Pelampungnya ges jangan lupa
Pagi hari yang sedikit tidak biasa.
Untuk pertama kalinya gue diabaikan tanpa sebab oleh Felix sejak subuh tadi. Gue tidak tau kenapa tapi Felix seolah-olah berpikir atau melihat keberadaan gue. Jika gue berkata atau bertanya, dia tidak akan menjawabnya.
Aneh.
Sebenarnya Felix bersikap tak acuh sejak semalam ia datang. Felix melenggang masuk ke dalam rumah tanpa membalas sambutan gue di pintu. Ia bertingkah seolah tidak melihat gue di hadapannya. Tak hanya itu, saat gue menyuruhnya makan setelah ia mandi, bukannya meruti perintah gue ia malah tidur lebih dulu tanpa berucap sepatah kata. Gue pikir dia kecapekan jadi dia tingkahnya mendadak seperti itu.
Gue berusaha maklum. Tapi pagi ini tidak. Gue tidak maklum lagi.
Dari awal Felix bangun sampai sekarang, ia tidak berbicara sama sekali dengan gue. Biasanya dia akan membangunkan gue untuk sholat subuh berjamaah, kemudian mandi dan minta disiapkan bajunya, serta minta dikeringkan rambutnya. Kebungkaman Felix membuat gue ketakutan sekaligus urung untuk bercerita perihal kemarin padanya.
"Felix," panggil gue ketika lelaki itu sedang menyisir rambutnya di depan cermin. Ini panggilan gue yang kelima kalinya sejak tadi subuh. Kalaupun ini tidak dijawab lagi, berarti betul Felix sedang marah ke gue.
Nyatanya panggilan gue tidak dijawabnya lagi.
"Eum...kamu mau bawa bekal gak?" tanya gue kembali. Gue sekadar basa-basi saja. Biasanya gue langsung membawakan dia bekal tanpa bertanya lebih dahulu.
Felix berbalik. Namun tatapannya ke bawah seolah menghindari gue. Ia berjalan tergesa mengambil tasnya kemudian melangkah keluar kamar. Belum sempat dia keluar, gue langsung mencekal tangannya. Menghentikannya keluar kamar. Ini masih terlalu pagi dan gue harus tau apa masalahnya.
"Papa mau berangkat? Papa gak mau sarapan dulu?" tanya gue. Felix bergeming.
"Papa gak makan dari tadi malam. Aku bawakan bekal ya. Tunggu," ucap gue.
Bukannya mendapat jawaban yang seharusnya, melainkan sebuah tatapan tajam darinya begitu ia berbalik. Gue menelan ludah gugup karena tampaknya suami gue mulai mengeluarkan aura-aura buruk.
KAMU SEDANG MEMBACA
[1/2] Nebula ✖ Lee Felix (Sudah Terbit)
Fiksi PenggemarBagi Felix, gue adalah nebula. Tidak terlihat. Sebagian scene dihapus untuk proses terbit