五十七 | Dysphoria

7.2K 962 246
                                        




:)))






























Welcome to 3/3 conflicts











Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



"Jadi kak nobar film hantu?" tanya Jinwoo di suatu malam saat Jisung membawa baskom plastik berisi penuh akan popcorn.

"Tanya kakakmu tuh yang lagi sama laptopnya." balas Jisung ketus. Dirinya sudah jengah mendengar Jinwoo bertanya pertanyaan yang sama setelah menunaikan sholat isya'.

Ia lantas menaruh baskom plastik berisi popcorn kemudian masuk ke kamarnya mengambil selimut dan bantal.

Jinwoo lalu memandang Junkyu dengan laptopnya di pangkuannya. Yang lebih muda hendaknya membuka mulutnya dan bertanya, namun Junkyu bergerak di tempat duduknya mencabut flashdisk dari laptopnya. Kakak paling terbobroknya itu kemudian berjalan ke arah TV LCD berukuran 40 inch di depannya. Dari penglihatannya, Jinwoo sudah tau bahwa mereka beneran mau nonton film Ratu Ilmu Hitam.

Mau menangis saja Jinwoo saat kedua kakaknya itu mengajak ia nonton pada malam Jum'at, dan di saat malam hari. Jinwoo kan takut semisal hantunya keluar dari layar atau hantunya keluar dari lantai dua. Jinwoo tidak mau munafik, dia dan Junkyu (sebenarnya) paling anti sama film hantu—segala jenis hantu mulai dari sista berbaju putih, jumping candy, Annabelle, kuyang, kepala buntung dan lain sebagainya. Baik setan lokal, setan turis maupun setan luar negri.

Tak berselang lama, Jisung kembali dengan tiga buah bantal dan dua selimut. Setelah menaruhnya di sofa, Jisung menarik tuas di bawah sofa agar sofanya menjadi lebih luas. Maklum kan sofa di ruang tengah di rumahnya Krystal itu sofa bed. Jadi enak kalau dibuat nobar begini.

Sementara Jisung menata bantal di sofa, dan Junkyu yang menyetel TV-nya, Jinwoo menyebikkan bibirnya. Dia tidak mau nonton film hantu saat ini. Tapi terpaksa karena kedua kakaknya tidak mau menemaninya tidur lebih awal. Kedua kakaknya itu katanya mau begadang nonton film hantu sembari jagain kakak perempuannya yaitu kamu—yang hari ini tidak menginap di rumah sakit. Dirinya ingin numpang tidur di kamar kamu awalnya, namun saat mendapat pelototan mata dari Jisung, niat Jinwoo surut sampai ke dasar lautan. Jinwoo tidak seberani itu kepada satpam kamu. Makanya dia memilih mengalah.

"Jin, pipis dulu sana. Nanti ngompol kamu," titah Jisung saat melihat adiknya bergerak gelisah di sofa.

"Takut." erang Jinwoo

"Astaga, Jijin. Udah kelas satu SMP masih takut. Kamar mandinya deket kok. Kalau gak mau, numpang di kamar kak Ai sana,"

Jinwoo melengkungkang bibirnya. Lelaki itu menuruti perintah kakaknya dengan berjalan ke arah kamar kamu yang memang dekat dengan ruang tengah. Diketuknya pintu kamarmu berkali-kali sampai terdengar suara kamu dari dalam. Dengan perlahan, Jijin membuka kamar kamu. Didapatinya kamu sedang duduk di kasur sambil memegang ponsel. Tampaknya kamu sedang melakukan video call dengan orang yang ia yakini adalah kak Felix. Soalnya manggilnya 'papa'.

[1/2] Nebula ✖ Lee Felix (Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang