五十二 | 切ない

7.1K 1K 240
                                    

"Sepuluh hari udah lewat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sepuluh hari udah lewat. Gimana kalo Ai curiga dengan ini semua?" tanya Yiren sambil mengusap surai Lina yang tertidur di pangkuannya.

Dokter spesialis anak itu sedang melemparkan pertanyaan kepada Chaewon yang duduk di samping Felix. Alih-alih menjawab, Chaewon hanya menggeleng. Wanita kembaran Felix tidak tau jawabannya. Di satu sisi ia berharap Felix segera membuka matanya. Di sisi lain ia berharap kamu tidak curiga—walau ini mustahil terjadi.

Satu keluarga bahkan satu rumah sakit tau kondisi Felix. Akan tetapi cuma kamu, yang belum tau. Semuanya dihimbau untuk merahasiakannya dari kamu. Tujuannya agar kamu tidak syok lalu stres dengan kondisi Felix, yang sampai saat ini terbaring di ranjang ruang ICU. Lelaki yang memiliki banyak konstelasi bintang di pipinya, betah tidur dengan alat-alat medis di tubuhnya.

Meskipun tujuannya baik, akan tetapi tetap saja berbohong itu dosa. Mereka berbohong seolah-olah tidak tau keberadaan Felix. Mereka menutupinya serapat-rapatnya agar kamu tidak mengetahuinya. Hanya sampai Felix sadar. Naasnya sampai sekarang Felix tak kunjung membuka matanya.

"Dia terus tanya dimana suaminya pada semua orang. Tapi kami membohonginya." ucap Chaewon saat suara monitor vital sign mulai berbunyi sendirian di ruangan itu.

"Harusnya kalian memberitaunya. Bagaimanapun dia adalah pasangan Felix. Semakin kalian menutupinya, semakin ia penasaran dan akhirnya stres," sanggah Yiren. Wanita itu sebenarnya gatal mulut beserta jarinya untuk memberitau kamu. Namun dari pihak keluarga Felix sendiri melarangnya.

"Tapi dia sedang hamil. Kami juga memikirkan dia dan bayinya."

Yiren terdiam begitu Chaewon menjawab kembali. Yang dikatakan kembaran Felix benar adanya. Cuma mereka tak memikirkan efek samping dari menutup kebenarannya. Yiren yakin, kamu sedang uring-uringan memikirkan keberadaan Felix saat ini.

"Kalau Felix gak bangun lagi nanti gimana?" tanya Yiren. Bukannya ia mendoakan Felix meninggal. Ia hanya bertanya solusi jika kemungkinan buruk terjadi.

Kan siapa yang tau umur manusia, kecuali Tuhan.

"Kuharap itu tidak terjadi. Untuk saat ini."

"Aku juga berharap demikian."

Sementara lawan bicaranya terdiam—membenarkan posisi anak angkatnya—Chaewon menatap wajah Felix dari dekat. Ia meraih tangan kembarannya yang bebas tanpa kasa dan jarum infus. Ia lalu menatap wajah terlelap Felix dari dekat. Jujur saja, Chaewon suka melihat Felix ketika lelaki itu sedang tidur. Ia bak melihat seorang dewa tertidur. Kelopak mata yang tertutup sempurna, begitu dengan bibirnya dan kulit wajahnya yang putih bersih namun dipenuhi rasi bintang seperti di langit.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
[1/2] Nebula ✖ Lee Felix (Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang