"Gue mau ngomong sama lo, jangan istirahat dulu," ucap Alan pelan dengan kepalanya yang menunduk.
Merasa tidak ada jawaban Fina Alan pun mendongakkan kepalanya dan melihat punggung Fina yang masih menegang.
"Fin," panggil Alan.
"Hmm," jawab Fina yang masih memunggungi Alan.
"Tatap mata orang yang ngajak bicara, Fin!" ucap Alan dengan nada tegas.
Fina pun membalikkan punggungnya dengan tangan Alan yang masih memegang pergelangan tangan kirinya itu.
"Apa, Lan?" tanya Fina dengan mendongak setelah beberapa saat menunduk untuk menghilangkan kegugupannya.
"Mulai besok gue antar jemput lo. Gak ada bantahan apalagi penolakan! Besok jam setengah tujuh lo harus udah sarapan. Gue udah ngomong sama nyokap lo kalau besok gue antar jemput lo," ucap Alan dengan nada memerintah.
Memang sewaktu teman sekelasnya memutuskan untuk kembali ke sekolah lagi, Alan langsung menemui mama Fina untuk meminta izin mengantar jemput Fina. Awalnya mama Fina menolak tetapi Alan bersikeras untuk mengantar jemput Fina, ya akhirnya pun diperbolehkan.
Fina pun tambah syok dengan perkataan Alan itu bukan cuma gara-gara perintah Alan itu tetapi juga karena omongan Alan yang panjang.
"Alan baru ngomong panjang loh sadar gak sih? Baru kali ini gue denger lo ngomong sepanjang itu," ucap Fina dengan nada dan muka polosnya yang sedang menatap Alan.
Alan yang ditatap seperti itu langsung memutuskan tatapannya dari Fina dan ia langsung melepas pergelangan tangan Fina yang baru saja ia sadari bahwa sedari tadi ia masih memegangnya.
"Gue balik ke sekolah, cepet sembuh," ucapnya dengan nada yang kembali datar.
"Ihh, kok datar lagi sih? Baru aja tadi ngomong panjang kok sekarang datar lagi, kan kesel jadinya," ucap Fina dengan nada cemberut.
Perkataannya pun hanya diabaikan oleh Alan. Alan langsung keluar dari rumah Fina tanpa memandang ke arah Fina lagi. Fina pun mengikuti Alan keluar rumah untuk mengantar Alan. Setelah melihat Alan yang sudah memasuki mobilnya, ia berjalan ke arah mobil Alan, ia pun mengetuk jendela disamping mobil Alan. Alan pun membukanya. Alan menaikkan alisnya seperti gestur bertanya 'apa?'
"Hati-hati dijalan, jangan ngebut," ucap Fina yang diakhiri dengan senyum manisnya.
"Ya udah sana," lanjut Fina.
"Iya, Assalamualaikum!" salam Alan.
"Waalaikumsalam," jawab Fina.
'Alan kesambet apa ya kok dia mau jemput gue? Mana udah mau nyampe izin lagi sama Mama. Mama pun aneh anaknya dibolehin aja diantar jemput sama cowok yang baru dikenal. Kan Alan gak baru gue kenal ya? Kan udah hampir sebulan gue kenal sama dia. Auk ah bodo, bingung gue sama sikapnya Alan akhir-akhir ini. Oh iya gue lupa belum ngucapin terima kasih sama dia karena udah nolongin gue kemaren, pokoknya besok harus ngomong sama dia' batin Fina menggerutu.
***
Hari ini Fina harus bangun pagi karena akan dijemput Alan, dia sudah bangun pukul lima pagi biasanya ia bangun pukul setengah enam. Setelah melaksanakan shalat Subuh ia langsung mandi. Setelah itu ia pun memakai seragam sekolahnya dan langsung turun ke bawah untuk sarapan.
KAMU SEDANG MEMBACA
BAD TWINS [Selesai]
Teen FictionSaudara kembar yang berbeda sifat tetapi memiliki kenakalan yang sama? Itulah Alan Alfian Lemos dan Alex Alfian Lemos, saudara kembar yang perilakunya membuat orang geleng-geleng kepala melihatnya, saudara kembar yang dijuluki dengan 'BAD TWINS' ole...