14. Misi

5.6K 429 35
                                    

"If you can't beat them, eat them."
-Jeffrey Dahmer

***

"Lo kalah dari Daver?" Laki-laki itu membanting gelas berisi minuman keras yang diminumnya tadi. "Lo bego apa tolol? Daver udah setahun keluar dari Fightcamp dan lo masih belom bisa ngalahin dia?!"

Karakternya bagaikan Hitler. Tidak mau dipimpin dan tidak mau dikalahkan. Membunuh siapa pun yang berani menghadapinya.

"Gema, gue harus latih lo kayak gimana lagi?"

Gema mengembuskan napasnya. Ia lelah ditindas. Ia juga lelah menjadi bawahan orang yang egois dan berjiwa psikopat. Tapi sialnya ia sudah masuk jauh ke dalam dunia Rezo.

"Dia bukan lawan gue," ucap Gema letih. Darah mengucur di sudut matanya. Siapa lagi kalau bukan perbuatan si Rezo?

Amarah Rezo meluap saat Gema mengatakan itu. Ia menendang perut Gema keras sehingga darah keluar dari mulut cowok itu.

"Daver udah ter..lalu benci sama gue. Ketika dia ngelawan gue, emosi dia di atas batas." Gema memegangi perutnya. Tendangan itu membuatnya mual. Untuk berbicara saja sangat menguras tenaga.

"Itu semua karena lo yang lemah, Gema!" Rezo meneriakinya.

"Ketika Daver inget kalau gue yang perkosa kakak dan pacarnya, emosinya kembali meluap saat kita di atas ring. Andaikan dia tau sebenernya lo yang perkosa mereka, dia akan ngelakuin yang sama ke lo. Lo bakal hancur."

Rezo mengepal tangan sampai urat-uratnya tegang di permukaan kulit. Wajahnya memerah saking kesalnya.

"Lanjutin atau lo mati sekarang."

Gema sulit mengambil pasokan oksigen. "Gue harus pake cara apa lagi?" Ia tidak mau mati. Belum tobat soalnya.

Rezo diam sebentar. Menarik napas lalu membuangnya lewat mulut.

"Bahkan Giselle aja gak masukin lo ke penjara atau nuntut lo. Dan sekarang lo mau bunuh adiknya? Man, do you never think how kind they are? Kalau gue jadi Daver, gue bakal penjarain lo karena udah memperkosa kakak dan pacar gue."

Gema bukan mau membela Daver. Karena di sini memang Daver yang benar. Gema cuma mau menyadari Rezo bahwa perbuatannya kini sudah jauh melampaui kata normal.

Gema juga punya kakak perempuan. Ia sangat menyayangi kakaknya. Ia mau menjaga kakaknya sesulit apa pun keadaan. Makanya, Gema terpaksa melakukan misi Rezo untuk membunuh Daver. Kalau tidak, kakaknya lah yang menjadi taruhannya.

"Gue bakal kirim seseorang kalau emang lo gak mampu." Rezo mengalihkan pembicaraan. Mau seperti apa dibujuk, Rezo tetap pada pendiriannya.

"Kenapa gak lo aja yang turun tangan?" tanya Gema membuat Rezo diam. "Lo takut?"

"Selagi gue masih punya tangan kanan, apa harus gue yang bunuh curut itu?"

"Curut yang lo bilang bisa jadi singa yang makan kelinci kecil kayak lo."

Dan satu tinjuan keras mendarat di pipi Gema setelah ia mengeluarkan suara.

DAVENARA [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang