33. Suka

4.8K 365 42
                                    

"I just see everything in her."
-Daver Negarald

***

Setelah menggunakan serangkaian skin care, Anara naik ke kasurnya, menarik selimut, dan menyalakan lagu galau.

Anara membenci perasaan di mana ia terus menyaksikan Daver mengagumi cewek lain, tetapi ia tidak berhak melakukan apa-apa.

Sudah beberapa kali Daver pindah ke lain hati di saat Anara justru bertahan di satu laki-laki.

Anara menangis lagi untuk alasan yang sama selama delapan tahun ini. Memang Anara sadar, semua ini adalah salahnya sendiri karena masih mengharapkan Daver.

Ting!

Gema Sergio
Ra
Lo pulang?
Kan hari ini jadwal tutor

Anara mendengus membaca pesan Gema. Ia menggerutu di dalam hati. Lagi sakit hati begini malah diganggu.

Anara Emiley
sorry lupa
dateng aja ke rmh gue gem
gue share loc

Gema Sergio
Sipp

Gema. Brandal tampan yang baru pindah ke SMA Ravalis, orang terkenal di SMA Metana, sekolah lamanya. Laki-laki ini mendekati Anara, tetapi Anara masih susah membuka hati untuk orang baru.

"Astaga, Anara." Anara menggaruk kulit kepalanya dengan keras, sedikit menjambak rambutnya sendiri. "Lo setia apa bego, sih?"

Anara membanting ponselnya ke meja. Ia mengubah posisi menjadi duduk, menghadap ke cermin. Ia berbicara pada dirinya sendiri, seraya menatap cermin tersebut. "Lo setia ke orang yang salah, Anara."

Anara kesal. Kalau Daver sudah ada cewek, pasti cowok itu cuek padanya dan tidak seperti biasa. Hal itu disebabkan oleh Daver yang terlalu membuat pacarnya spesial, sehingga sahabat perempuannya pasti dikesampingkan.

Mengingat wajah Daver dan tatapan mata cowok itu yang entah kenapa hari ini berbeda membuat Anara semakin sedih.

"Letta lagi ceweknya.." ringis Anara. Jujur ia iri.

Anara mengambil kembali ponselnya. Ia membuka Instagram dan pas sekali Letta meng-upload instastory. Saat ia buka, isinya adalah suara Letta yang menyanyikan sepotong lagu Can't Help Falling In Love.

"Pasti buat Daver." Anara bergumam. "Huaaaaaa! Huhuhuhu."

Kalau jin Aladdin nyata adanya, Anara akan meminta satu permintaan, yaitu mencabut perasaan bodoh yang selalu membuatnya tergila-gila pada seorang Daver Negarald.

🥀🥀🥀

"Lo mau gak jadi pacar gue?"

"Gue sayang sama lo, lo mau gak jadi cewek gue?"

"Pacaran, yuk?"

Saking kesalnya, Daver melempar bantal gulingnya ke lantai. Tubuhnya merinding menyadari betapa menggelikan kalimat yang barusan diucapkannya.

"Gue gak pernah sebingung ini mau nembak cewek." Daver menyangga kepala dengan tangan yang ditekuk di atas bantal kepala.

"Gue harus ngomong apa ke dia, anjir?" Daver berdecak untuk yang kesekian kalinya. Lidahnya sampai serat karena kelupaan minum dari pulang sekolah. Memang sebegitu serius Daver memikirkan satu kalimat penting itu.

DAVENARA [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang