36

2.8K 117 0
                                    

Dua hari berlalu tetapi Salsa belum juga memberikan jawaban kepada Alex. Alex masih memberikan waktu Salsa untuk berfikir. Saat ini mereka hanya tinggal berdua di kelas dan sedang duduk dibangkunya masing-masing. Sedangkan yang lainnya sedang berada di kantin. Mereka semua tau mungkin Alex butuh waktu berdua dengan Salsa jadi mereka meninggalkan kedua orang yang sekarang sedang sibuk dengan kegiatannya masing-masing. Keduanya masih terdiam, Alex sedang bermain game online dan Salsa sedang sibuk dengan pemikirannya. Alex menolehkan pandangannya ke samping karena mendengar helaan nafas kasar dari Salsa.

"Lex," Panggil Salsa menoleh ke arah Alex, Alex langsung menaikkan alisnya,

"Pertanyaan Lo dua hari yang lalu masih bisa dijawab sekarang?" Mendengar itu Alex langsung mengeluarkan game nya, masa bodo peringkat gue turun,

"Masih lah Sa, kamu pikir aku gak nunggu gitu?" Decak Alex.

"Kalau gitu..." Salsa menatap dalam mata Alex dan menghembuskan nafasnya kasar sekali lagi,

"Aku mau terima," Perkataan Salsa membuat Alex terdiam seketika, ia tidak menyangka bahwa Salsa akan menerimanya karena ia pernah membuat Salsa menangis,

"Terima apa?" Tanya Alex masih linglung.

'masa playboy jadi bego sih gara-gara gue aja? Masa gitu aja dia gak ngeri? Masa gue harus jelasin kalau gue mau jadi pacar dia. Ini pun anak pura-pura atau memang linglung beneran ya?' batin Salsa bertanya-tanya.

"Ya mau jadi pacar kamu," Jelas Salsa pelan. Alex seketika tersadar dan langsung memasang wajah cerianya.

"Seriusan?" Tanya Alex memastikan, Salsa pun mengangguk menjawab itu. Alex langsung memeluk Salsa,

"Makasih sayang makasih bangetttt," Ucap Alex di pelukan Salsa, Salsa mengangguk lagi mendengar itu dengan senyuman manisnya.

'aku dah percayain hati aku ke kamu Lex. Semoga kamu gak bakalan nyakitin aku untuk kedua kalinya. Semoga kamu gak bakalan jadi playboy lagi.' batin Salsa percaya,

"Mungkin aku gak bisa janji gak bakalan nyakitin kamu, karena di setiap hubungan pasti ada masalahnya, di setiap hubungan pasti ada pengganggunya. Kalau misalnya aku buat salah atau nyakitin kamu ngomong aja aku gak paham sama kode-kode cewek," Ucap Alex meyakinkan.

"Copas kata-kata gue Lo," Mendengar suara yang tidak asing Alex langsung mengangkat kepalanya dari bahu Salsa dan melihat Alan yang sedang menggenggam tangan Fina dan sahabatnya. Salsa yang membelakangi mereka membalikkan badannya dan wajahnya langsung memerah.

"Akhirnya sahabat gue punya pacar juga." Fina melepaskan genggaman Alan dan memeluk Salsa, Salsa pun membalas pelukan itu.

"Lo mah Lan ganggu suasana romantis aja, gue lagi videoin Lo malah ganggu." Kesal Varo sambil melihat hasil rekaman yang sempat diabadikannya. Varo berdecak sebal karena videonya jadi jelek gara-gara aksi Alan tadi.

"Lex bisa lah nanti," Kode Davi,

"Pasti, mau dimana? Atur aja," Jawab Alex sombong, Alan mendengar itu memutarkan bola matanya malas melihat kembarannya yang seperti itu.

"Na, udah deh pelukannya." Ucap Alan cemberut. Salsa dan Fina melepas pelukannya dan menatap Alan heran,

"Serius Lan Lo cemburu sama cewek gue? Lan plis deh ini cewek anjir, lagipula ini cewek gue, gak bakalan ngerebut Fina dari Lo. Sasa cuma punya gue," Jelas Alex sambil menarik Salsa mendekat ke arahnya.

"Woi anjir jangan mesra-mesraan disini lah gue kan jadi kangen sama Manda," Ucap Davi sambil cemberut. Melihat itu sontak Alan dan Alex menjitak kepala Davi secara bersamaan sedangkan Varo tertawa mendengar umpatan Davi,

BAD TWINS [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang