sambil membuka pintu mobilnya, Fina pun mengikuti Alan membuka pintu sampingnya, Alan langsung saja menggandeng tangan Fina untuk ke penjual permen kapas itu,

"Pak ini satu sama ini ya," Ucap Alan menunjuk permen kapas dan mengambil minuman dingin yang dijual bapak itu. Bapak itu hanya mengangguk dan menyebutkan berapa harganya,

"Ini Pak, terima kasih," Alan dan Fina pun berjalan mencari bangku taman yang kosong, mereka mendapatkannya di dekat danau yang pas sekali menghadap ke danau,

"Nih," Ucap Alan sambil menyodorkan permen kapas itu ke depan Fina, Fina yang sedang memperhatikan sekeliling tersentak,

"Iya makasih ya Lan," Jawab Fina tulus, Alan hanya mengangguk dan membuka minuman dingin yang tadi dibelinya itu, Fina membuka bungkus permen kapas itu dan langsung memakannya, entah kenapa walau Fina suka makanan manis Fina tidak gendut, Fina makan sambil menatap Alan yang sedang meminum minuman tadi dan memperhatikan sekeliling,

"Alan mau?" Tawar Fina ke Alan,

"Udah Lo makan aja dulu, kan gue beliin untuk Lo" Fina hanya mengangguk. Alan kembali menikmati pemandangan sore di danau itu yang terasa menyejukkan, tiba-tiba ada tangan yang menyodorkan permen kapas ke depan wajahnya, Alan hanya menatap bingung ke arah Fina yang menyodorkan permen kapas itu ke depan wajahnya,

"Ini cobain kalau gue nunggu Lo cobain bisa berjamur duluan gue disini," Ucap Fina bercanda, Alan hanya terkekeh kecil dan menerima suapan Fina itu,

"Manis," Komentar Alan,

"Iyalah masa pait, emang obat," Kesal Fina, emang ada gitu permen kapas yang pait atau asem, aneh-aneh aja Alan ini,

"Gak usah ngegas lah mbak," Ucap Alan yang hanya dibalas decakan oleh Fina. Mereka duduk dalam diam dengan tangan Fina yang masih sibuk juga menyuapi Alan dengan permen kapas itu,

"Udah Lo makan aja dulu, kan gue beliin untuk Lo," Fina mengikuti cara bicara Alan tadi, Fina menyindir Alan yang diam saja saat disuapi permen itu, tidak nolak sama sekali,

"Isss Lo tuh ya, kan ada terus yang nyuapin gue ya udah gue terima lah, mubazir lohh," Elak Alan,

"Terserah Lo deh, pulang yok udah jam 5 nih," Ajak Fina setelah permen kapas itu habis,

"Ya udah, yok" Alan pun mengikuti kemauan Fina, mereka berjalan ke mobil dengan tangan Fina yang digandeng Alan, entah Alan yang lupa tujuan awalnya untuk ke sini atau memang sengaja dilupakannya. Alan pun meninggalkan taman itu dan melaju ke rumah Fina, mereka di dalam mobil sibuk dengan kegiatannya masing-masing,

BAD TWINS [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang