六十一 | Hysterical

7.9K 951 292
                                    

Sesok ending ges

Ayla putih baru saja terparkir di depan sebuah rumah mewah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ayla putih baru saja terparkir di depan sebuah rumah mewah. Tampak seorang wanita turun dari mobil itu. Wajahnya yang cantik itu sedang menunjukkan raut kusut—bahkan ia membanting pintu mobil dengan kuat sampai berbunyi keras. Ia lantas berjalan masuk menuju rumah di hadapannya. Suara sepatu beradu dengan lantai, terdengar keras mengiringi setiap langkahnya.

Dahyun, wanita itu, yang sedang membuka pintu rumah dengan tidak sabar kemudian membantingnya setelah ia masuk ke dalam rumahnya.

Ia terus berjalan dengan emosinya menuju dapur, tanpa sadar kalau suaminya diam-diam mengamatinya dari sofa ruang keluarga. Jackson pun bangkit dari duduknya kemudian menyusul Dahyun di dapur. Manik jelaganya menemukan sang istri sedang minum air dengan rakus bak orang kesetanan.

Jackson berjengit kaget saat istrinya meletakkan gelas di atas pantry dengan kerasnya. Ia yakin gelas itu retak atau mungkin pecah karena bantingan dari istrinya. Dalam batinnya, ia bertanya-tanya ada apa dengan istrinya itu.

"Hari ini melelahkan ya sampai aku melihat asap di kepalamu," Jackson asal bunyi untuk menyadarkan Dahyun. Benar saja, Dahyun menoleh dengan raut keterkejutannya. Namun sedetik kemudian ia merubah ekspresinya menjadi datar.

"Sejak kapan kamu datang?" tanya Dahyun. Ia merasa aneh melihat suaminya ada di rumah lebih awal darinya.

"Oh, tadi aku pulang lebih dulu. Tidak enak badan," jawab Jackson alakadarnya.

"Tumben. Kamu kan robot." tanggap Dahyun sedikit menyindirnya. Jackson memang jarang pulang ke rumah sekalipun dia sakit. Dahyun sudah hafal dengan kelakuan suaminya itu.

"Yah. Kupikir beristirahat di rumah lebih baik untuk saat ini."

Dahyun tidak menanggapinya kembali. Wanita itu bergerak hendak meninggalkan suaminya yang tinggal di dapur, hanya saja Jackson dapat mencegah kepergian Dahyun dengan mencengkeram lengannya. Dahyun menatap Jackson minta penjelasan, sedangkan Jackson balik menatapnya datar.

"Apa?" tanya Dahyun

"We need to talk." jawab Jackson tegas.

"Aku sedang dalam mood buruk untuk berbicara denganmu."

"Well, aku gak peduli. Aku hanya ingin kamu jujur tentang masalahmu, nyonya Wang."

Kerutan di dahi Dahyun perlahan muncul. Maksud Jackson apa kenapa dia sampai seperti itu? Ini pertama kalinya Dahyun mendapati Jackson bertanya kembali tentang masalahnya setelah sepuluh tahun terakhir. Dahyun cukup terenyuh, namun tidak bisa membuat mood-nya naik barang sedikit.

"Wow, mengejutkan sekali. Tapi kurasa tidak ada masalah padaku sehingga aku harus menceritakannya padamu." ketus Dahyun. Sementara Jackson tetap tak gentar.

"Kalau masalah perusahaanmu mungkin aku tidak akan peduli. Tapi jika masalah terkait dengan nyawa orang, mungkin aku akan peduli."

"Maksudmu?"

[1/2] Nebula ✖ Lee Felix (Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang