Line!
Icuung
|kamu dimana?
|bolos?
|bu suzy tanya nihGue memandang notifikasi itu dengan nanar. Ingin membalas, tapi nanti Jisung bakal tanya segala macamnya. Yang mau berbohong pun rasanya tidak tega. Jisung terlalu percaya sama gue.
Gue belum ke kampus sejak ditinggal Felix. Gue masih duduk di halte tadi sendirian. Tidak jadi mencari halte ke arah kampus. Pinggang gue nyeri sekali. Belum lagi tulang ekor yang berdenyut sakit. Membuat gue terpaksa berjalan balik ke halte dan duduk di sana.
Bisa saja gue pesan Grab untuk ke kampus. Tetapi jalan gue yang seperti ini, ditakutkan akan menjadi gosip di fakultas. Mereka belum tau gue telah menikah. Pun taunya gue cuma gadis jomblo yang miskin dan berteman sangat akrab dengan Jisung dan Junkyu.
Takutnya saja ada rumor yang tidak baik menimpa gue dan mereka berdua. Zaman sekarang orang mudah berprasangka buruk. Salah sedikit, udah menjadi gosip. Disebar melalui mulut ke mulut. Akhirnya menjadi besar.
Huft. Andai saat itu gue cepat menolak permintaan pak Andrian. Pastinya tidak akan seperti ini.
Gue menghela napas berkali-kali sampai rasanya gue seperti gelandangan yang kebingungan akan tinggal dimana. Pula mata gue panas sehabis menangis tadi. Ada sisa maskara masuk ke mata makanya tambah panas.
Gue harus apa dong? Pengen banget menyumpahi Felix. Tapi dia suami gue. Suami di atas kertas, iya.
Di saat gue termenung, ada seseorang dengan motornya berhenti di depan gue. Ia tampaknya seorang siswa SMP dilihat dari seragamnya.
Dibukanya helm biru muda dari kepalanya. Lantas menoleh ke gue.
"Loh kak Ai?" sapanya riang sekaligus kaget. Gue demikian. Kok Jinwoo di sini?
"Jijin, kok ke sini?" tanya gue. Jinwoo menaruh helmnya di spion lalu melangkah mendekati gue.
"Jijin mau ke sekolah baru kak. Eh kelihatan kak Ai di sini." ucapnya terdengar polos. Jijin itu panggilannya Jinwoo.
Duh, gue baru ingat kalau Jinwoo semalam mau sekolah di daerah gue. Dia pindah dari panti asuhan ke rumah kontrakannya JJ boys—Jisung dan Junkyu setelah pernikahan gue katanya. Jinwoo bilang dia kangen Junkyu. Makanya anak itu pindah sekolah ke sebuah sekolah negri di sekitar rumah sakit—tapi agak jauh sekiranya—dan tinggal bareng mereka bertiga.
KAMU SEDANG MEMBACA
[1/2] Nebula ✖ Lee Felix (Sudah Terbit)
Fiksi PenggemarBagi Felix, gue adalah nebula. Tidak terlihat. Sebagian scene dihapus untuk proses terbit