27

3K 110 0
                                    

Alan sedari dari tersenyum melihat pacarnya yang sedang cemberut. Yahh Fina sudah menjadi pacarnya, miliknya, orang yang berhak dibahagiakannya. Alan langsung mengambil tangan Fina yang berada dipangkuan Fina untuk ia genggam, Fina yang awalnya cemberut menjadi tersenyum malu melihat perlakuan Alan tadi. Semenjak keluar dari rumah Fina kedua sejoli ini belum ada ngomong sedikitpun, Alan hanya fokus menyetir mobil sambil tersenyum melihat tingkah Fina yang cemberut dan Fina yang cemberut karena dari semalam ia digodain terus,

"Kenapa cemberut terus sih Naa?" Tanya Alan sambil tetap menggenggam tangan Fina,

"Lagi males sama Abang, masa dari semalem digodain terus, aku kan jadi malu," Cicit Fina sambil menundukkan kepalanya, malu,

"Hei kalau ngomong sama orang tatap mata orang itu sayang," Ucap Alan lembut. Mendengar Alan menyebut dirinya dengan kata 'sayang' itu membuat Fina seakan terbang, pipinya tambah merona, dan pandangannya semakin menunduk.

'Alannn jangan buat gue blushing tiap hari lahhh, nanti kalau rona pipi gue habis kan berabe,' batin Fina malu,

"Naa kok makin nunduk sih?" Ucap Alan sambil menaikkan dagu Fina agar mau menatapnya. Sekarang mereka lagi ada di lampu merah, jadi ya terserah Alan mau menatap Fina,

"Malu," Ucap Fina pelan. Mendengar jawaban Fina itu membuat Alan terkekeh gemas,

'ya Allah pacarku kok minta digigit yaa, imutnya itu yang gak nahan,' batin Alan gemas dengan perilaku Fina,

"Masa malu sih sama pacar sendiri? Gak usah malu dong, sayang," Goda Alan sambil menekan kata 'sayang' itu. Fina yang sudah tidak digoda pun memukul tangan Alan yang mengangkat dagunya tadi,

"Alan jangan godain aku terus ihhh," Ucap Fina kesal,

"Iya iya, sorry lahh," Ucap Alan sambil tertawa pelan,

Mobil pun melaju ke sekolah kembali dengan tangan Fina yang digenggaman Alan. Setelah sampai disekolah Alan langsung membukakan pintu untuk Fina. Melihat perlakuan Alan itu membuat semua pasang mata yang ada disekitaran parkiran sekolah melihat ke arah Alan, tidak biasanya Alan membukakan pintu samping untuk seseorang, Alan pun saat berangkat bareng Fina sebelum jadian duluuuu tidak membukakan pintu Fina hanya menunggu Fina agar jalan disampingnya.

"Ehh Alan bukain pintu untuk siapa tuh? Kepo maksimal guee,"

"My Alan bukain untuk siapa sih? Gak biasanya banget kayak gitu,"

"Yahh kayaknya Alan udah punya pacar dehh,"

Mendengar gumaman murid-murid itu membuat Fina makin malu untuk keluar. Alan yang sudah geram dengan perlakuan pacarnya ini langsung saja menarik tangan Fina untuk keluar mobil,

"Keluar lah sayang, masa kamu mau didalam mobil terus sihh?" Bisik Alan,

"Kamu denger gak sih murid-murid tuh ngeliatin perlakuan kamu  dari tadia, aku tuh malu tau," bisik Fina,

'anjirr Fina ternyata,"

"Ehhh kok paket dibukain pintu segala sihh? Kayak pacaran aja,"

"Jangan-jangan mereka memang pacaran dodol,"

"Alan kamu tega sama aku,"

"Alan kamu masa mau ninggalin aku sihh??"

Dan berbagai macam bacotan yang dilontarkan murid-murid itu. Alan tidak peduli terhadap omongan itu selama omongan itu tidak menjelek-jelekkan Finanya. Alan berjalan dengan tangan Fina yang digenggamannya. Sebenarnya kalau genggam tangan bukanlah hal yang baru yang murid-murid ini lihat, tapi perlakuan Alan tadi yang membuat murid-murid ini histeris. Mereka berdua tidak menyadari bahwa ada sepasang mata yang memperhatikan mereka dengan tatapan sinis,

BAD TWINS [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang