"Aku kuliah dulu," pamit gue ke Felix seraya mencium tangannya di pagi hari menjelang kuliah.
"Nanti masakin tempe penyet ya,"
"Tumben? Biasanya gak suka yang begitu," celetuk gue.
Sedikit yang gue tau, Felix berkelas soal makanan. Tempe atau tahu goreng biasa dia gak mau. Apalagi sambal terasi gitu. Suatu keanehan tiba-tiba dirinya meminta dimasakkan tempe penyet
Felix menyengir lebar.
"Pengen. Hehe."
"Nanti kalau aku pulangnya siang, aku masakin."
Felix mengangguk. Seperti yang telah terjadi, dia mencium kening dan bibir gue. Selepas itu gue turun dari mobilnya.
Suasana kampus tidak terasa kondusif saat gue berjalan menuju gedung bahasa Jepang, tempat gue kuliah. Gue merasa sama. Sama persis dengan apa yang kemarin gue dapat di rumah sakit. Bisikan penuh hujatan, serta tatapan mengintimidasi nan sinis yang mereka lontarkan ke gue. Apa gosip di rumah sakit telah beredar ke kampus?
Gue terus berjalan tanpa peduli akan netizen saat berpapasan dengan gue. Gue harus ingat perkataan Felix kemarin. Gosip itu tidak benar. Yang benar adalah gue istrinya Felix. Bukan perusak hubungan mereka. Walau garis merahnya tetap saja mengarah ke gue sebagai pelakor.
Gue masuk ke dalam kelas. Aura mengintimidasi semakin bertambah ketika mereka mendapati kehadiran gue. Kelas yang semula terdengar hiruk, mendadak sunyi seolah tidak ada orang di dalamnya. Gue menoleh ke arah mereka, namun mereka enggan merespon secara positif. Mereka langsung melengos dan pura-pura tidak melihat gue. Kecuali Junkyu. Tatapannya seperti tak terdefinisi.
Gue tau, gue sedang diuji di sini.
"Ai!" Sua memanggil. Gadis itu datang dari luar kelas. Ia langsung mendekati gue. Tanpa peduli teman-teman yang lain menatapnya aneh.
"Kenapa?" gue bertanya balik. Sua menunjukkan ponselnya ke gue.
"Itu—"
Baru mau gue ambil, sebuah tangan mengambilnya lebih dulu. Jisung, yang mengambil ponselnya Sua.
KAMU SEDANG MEMBACA
[1/2] Nebula ✖ Lee Felix (Sudah Terbit)
FanficBagi Felix, gue adalah nebula. Tidak terlihat. Sebagian scene dihapus untuk proses terbit