三十六 | Berjumpa Kembali

12.4K 1.5K 499
                                    

Gak bagus lagi gengs :"
Maap ya

Gak bagus lagi gengs :"Maap ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Yiren turun dari mobil avanza berwarna putih saat mobil itu berhenti di depan rumahnya, di suatu hari. Seraya menggendong Lina yang tertidur di dekapannya, Yiren menutup pintu mobil itu lalu melangkah menuju ke pelataran rumahnya. Tak berselang lama, pintu mobil bagian kemudi terbuka. Menampilkan sosok lelaki berkulit putih dan tampan. Ia, Hendery.

"Makasih kak udah antar aku pulang," ucap Yiren seraya menatap lelaki itu.

Hendery mengulas senyum simpul sebagai balasan. "Tidak masalah. Kamu bisa hubungi aku kapan saja,"

"Iya. Tapi gak janji. Soalnya kakak sibuk kerja. Nanti ngerepotin," kata Yiren penuh dengan ketidaknyamanan. Tidak nyaman karena sikap Hendery yang selalu ada untuknya.

"Enggak ngerepotin kok. Sudah jadi tugas aku untuk ada buat kamu,"

Mendengarnya, membuat Yiren terdiam seketika. Kalimat yang baru saja diucapkan oleh Hendery, membuatnya teringat akan sosok yang telah lama menghilang dari genggamannya. Sosok itu Felix. Sosok yang ia amat sangat cintai melebihi dirinya sendiri.

Jujur saja, Yiren tak dapat melepaskan mantannya begitu saja. Pun ia tak terima bahwa Felix telah membohonginya dan juga kamu gadis biasa yang merebut Felix. Terkadang setiap ingatan akan lelaki bersurai ungu—sebulan yang lalu Felix mengganti warna rambutnya—membuatnya tak bisa menafikkan semua. Felix membawa seluruh dunianya pergi hingga tak ada yang tersisa. Hiperbola? Mungkin. Tapi faktanya demikian.

Yiren sudah mencoba berbagai cara. Termasuk mulai menerima ajakan Hendery—sebulan yang lalu—untuk menerima lelaki itu sebagai pengganti Felix. Namun hatinya tetap menolak, dan adanya kesempatan atau ketidaksengajaan bertemu Felix, membuatnya runtuh. Benteng pertahanannya runtuh. Bagaikan tebing tanah yang tersapu air hujan.

Hendery lantas maju selangkah, diraihnya tangan yang lebih muda kemudian digenggamnya. Tatapan lelaki itu begitu lembut dan penuh cinta saat bersitatap dengan manik kelam milik Yiren. Sebuah bukti konkrit bahwa ia memiliki afeksi yang amat besar kepada gadis dihadapannya.

"Aku sudah janji sama kamu, mau membuat kamu melupakan Felix." ucapnya. "Jadi sekarang kamu prioritas aku, Yi." Hendery berusaha meyakinkan Yiren melalui ucapannya.

"Kak, maaf." Yiren mencicit. Lawan bicaranya lalu menggeleng sambil tersenyum. Ia tau. Tau bahwa Yiren masih belum bisa menerimanya.

"Gak apa. Kita coba pelan-pelan."

Tak lama, Yiren mengangguk. Walaupun hatinya merasa tidak tenang dan tidak enak terhadap Hendery. Akan tetapi senyum tampan lelaki itu yang membuatnya menjawab. Setidaknya ia berusaha menghargai usaha papanya Lina.

"Ya sudah. Habis ini kamu mandi. Jangan lupa istirahat sebentar."

"Iya kak." balas Yiren sambil mengangguk.

[1/2] Nebula ✖ Lee Felix (Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang