Bagian Dua.
Mahamin sikap bipolar lo faktanya lebih rumit daripada ngapalin nama latin makhluk hidup dari takson kingdom sampe takson spesies.
___Dila yang nggak mudeng sama analogi Vano___
•
•
•🦄
Matahari mulai meninggi pertanda hari beranjak siang. Seorang gadis tampak sibuk memperhatikan sesuatu, sambil sesekali tangannya merangkai kata disebuah buku kecil bersampul biru.
Gadis itu bergumam pelan. "Bentuk seperti lobus hati manusia. Hm, Marchantia. Berarti jenis Hepaticopsida. Oke, masuk lumut."
Tak peduli dengan matahari yang mulai menyengat, gadis itu kembali sibuk dengan observasinya. Ia berjalan lagi. Lantas menemukan tumbuhan dengan jenis yang lain.
Gadis itu berjongkok. Ia kemudian meraih daun tumbuhan itu. "Jenis Pterydophyta. Hm, nama latin tumbuhannya apa ya? Nanti ajalah cari tau,"
"Hm, ada bintik-bintik merah. Kayaknya sorus. Kan biasanya ada di belakang daun."
"Bryophyta udah. Pterydopyhta udah. Oke, tinggal satu lagi."
Ya, begitulah gadis itu jika sudah menyangkut hal yang disukainya. Ia seolah lupa waktu. Ia bahkan tak peduli dengan teman-temannya yang lebih banyak bercanda daripada mengerjakan tugas. Karna mereka tadinya disuruh untuk mencari tiga kelompok tumbuhan oleh sang guru. Mencari satu contohnya lantas mempresentasikannya di depan kelas.
"Hm, Spermatopyta. Tumbuhan berbiji. Contohnya kan banyak. Ambil yang Angiospermae ajalah."
"Bunga Alamanda. Dikotil. Hm, Subkelas simpetala. Artinya punya perhiasan bunga lengkap. Ada mahkota, sama--kelopak. Kalo nggak salah, mahkotanya berlekatan menjadi satu. Yes, finish!" gadis itu berseru senang. Kemudian menutup pen hitamnya lalu menyelipkannya dibuku biru.
"Ruby!" panggil gadis itu saat matanya menangkap sosok sahabatnya yang juga tengah sibuk mengerjakan tugas pengamatan.
"Udah selesai?" tanya Ruby saat Dila berjalan kearahnya.
Dila mengangguk kemudian ikut berjongkok disamping sahabatnya. "Masih banyak kah?"
"Enggak sih. Tinggal ini lagi. Eh, btw betul kan ini tumbuhan paku, Dil? Jadi, masuk Pterydophyta?"
KAMU SEDANG MEMBACA
GRAVITY [Tamat]
Bilim Kurgu"Lo itu gue ibaratin venus flytrap. Gue kupu-kupu-nya. Gue yang udah terperangkap di ruang lo. Mana mungkin bisa keluar. Bahkan kemungkinan terburuknya ialah sang kupu-kupu itu mati. Karna satu kali kesalahan hinggap di daun lo. Ya, begitulah sekir...