Bagian Tiga Belas.
Hidup itu seimbang.
Ada putih ada hitam.
Ada terang ada gelap.
Ada kebaikan ada keburukan.
Hal itu hadir sebagai bentuk keseimbangan.
Karna itulah, saat merasakan kebahagiaan juga harus siap-siap merasakan kesedihan nantinya.__Hukum Yin dan Yan__
•
•
•🌛
Latar pertama yang terlihat kala itu adalah gelap. Hanya bulan purnama diatas sana yang menjadi satu-satunya cahaya malam itu. Juga suasananya sunyi, senyap seolah memang kota itu tidak ada penghuninya. Atau memang kota itu sudah lama mati. Seperti di serial film Naruto, dimana Sikamaru, Choji, dan Ino yang menemukan kota mati saat mereka sedang melakukan pencarian guru mereka yang hilang entah karna genjutsu apa.
Diheningnya malam saat itu, sekelebat bayangan terlihat melompat-lompat dari satu bangunan ke bangunan lain. Dan saat melihat lebih jelas, baru menyadari jika bayangan itu memang bayangan manusia. Manusia yang terlihat amat lihai menyebrangi rooftop antar bangunan didekatnya. Kayak ninja hatori dong?
Terlihat sekiranya ada 8 manusia yang mungkin bisa dianggap 'gila' itu tengah bermain-main dengan nyawa mereka. Hingga tiba-tiba,
Crash!
Bunyi tebasan pedang atau samurai atau apalah itu namanya terdengar menghilangkan senyap yang tadinya tercipta. Darah bermuncratan.
Entah apa yang sedang mereka lakukan. Melihat ini malah teringat film Vampir, Twilight. Ck! Kenapa dari tadi malah nyambung ke film mulu!
Kembali ke acara kejar-kejaran mereka. Sisa 7 manusia yang semuanya menggunakan pakaian serba hitam. Bahkan wajah mereka nyaris sepemuhnya ditutupi hingga hanya mata mereka saja yang tampak.
Seseorang yang tadi baru saja menebas satu manusia, tampak mengejar 4 manusia didepannya yang mulai turun ke bawah. Tidak lagi melompat-lompat diatas rooftop. Suara tapakan kaki memecah sunyinya malam. Mata orang itu memicing dan ia semakin mempercepat larinya.
Crash Crash!
Dua mati. Sisa dua lagi.
Orang itu yang sudah bisa dipastikan laki-laki terlihat bersemangat mengejar targetnya. Memasuki bangunan kosong. Lalu keluar lagi. Masuk ke bangunan lain. Terus begitu mengikuti langkah dua manusia didepannya. Tiba-tiba saat dipersimpangan, dua manusia itu mengambil arah yang berlawanan. Laki-laki itu lantas berbelok kearah salah satunya. Berlari cepat tanpa takut terperosok atau melanggar benda didepannya. Seolah laki-laki itu sudah terbiasa.
Srek!
Sedikit lagi. Manusia atau bukan, intinya korban laki-laki itu kini berlari tidak sekuat yang tadi. Darah tampak bercucuran.
Crash!
Laki-laki itu berputar lagi, berniat mengejar satu manusia yang lain setelah membunuh target tadi. Tapi terhenti saat ada satu orang yang turun tanpa aba-aba tepat dihadapannya.
"Done." ucap suara datar itu membuat laki-laki tadi lantas mengangguk.
Suasana tiba-tiba berubah. Yang tadi latar awalnya di kota mati dan gelap. Kini berubah menjadi tempat dengan lantai dan kaca yang nyaris semuanya berwarna biru. Terlihat banyak layar-layar hijau yang muncul dengan tulisan yang sulit dimengerti. Seperti sandi-sandi dengan pemecahan yang perlu IQ tinggi untuk memecahkannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
GRAVITY [Tamat]
Science Fiction"Lo itu gue ibaratin venus flytrap. Gue kupu-kupu-nya. Gue yang udah terperangkap di ruang lo. Mana mungkin bisa keluar. Bahkan kemungkinan terburuknya ialah sang kupu-kupu itu mati. Karna satu kali kesalahan hinggap di daun lo. Ya, begitulah sekir...