34. Is Daver Late?

5.1K 355 64
                                    

"Jika kita takkan mungkin bersama, buat apa dirimu muncul terus di hidupku?"
-Anara Emiley

((Pergi Menjauh - Marion Jola))

***

"Ra, tadi lo liat gak Letta sama Daver berduaan di ruang olahraga?"

Begitu mendengar cara bicara Fara yang agaknya akan menggosip, Anara spontan menoleh. Tentu ada arahan mata terkejut yang tidak sengaja dilakukannya.

Detik selanjutnya, Anara mengingat kembali fakta di mana Daver dan Letta berpacaran. Perlahan kejutnya digantikan oleh rasa wajar.

"Emang iya? Gue gak liat." Anara menjawab apa adanya. Tidak dihebohkan, tidak juga dipercuek.

Timbul rasa penasaran dari Fara saat melihat reaksi Anara, hingga perempuan itu bertanya, "Lo udah gak suka sama Daver lagi, Ra?"

Bukannya menjawab, Anara membalikkan pertanyaan. "Lo sendiri?"

Fara berdecak remeh. "Ah, gue mah udah dapet kali yang baru," jawabnya seraya mendorong lengan atas Anara dengan canda. Kebetulan, Fara gampang sekali move on anaknya. Ia berbanding terbalik dengan Anara. "Lo gimana?"

"Kelihatannya?" Anara tidak melihat mata Fara. Ia sibuk menyalin data Ravalis Cup, sehubung Anara adalah mantan anak OSIS yang masih dipercaya guru-guru dan termasuk sebagai murid favorit.

Fara yang gabut dan tidak memiliki aktivitas malah melangkahkan kakinya memutari kelas sembari melihat-lihat karya ilmiah yang diletakkan di belakang kelas.

"Kelihatannya.." Fara diam seketika, lalu lanjut bicara. "Udah enggak.. ya?"

Anara tertawa pelan, seperti sebuah tanda sinis.

Tidak mendapatkan jawaban, mata Fara mengarah pada Anara. "Beneran udah enggak, Ra?"

"Dia udah sama yang lain juga, kan?" Anara sebentar melihat Fara. "Sini bentar, deh, Far."

Fara langsung menghampiri Anara dengan langkah cepat dan duduk di sebelah cewek itu. Untungnya, pulang sekolah kelas telah kosong, sehingga kini mereka bebas melakukan apa pun tanpa terganggu.

"Kenapa?" tanya Fara penasaran karena tumben-tumbennya Anara serius.

Anara tertawa sekejap sebelum akhirnya berbicara, guna menghilangkan kecanggungan karena mereka berdua jarang sekali berbicara serius.

"Gini, kalau lo jadi gue, lo bakal apa?"

"Jadi lo gimana maksudnya?" Fara sungguhan tidak menangkap.

"Ya.. gue suka sama dia delapan hampir sembilan tahun. Dia juga udah pernah pacaran yang bahkan pacarannya sama sahabat kita sendiri, Elena. Terus sekarang dia pacaran lagi sama Letta.

Seiring berjalannya waktu, hati dia terus berjalan. Tapi gue malah berhenti di satu orang dan itu dia. Gue gak bisa lupain dia. Gue cuma bisa nge-stuck, Far. Gue kesel sama diri gue sendiri."

Fara menggigit bibir dengan keras hingga timbul warna putih di bibirnya. Sebagai sahabat, Fara sangat memahami apa yang dirasakan oleh Anara.

DAVENARA [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang