Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
8 : 53 pm
Felix baru saja pulang dari rumah sakit setelah janji temu pasien lansianya tadi. Dia beruntung karena bisa pulang lebih awal. Biasanya habis janji temu pasien kelar, dia bakal makan malam di rumah Yiren sekalian numpang mandi. Berakhir sampai rumah jam sepuluh. Beda lagi kalau lembur. Pasti jam satu baru sampai.
Biasa. Seperti kata pepatah, air di rumah tetangga lebih dingin. So, pasti lebih menyegarkan. Meski Yiren bukan tetangga, tapi kan tetap saja jarak rumahnya jauh dari rumah Felix. Yah, anggaplah tetangga.
Felix sih maunya mampir ke rumah Yiren. Cuma Felix kan takut dikutuk jadi ikan cupang sama mama. Berakhirlah setiap dia pulang kerja, dia akan pulang ke rumah kontrakannya itu. Mamanya sebenarnya tau kalau Felix masih main api sama pacarnya meski udah jadi suami orang. Tapi mau bagaimana lagi, si anak keras kepala. Dia setuju menikah saja, mama udah bersyukur.
Pemuda berambut pirang itu pun keluar dari mobilnya. Sambil jalan, ia mengeluarkan kunci cadangan rumahnya. Dia pikir pasti rumah udah dikunci oleh kamu. Pas diputar tuasnya, pintunya kebuka. Felix sedikit kaget. Rumah tampak sepi begini kok gak dikunci coba?
Akhirnya Felix masuk walau sedikit kesal. Bisa-bisanya kamu lupa mengunci pintu. Bagaimana kalau kemalingan? Felix baru saja memperbarui peralatan rumah. Ya kali baru beli udah hilang karena kemalingan? Kan gak lucu.
Felix masuk ke dalam bilik rumahnya. Ia merasa heran. Kenapa begitu lenggang? Seperti tidak ada orang. Kemana kamu pergi? Bukannya kamu pulang dari kafe jam tujuh tadi ya?
Ah, bodo amat. Felix gak peduli sama kamu. Mau kamu gak pulang. Mau kamu menggelandang sekalipun dia gak peduli.
Di saat Felix hendak membuka pintu kamarnya, ia mendengar suara orang merintih dan menangis. Bulu kuduknya auto meremang. Itu bukan suara jelmaan penunggu rumah ini kan? Soalnya dulu pernah ada di rumah ini sebelum akhirnya diusir. Usut punya usut, katanya penunggunya meninggal di kamar yang Felix tempati. Pantas tiap malam dia diganggu. Ditemenin bobok maksudnya.
"Itu makhluk gak datang lagi kan?" gumam Felix. Ia jadi gemetar saat memegang gagang pintu.