"kalau gue sih terserah samping gue aja, dia nyaman gak sama keberadaan gue, kalau nyaman ya udah, apalagi gue lakuin untuk sahabat gue yang satu ini," Ucap Salsa sambil mencubit pipi Fina setelah hatinya berkecamuk dengan pikirannya. Fina yang dicubit pipinya tersenyum manis mendengar penuturan Salsa tadi, sedangkan Alex dibangkunya tersenyum senang dengan jawaban Salsa itu,
"Makasih loh Sal," Ucap Alan tulus dengan senyum manisnya,
"Lo mah Lan jangan senyum kayak gitu lah nanti gue jadi suka sama Lo loh," Ucap Salsa bercanda yang dibalas pelototan oleh dua orang itu, Fina dan Alex.
"Santai lah mata Lo Fin, gak selera juga gue sama yang udah punya cewek," Salsa terkekeh melihat ekspresi Fina itu,
"Ya udah gue pindah," Ucap Salsa sambil berdiri dari bangkunya,
"Udah duduk lah Lan, kasian tuh Doni nungguin Lo, gak jadi-jadi duduk dia," Imbuh Salsa karena melihat teman sekelasnya yang tidak duduk karena takut mengusir Alan yang duduk dibangkunya. Alan melihat ke belakang ke arah Doni,
"Sorry ya Don," Ucap Alan sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal,
"Ehhh i..ya Lan," Doni menjawab pertanyaan Alan setelah tersadar dari keterkejutannya, karena selama mereka sekelas dari kelas 10 Alan tidak pernah mengucapkan terima kasih,
Alan pun duduk disamping Fina, dia langsung menyandarkan kepalanya di bahu Fina, Salsa yang masih berdiri di sampingnya menggelengkan kepalanya,
'dasar gak tau apa ya ada jomblo disini,' gerutu batin Salsa,
Salsa langsung menuju ke bangku Alan dengan malas, aslinya ia tidak mau duduk disamping si kampret ini, tapi Salsa gak tega dengan wajah memelasnya Alan tadi. Setelah sampai bangku Alan Salsa langsung menelungkupkan wajahnya di lipatan tangan, tidak lama setelah itu bel masuk berbunyi,
"Sal bangun udah ada Pak Tino tuh," Ucap Alex pelan sambil mengguncang bahu Salsa, Alex masih canggung berhadapan dengan Salsa kembali. Salsa yang mendengar itu langsung mendongakkan kepalanya,
"Makasih," Ucap Salsa datar,
"Sama-sama" Ucap Alex dengan senyum yang mengembang tapi tidak dipedulikan oleh Salsa, setidaknya dengan itu Salsa mau berbicara dengan Alex walaupun hanya mengucapkan terima kasih.
Sedangkan di bangku Fina Alan tetap mengganggu Fina yang sedang fokus pelajaran kimia itu, Alan memegang tangan Fina dibawah meja, atau Alan yang memainkan jari-jari Fina, entah lah Alan menjadi seperti anak kecil yang sedang bermanja-manja dengan ibunya. Alan sekarang kesal karena dari tadi Fina memperhatikan pelajaran saja tidak memperhatikan dirinya,
"Na jangan perhatiin Pak Tino segitunya lah nanti suka lagi," Bisik Alan, Fina yang batas geramnya sudah diubun-ubun pun memukul tangan Alan dengan tangannya yang bebas,
"Kamu ini jangan ganggu terus lah, aku mau belajar nih," Geram Fina sambil melotot, mendengar itu Alan pun menelungkupkan wajahnya di lipatan tangannya di atas meja. Ia terus memandang intens ke arah Fina. Fina yang ditatap seperti itu mengusap wajah Alan dengan kasar,
"Apa sih jangan nengoin aku kayak gitu lah," Ucap Fina kesal, gimana gak kesal kalian lagi fokus belajar tiba-tiba ada setan yang gangguin kalian, pengen diusir tapi sayang setannya ganteng, coba kalau enggak uhhh udah dari tadi ditendang,
"Hehehehe, muka kamu imut kalau lagi serius," Jawab Alan cengengesan,
"Alan sebenernya mau apa sih?? Fina mau belajar," Pasrah Fina, mendengar itu Alan tersenyum senang akhirnya Fina mau bertanya apa maunya,
"Alan maunya Fina gak fokus kali liatin Pak boli, emang Fina gak silau nengoin kepalanya dia? Tengok tuh sinar matahari aja mental kena kepalanya," Ucap Alan sambil menunjuk ke arah kepala Pak Tino, Pak Tino ini memang botak licin jadi sering juga dipanggil Pak Boli,
KAMU SEDANG MEMBACA
BAD TWINS [Selesai]
Teen FictionSaudara kembar yang berbeda sifat tetapi memiliki kenakalan yang sama? Itulah Alan Alfian Lemos dan Alex Alfian Lemos, saudara kembar yang perilakunya membuat orang geleng-geleng kepala melihatnya, saudara kembar yang dijuluki dengan 'BAD TWINS' ole...