Alan yang merasa ada yang aneh langsung membuntuti mereka berdua, bukan bermaksud sok udzon tetapi kelakuan mereka berdua memang aneh. Alan berjalan ke arah dapur dan betapa sakitnya ia melihat kejadian di depan matanya. Sahabatnya yang setiap hari ketawa bareng dan ceweknya yang selalu manja kepadanya saling berciuman panas dan saling meraba tubuh satu sama lain. Alan tetap dalam posisinya walaupun ia merasa benar-benar kecewa, sampai akhirnya Amel menyadari bahwa bukan cuma mereka berdua yang ada di ruangan itu. Amel yang langsung menghadap ke arah Alan membulatkan matanya dan langsung mendorong tubuh Andrew menjauh. Andrew yang bingung melihat tingkah Amel langsung membalikkan badan dan melihat wajah datar Alan.
"Enak?" Satu kata dengan nada suara yang datar dan dingin itu keluar dari bibir Alan. Alan mendekat ke arah mereka dan,
Bugh...
Alan langsung menonjok rahang Andrew keras ia benar-benar sangat kecewa kali ini. Andrew yang tidak siap langsung terhuyung kebelakang. Andrew tidak terima dengan perlakuan Alan dan balas menonjok perut Alan. Dan terjadilah perkelahian antara mereka berdua sampai suara gaduh itu terdengar ke luar. Alex dan yang lain langsung masuk ke dalam dan melihat kedua sahabat mereka yang sedang bertengkar sedangkan Amel meringkuk di pojokan dapur Andrew.
"Udah Lan, udah," Lerai Alex dan Varo sambil menarik Alan, sedangkan Andrew ditarik oleh Davi dan Manda menghampiri Amel,
"Lex biarin gue bunuh bajingan itu Lex, Var," Alan berusaha memberontak dalam tarikan Alex tetapi karena Alex dan Varo yang memegang Alan kuat jadi Alan tidak lepas, Alex langsung membawa Alan ke belakang rumah Andrew.
"Mel keluar yok," Ucap Manda lembut sambil membantu Amel berdiri.
"Udah Drew kita ngomongin baik-baik," Ucap Davi sambil mengelus lengan Andrew.
Sekarang mereka sudah duduk di halaman belakang rumah Andrew dengan Alan yang menatap tajam ke arah Andrew.
"Kalian kenapa?" Tanya Alex menatap Alan dan Andrew sambil mengacak rambutnya, ia bingung tidak ada badai tidak ada salju kedua sahabatnya ribut. Tidak mendapat jawaban dari kedua orang tatapan Alex jatuh ke arah Amel,
"Mereka kenapa Mel?" Tanya Alex datar, Alex tau ini pasti ada sangkut pautnya dengan Amel. Amel menelan salivanya kasar.
"Gue gak tau," Ucap Amel bohong,
"Lo bilang gak tau? Terus yang tadi ciuman sama Andrew terus saling raba tubuh siapa ha? Siapa?" Tanya Alan penuh penekanan dengan emosi yang masih memuncak. Amel tertegun mendengar kata Lo-gue dari bibir Alan,
"What? Ciuman? Saling raba?" Tanya Davi memastikan,
"Iya, Lo tau kelakuan sahabat Lo dan mantan gue ini yang ciuman dan saling raba di dapur, sumpah gue jijik pernah pacaran sama cewek kayak dia," Jawab Alan memandang jijik ke arah Amel.
"Jangan Lo bilang Amel kayak gitu," Bela Andrew, Alan mendengar itu tersenyum sinis dan memandang remeh ke arah sahabatnya, ralat mantan sahabatnya itu.
"Kita belum putus Lan," Ucap Amel tidak terima sudah dikatakan 'mantan' oleh Alan,
"Belum putus kata Lo? Bahkan dari Lo ciuman sama dia gue udah nancapin kata putus di antara kita, mau Lo terima atau enggak gue gak peduli," Ucap Alan sinis sambil menunjuk-nunjuk Amel dan Andrew.

KAMU SEDANG MEMBACA
BAD TWINS [Selesai]
Подростковая литератураSaudara kembar yang berbeda sifat tetapi memiliki kenakalan yang sama? Itulah Alan Alfian Lemos dan Alex Alfian Lemos, saudara kembar yang perilakunya membuat orang geleng-geleng kepala melihatnya, saudara kembar yang dijuluki dengan 'BAD TWINS' ole...