DAVENARA [SELESAI]

24. New Secret Solved

"Don't be late about feeling."
-Anara Emiley

***

Saat jam pelajaran berjalan, Daver meminta izin ke toilet. Ia membawa ponselnya yang bergetar tanpa bunyi. Awalnya, ia tidak berniat untuk mengangkat sama sekali. Namun, panggilan itu terus mengulang hingga tiga kali.

Daver khawatir kalau ini panggilan penting tapi ia sengaja mengabaikannya. Jadi, ia memutuskan untuk ke toilet dan mengangkatnya.

"Halo, Daver?"

Daver diam saat mendengar suara yang dikenalnya. Padahal nomor tersebut tidak ia simpan.

"Apa kabar, Nak?"

Daver mengarahkan pandangannya ke lantai, lalu ke cermin toilet. "Papa tau nomor Daver dari mana?"

Daver menyesali dirinya menyebut laki-laki bermarga Negarald itu dengan panggilan 'Papa'. Apakah beliau masih menganggapnya anak?

"Dari kakak kamu," jawab laki-laki paruh baya itu dengan suara beratnya.

Jika boleh diingatkan, Tuan Gantara Negarald, si pemilik perusahaan Negarald Group bercerai dengan wanita yang bernama Natasya Elaqueen diakibatkan Natasya yang saat itu mengandungi Daver dari laki-laki lain.

Daver Gantara Negarald, itu nama aslinya. Jika dilihat dari akta lahirnya pun begitu. Sedangkan kakaknya bernama panjang Giselle Natasya Negarald.

Daver bukan anak kandung dari Gantara. Makanya, hingga sekarang Daver menyembunyikan nama Gantara di nama panjangnya. Kalau diizinkan Ibu-nya pun Daver mau menghilangkan marga Negarald di namanya.

"Oooh. Ada apa nelepon, Pa?"

Begini jika kalian bingung: Gantara membenci Natasya, tapi tidak membenci Daver. Natasya sangat mencintai Gantara, jadi wanita itu tidak terima apabila Gantara membencinya hanya karena Daver. Natasya lebih mencintai suami ketimbang anaknya.

Karena itu, Natasya jadi membenci Daver padahal anaknya itu luar biasa menyayanginya. Otomatis, Daver jadi kesal dengan Gantara karena laki-laki itu penyebab dari rasa benci Natasya padanya.

Atau singkatnya: Gantara membenci Natasya karena wanita itu menghamili Daver dari lelaki lain, Natasya membenci Daver karena Daver penyebab ia dibenci Gantara, dan Daver kesal pada Gantara karena ayahnya itu yang menjadi penyebab Natasya membencinya.

Memang putar-putar, tapi itu faktanya.

"Kenapa, Pa?" tanya Daver mengulang karena Gantara tidak berbicara. Ia berusaha menjaga nada bicaranya agar tetap sopan.

Gantara mengatakan dengan sekali tarikan napas, "Papa kangen, udah lama gak ketemu kamu. Papa mau ngobrol sama kamu, sekalian ngomongin soal perusahaan."

Jika kalian mendengar Tuan Gantara berbicara, dapat kalian bayangkan betapa tegas, berwibawa, dan disiplinnya beliau.

"Kamu mau, kan?" tawar Gantara yang sebenarnya tidak bisa dibantah.

Ingin menolak, tapi sejujurnya hampir tiga tahun tidak bertemu membuat Daver merindukan keayahan dari Gantara.

Daver menjawab, "Boleh."