Pikiran Alan masih berkecamuk, pusing memikirkan apa maksud dan tujuan Amel datang lagi ke kota ini. Amel bahkan sudah tidak punya keluarga bahkan saudara di kota ini.
"Lan," Suara lembut itu masuk ke dalam telinga Alan yang membuat Alan tersentak dari lamunannya. Alan langsung menatap wanita yang sudah menemaninya 5 bulan belakangan ini. Alan tersenyum manis melihat wanita itu tambah cantik, gaya rambutnya yang hanya diikat sebagian menambah kesan manis dalam diri wanita itu.
"Udah siap?" Tanya Alan, Fina menganggukkan kepalanya,
"Ya udahlah masa aku disini masih mandi." Alan terkekeh pelan mendengarnya, memang selera humornya kalau di dekat gadis ini menjadi lebih rendah. Alan langsung menggandeng tangan Fina menuju ke mobilnya,
"Mobil baru?" Tanya Fina melihat mobil Alan dengan model dan warna yang berbeda,
"Enggak udah lama hadiah ulang tahun ke 16 kalau gak salah." Jawab Alan, Fina mengerutkan keningnya,
"Kenapa baru dipake sekarang?" Tanya Fina heran,
"Enggak, udah pernah dipake aslinya tapi cuma untuk balapan aja," Jawab Alan sambil membukakan pintu untuk Fina.
"Balapan? Kamu balapan di arena?" Tanya Fina setelah Alan sudah masuk ke dalam mobil,
"Enggak," Jawab Alan sambil memasang seatbelt Fina. Fina melotot ke arah Alan yang masih terlihat santai itu.
"Balap liar?" Tanya Fina. Alan menganggukkan kepalanya santai.
"Ohhhh," Ucap Fina sambil membuang pandangannya ke arah jendela. Alan menghembuskan nafas kasar, ia tau saat ini Fina sedang dalam mode ngambek. Fina itu selalu ngambek ke Alan apabila mengetahui kebiasaan Alan yang terbilang buruk. Seperti beberapa hari yang lalu Fina menemukan rokok milik Varo di dashboard mobilnya dan akhirnya Fina salah paham dan menuduh Alan merokok. Akhirnya Fina mau memaafkan Alan setelah Varo menjelaskan kenapa rokoknya ada di mobil Alan.
"Na, jangan marah," Pinta Alan lembut sambil menggenggam tangan Fina. Fina hanya berdehem saja,
"Aku balapan liar juga udah beberapa tahun yang lalu, kalau gak salah udah dua tahun yang lalu aku terakhir balap liar Na," Jelas Alan. Fina menatap Alan sambil mengangkat alisnya tidak percaya,
"Suer, mobil ini ku pake karena mobil yang biasanya masuk bengkel Na, mobilnya harus diservis dulu." Ucap Alan meyakinkan Fina. Fina dengan percaya mengangguk. Melihat itu Alan bernafas lega dan langsung melajukan mobilnya ke sekolahan karena bel masuk akan berbunyi 15 menit lagi.
__****__
Fina keluar dari mobil Alan dengan wajah memerahnya, sebelum keluar tadi Alan sempat mencuri ciuman di pipinya. Alan yang melihat itu langsung mengacak rambut Fina gemas,
"Alan rambut aku bakalan rusak," Omel Fina sambil menepis tangan Alan dari rambutnya. Alan malah tidak memperdulikan omelan Fina dan malah menarik kepala Fina agar Alan bisa mencium rambut Fina itu.
"Alan!!" Teriakan nyaring Fina itu membuat siswa-siswi yang masih ada di parkiran menatapnya bingung. Fina hanya menatap mereka kembali dengan cengengesan.
"Kamu ini lah," Cemberut Fina. Mereka kembali berjalan ke arah kelas dengan tangan yang saling menggengam.
"Hello Baby, aku bakalan dapetin kamu lagi, aku gak akan biarin perempuan bitch itu nempatin posisi aku di hatimu, aku bakalan nyingkirin dia dari kehidupanku dengan cara apapun seperti aku nyingkirin teman-teman cewek centilmu itu dari hadapan kita" Gumam seseorang menatap tidak suka ke arah Fina dan Alan yang sedang bahagia itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
BAD TWINS [Selesai]
Teen FictionSaudara kembar yang berbeda sifat tetapi memiliki kenakalan yang sama? Itulah Alan Alfian Lemos dan Alex Alfian Lemos, saudara kembar yang perilakunya membuat orang geleng-geleng kepala melihatnya, saudara kembar yang dijuluki dengan 'BAD TWINS' ole...