Alan dan Alex tertegun melihat apa yang ada di hadapannya, wahana yang membuat tubuh keduanya membeku, roller coaster. Satu wahana yang paling dihindari oleh mereka berdua. Mereka bergidik mendengar teriakan-teriakan orang yang menaiki wahana itu. Roller coaster dan kecoak adalah kelemahan mereka berdua. Memang mereka ini nakal, tapi kalau untuk urusan roller coaster dan kecoak mereka akan langsung membekukan diri. Saat ini mereka ingin kabur saja, tetapi mengingat mereka kesini bersama pacar masing-masing mereka akan berusaha untuk memberanikan diri.
Fina dan Salsa menatap geli ke arah pacar mereka. Mungkin kedua orang yang ditatap tidak menyadari bahwa wajah mereka sudah pucat pasi.
"Alan kenapa?" Tanya Fina sambil menahan tawanya. Alan langsung merubah raut wajahnya ketika menatap Fina.
"Gak pa-pa kok Fina," Jawab Alan mencoba untuk berani.
"Alex kenapa pucat?" Tanya Salsa sambil menatap geli ke arah Alex, Alex langsung menormalkan wajahnya dan menampilkan senyum manisnya.
"Enggak pa-pa kok sayang," Jawab Alex sambil mengelus puncak kepala Salsa.
Salsa dan Fina sudah tidak bisa menahan tawanya lagi, mereka langsung tertawa terbahak-bahak. Alan dan Alex saling berpandangan seperti mengatakan 'kenapa sama mereka? Kesambet setan roller coaster apa ya??'. Merasa bahwa tawa kedua perempuan itu menyebabkan banyak pasang mata mengarah kepada mereka, Alan dan Alex langsung kompak menutup mulut Fina dan Salsa sambil mengucapkan mohon maaf kepada pengunjung yang melihat ke arah mereka. Salsa dan Fina melotot karena seenaknya saja mereka menutup mulutnya. Alan dan Alex langsung melepaskan tangan mereka dari mulut keduanya karena melihat pelototan itu.
"Iss main ditutup aja, gak enak tau orang lagi ketawa lebar terus ditutup gitu aja," Sebal Fina sambil meraup nafas karena ia tidak bisa bernafas saat tangan Alan menutup mulutnya.
"Entah gak bisa nafas tau," Tambah Salsa sambil menggembungkan pipinya. Alan dan Alex hanya tersenyum tanpa dosa.
"Udah yok ke sana," Ajak Fina dan Salsa sambil menggenggam tangan Alan dan Alex ke arah wajah roller coaster itu.
"Sayang, kita ke rumah hantu aja yok lebih menantang," Ajak Alex sambil menarik tangan Salsa ke arah yang berlawanan. Fina yang melihat itu langsung menarik kerah baju belakang Alex.
"Mau kemana Lex?" Tanya Fina sambil menatap Alex menyelidik, Alex langsung tersenyum,
"Kan tadi udah bilang Fin, kita ke rumah hantu dulu kan lebih menantang dari roller coaster," Jawab Alex sambil tersenyum,
"Gak ada ke rumah hantu, kita ke roller coaster dulu, gak peduli gue." Ucapan Fina seakan tidak bisa diganggu gugat, sedangkan Alan dan Alex yang tangannya masih berada di genggaman Fina dan Salsa hanya pasrah saja kalau misalnya mereka pingsan di atas wahana mereka akan pasrah saja apabila ditertawakan oleh Fina dan Salsa.
Dan sudah disinilah mereka, duduk di wahana roller coaster. Alan dan Fina berada di baris keempat sedangkan Alex dan Salsa berada di baris kelima. Wahana sudah dijalankan, mulai dari pelan dan sampai akhirnya menjadi laju seperti sekarang,
"Wuuuu, keren banget!!" Teriak Fina tidak takut sedangkan Alan yang berada di sampingnya hanya memegang pegangan besi yang ada di sampingnya itu.
"Seru!!!" Teriak Salsa senang,
"Mama Alex takutttttt!!" Jerit Alex yang dihadiahi tawa oleh kedua perempuan itu.
"Ya Allah Alan masih mau hidupppppp!" Jeritan Alan itu menambah tawa kedua orang itu. Alan sudah tidak kuat hanya diam dan berpegangan pada besi saja.
"Alex masih mau punya istri dan anak-anak yang lucu ga Allah!"
"Alan juga masih mau!"
"Alex belum mau matiiiiii!"
KAMU SEDANG MEMBACA
BAD TWINS [Selesai]
Teen FictionSaudara kembar yang berbeda sifat tetapi memiliki kenakalan yang sama? Itulah Alan Alfian Lemos dan Alex Alfian Lemos, saudara kembar yang perilakunya membuat orang geleng-geleng kepala melihatnya, saudara kembar yang dijuluki dengan 'BAD TWINS' ole...