61

2.6K 95 2
                                    

"Alex?" Alan mengerutkan dahinya siapa yang memanggilnya dengan sebutan Alex. Ia membalikkan badannya dan menemukan seorang gadis berdiri disana.

"Eh ternyata lo Lan, gue pikir Alex. Sorry ya," Alan hanya mengangguk dan berencana untuk kembali berjalan ke arah toilet cowok itu. Tetapi sebuah tangan menghentikan langkahnya.

"Alex mana Lan?" Alan menatap tajam tangan Chyntia yang berada di lengannya itu. Tia yang merasakan tatapan tajam Alan itu langsung melepaskan tangannya. Baru saja akan bertanya lagi Alan sudah menjauh darinya.

"Iss, kemana lagi si baby honey ini. Dari tadi masa gak ketemu sih," Tia menghentakkan kakinya dengan wajah yang cemberut, bukannya imut tapi malah terkesan jijik.

"Anjir geli gue," Alan bergidik sendiri melihat ekspresi Tia itu. Ia memang sedari tadi hanya bersembunyi di samping tembok untuk melihat Tia, siapa tau Tia sedang merencanakan sesuatu yang jelek.

"Kok bisa kembaran gue sempet punya pacar kayak ulat bulu gitu sih?"

__****__

"Hey bro!" tanpa aba-aba Varo langsung memeluk Alex. Salsa yang berada di samping ranjang Alex langsung melepaskan tubuh Varo dari tubuh kekasihnya itu.

"By, pacar lo kenapa sih?" Byta hanya menggidikkan bahunya dan berjalan ke arah ranjang Fina.

"Fin, kok Lo belum bangun sih? Kita udah ngumpul di sini loh, bangun lah. Nanti kalau Lo udah bangun kita jalan-jalan lagi deh kayak kemaren," Byta berusaha agar air matanya tidak jatuh. Siapa sahabat yang tidak bersedih apabila melihat sahabatnya sedang terbaring lemah di atas brankar rumah sakit? Hanya sahabat bangsat lah yang akan tertawa melihat keadaanmu yang seperti ini.

"Fina nih gue bawain buah, lo sempet bilang sama gue lo itu suka banget sama stoberi, karena kata lo stoberi itu manis-manis asem. Nih gue bawain sekeranjang untuk lo," Manda yang baru datang pun langsung meletakkan buah stoberi itu ke atas nakas.

Dalam sekejap kehadiran mereka menjadikan Fina terbangun. Matanya perlahan mengerjap untuk menyesuaikan cahaya yang masuk ke retinanya. Alan yang melihat itu langsung berdiri dan duduk di ranjang Fina. Ia mengelus rambut gadis itu dengan sayang, akhirnya gadis gue bangun lagi.

"A...Lan" Alan mengangguk dan tersenyum, ia mengambilkan gelas dan di sodorkan ke Fina. Fina menerima air itu dengan pipet.

"Akhirnya lo bangun Finaaaa!" Teriakan menggelegar itu membuat Fina yang baru saja langsung mengelus telinganya. Alan yang melihat itu membantu mengelus telinga Fina dan menatap tajam Salsa.

"Hehehehe, sorry pak bos. Gue seneng Fina bangun," Alan mendengus dan memberikan tempat agar para cewek-cewek itu memeluk Fina.

"Gue ikutan boleh ya?"

"Lo mau di kubur dimana?" Varo langsung mengerjapkan matanya dan setelah sadar langsung menggeplak kepala Alan.

"Dasar posesif!"

"Harus dungs."

"Lan, udah ngasih tau mama Indah?" Alan menepuk keningnya, untung saja kembarannya yang sedang waras ini mengingatkannya.

Fina menolehkan kepalanya mendengar suara Alex itu, "Kok lo di sini, Lex?"

"Gue nemenin lo tidur, dah tau gue pake baju yang sama kayak lo, ya gue pasti lagi di rawat lah Fina cantiks."

BAD TWINS [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang