三十八 | Pulang Kuliah

8.8K 1.2K 419
                                    

⚠️ Little bit mature content

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

⚠️ Little bit mature content







Pagi yang sedikit panas. Panas dalam makna tanda kutip dua.

Gue aja yang merasa panas. Sedangkan penghuni lainnya (read : Felix) di dalam kamar ini, biasa saja. Panasnya dia karena dia memang suhu badannya tinggi yaitu 38°c. Beda dengan gue.

Felix sedang berbaring di dalam selimut sembari menatap gue. Gue menelan ludah perlahan sebelum menuruti permintaannya pagi ini. Permintaan yang cukup membuat gue gugup setengah mati.

"Ma

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Ma..ayo," lirih Felix dengan suara seraknya. Gue mengambil nafas sejenak kemudian naik ke atas kasur. Gue membuka selimut tebal yang menutupi tubuhnya dan memposisikan diri di dekatnya. Sebelum memulainya, gue melepas empat kancing teratas baju beserta bra yang gue kenakan. Setelahnya, gue berbaring menghadapnya.

Gue berkali-kali harus menahan nafas yang mulai berat ketika Felix mulai suckling di dada gue, sementara tangannya memainkan salah satunya. Ini masih pagi, tapi Felix minta dilayani sebelum gue berangkat kuliah. Sialnya, kuliah pagi ini gue ada ujian semester akhir.

Kegiatan Felix cukup membuat gue sedikit merasa maklum namun juga keheranan. Dia sekarang kena demam akibat rela hujan-hujanan kemarin malam—demi membelikan gue sekotak takoyaki. Tetapi ia berubah manja dan bertingkah seolah anak kecil. Ia mendusel di dada gue sejak jam tiga pagi, dimana gue baru menemukan dia demam. Paginya, Felix merengek minta propertinya di saat gue bersiap ke kampus. Yang gue herankan, dia minta propertinya seolah-olah ia akan sembuh dengan itu. Gue mau tidak mau menurutinya. Selain karena gue kasian mendapatinya demam, Felix belum gue jatah sejak kandungan gue masih dua bulan. Dia cukup kuat ternyata untuk menahan hasratnya selama lima bulan.

"Kamu gak ada pasien kan sekarang?" tanya gue susah payah sambil memegangi dahinya. Demamnya masih belum turun walau gue sempat mengompresnya tadi. Gue turut merasakan panas tubuhnya

[1/2] Nebula ✖ Lee Felix (Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang